Selandia Baru Hapus Syarat Masker dan Vaksin Covid-19

Perdana Menteri Selandia Baru menyebut sudah waktunya untuk 'membuka lembaran baru' di masa pandemi dengan menghapus beberapa kebijakan.

oleh Putu Elmira diperbarui 15 Sep 2022, 09:01 WIB
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu negara melonggarkan syarat masuk turis di tengah masa pandemi Covid-19, termasuk Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan "saatnya untuk membuka lembaran baru dengan aman" pada pembatasan Covid-19 dengan menghapus beberapa kebijakan.

Selandia Baru sebelumnya dikenal sebagai salah satu negara yang berupaya menekan transmisi Covid-19 dengan aturan pandemi terketat di dunia. Dikutip dari The Guardian, Rabu, 14 September 2022, kini negara tersebut melonggarkan pembatasan mirip dengan Australia atau Eropa.

Penggunaan masker tidak lagi wajib di tempat-tempat umum di Negeri Kiwi itu. Syarat vaksin terakhir akan dibatalkan dalam dua minggu seiring perubahan besar-besaran yang diumumkan oleh Jacinda Ardern pada Senin, 12 September 2022.

Namun, pemerintah Selandia Baru mempertahakan periode isolasi selama tujuh hari untuk orang yang terinfeksi. Pihaknya juga menentang seruan untuk mempersingkat waktu isolasi menjadi lima hari.

Selandia Baru mengalami gelombang Omicron besar selama musim dingin. Korban tewas sekarang sejumlah 1.950 orang, bertambah dari sekitar 50 pada pergantian tahun, dan 500 orang pada empat bulan lalu.

Namun, baik jumlah kasus dan metrik utama pemerintah, rawat inap telah turun tajam dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut pula yang memberikan kepercayaan diri pemerintah Selandia Baru untuk menghapus pembatasan yang memberatkan.

"Hari ini menandai tonggak sejarah dengan respons kami. Akhirnya, alih-alih merasa bahwa Covid menentukan apa yang terjadi pada kita, hidup kita, dan masa depan kita, kita mengambil kembali kendali," kata Ardern.


Aturan yang Masih Berlaku

Pelanggan di kafe menikmati makan siang di bawah sinar matahari di Christchurch, Selandia Baru pada Minggu (9/8/2020). Selandia Baru pada Minggu kemarin telah berhasil melewati 100 hari tanpa merekam kasus Virus Corona COVID-19 yang ditularkan secara lokal. (AP Photo/Mark Baker)

"Anjuran kesehatan terbaru sekarang memberi tahu kami bahwa dengan kasus dan rawat inap terendah sejak Februari 2022, populasi kami divaksinasi dengan baik, dan akses yang diperluas ke obat-obatan anti-virus, Selandia Baru berada dalam posisi untuk bergerak maju," ungkap Ardern.

Ardern menerangkan pihaknya bergerak maju dengan percaya diri. Optimisme ini berjalan beriringan dengan keputusan mereka untuk tidak akan menerapkan langkah-langkah itu ke depannya.

Selandia Baru berpegang pada aturan pemakaian masker di banyak tempat, termasuk ritel, transportasi umum dan fasilitas serta bandara, selama musim dingin, ketika "twindemic" Covid-19 dan influenza membebani sistem kesehatan. Mulai Selasa, 13 September 2022, pemakaian masker hanya akan diwajibkan di tempat perawatan kesehatan, kecuali layanan kesehatan mental.

Beberapa syarat vaksin yang tersisa  untuk pekerja dan turis yang datang juga ikut dieliminasi. Tes pada saat kedatangan di Selandia Baru tidak lagi diperlukan, tetapi dianjurkan. Sementara, persyaratan isolasi untuk warga Selandia Baru yang positif Covid tetap ada.


Ucap Syukur

PM Selandia Baru Jacinda Ardern (AP Photo/Nick Perry)

Pemerintah Selandia Baru juga telah membatalkan persyaratan untuk kontak rumah tangga. Retensi pembatasan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir telah menuai kritik dari oposisi dan dari bisnis. Warga Selandia Baru semakin muak dengan banyak aturan, terutama mengenakan masker, dengan ketidakpatuhan yang meluas, terutama di luar Wellington.

Ardern berterima kasih atas daya tahan warga Selandia Baru selama pandemi. "Ini akan menjadi musim panas pertama dalam tiga tahun di mana tidak akan ada pertanyaan tentang apa yang akan kami lakukan dan apa yang tidak akan dibatalkan karena kasus Covid," katanya.

Ia menambahkan, "Di mana perbatasan kami dibuka kembali sepenuhnya dan tidak ada rasa takut untuk dipisahkan. Musim panas di mana kita memiliki kepastian. Jadi hari ini, saya katakan lagi kepada semua orang, dari lubuk hati saya yang paling dalam, terima kasih."

Selain itu, Air New Zealand mengatakan kepada Travel + Leisure bahwa mereka akan mencabut aturan masker di dalam penerbangan internasional dan domestiknya. 


Aturan di Air New Zealand

Ilustrasi pesawat Air New Zealand (AFP Photo)

Meski begitu, maskapai nasional itu akan terus menyediakan masker bagi pelanggan yang menginginkannya. "Masker telah memainkan peran penting dalam menjaga pelanggan, kru, dan komunitas tetap aman selama pandemi Covid, tetapi inilah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Chief Customer and Sales Air New Zealand Leanne Geraghty dalam sebuah pernyataan kepada T+L.

"Meski beberapa pelanggan dan karyawan akan menyambut baik berita ini, bukan berarti masker hilang selamanya. Kami benar-benar mendorong pelanggan untuk terus melakukan apa yang membuat mereka nyaman, yang merupakan pesan yang sama yang kami sampaikan kepada karyawan kami," tambahnya.

Pencabutan aturan era pandemi ini terjadi ketika Selandia Baru telah memvaksinasi 90 persen orang berusia 12 tahun ke atas dengan setidaknya dua dosis, menurut pemerintah. Selandia Baru pertama kali dibuka kembali untuk wisatawan yang divaksinasi pada Mei 2022 sebelum menghilangkan aturan tes pra-kedatangan bagi turis yang divaksinasi pada Juni 2022 dan mencabut pembatasan pada kapal pesiar pada Agustus 2022.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya