Renault Hadirkan Pengalaman Otomotif ke Metaverse

Renault bukanlah pembuat mobil pertama yang bertujuan untuk menempatkan produk di metaverse.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Sep 2022, 06:08 WIB
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Liputan6.com, Jakarta - Renault, salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, telah menandatangani kerja sama dengan The Sandbox untuk hadir di dunia metaverse virtualnya. 

Anak perusahaan dari organisasi akan bertanggung jawab untuk hal ini, membangun kehadiran Renault di metaverse untuk memperkenalkan pelanggan virtual ke produk perusahaan.

Pengalaman otomotif ini bertujuan untuk memperkaya platform The Sandbox dan memungkinkan Renault menjangkau lebih banyak audiens, memperluas basis pelanggan potensial dari produk mereka. 

Tentang kemitraan tersebut, CEO The Sandbox Korea, Cindy Lee menyatakan kemitraan ini adalah contoh yang sangat baik dari sebuah kolaborasi.

"Sandbox dapat berkembang tanpa batasan industri. Kami dapat memperkenalkan jenis pengalaman baru yang menggabungkan mobil dan aset digital di The Sandbox,” ujar Lee dikutip dari Bitcoin.com, Rabu, 14 September 2022.

Luasnya kemitraan dan sifat pengalaman yang akan dihasilkannya tidak diungkapkan pada saat itu. Renault sekarang bergabung dengan jajaran perusahaan dan individu yang sudah hadir di platform metaverse berbasis Ethereum.

Merek Otomotif dan Metaverse

Renault bukanlah pembuat mobil pertama yang bertujuan untuk menempatkan produk di metaverse. Faktanya, metaverse telah menjadi tujuan populer bagi perusahaan-perusahaan otomotif lainnya. 

Misalnya Volkswagen yang mengorganisir kampanye iklan pada April yang disebut "Game On," di mana pengguna harus berburu NFT di lingkungan metaverse. 

Nissan, produsen mobil Jepang, menggunakan metaverse untuk membantu peluncuran salah satu mobil listrik terbarunya, Sakura. Perusahaan mendirikan dunia maya di mana calon pelanggan dapat mengendarai mobil, memeriksa karakteristik dan bentuknya. 

Pengalaman ini, menurut Nissan, memberikan kesempatan untuk terhubung dengan audiens baru yang belum pernah ada sebelumnya. 

Hyundai juga telah menghadirkan pengalaman mobilitas masa depan di studio motor virtual yang terletak di dunia metaverse bernama Zepeto, yang dikelola oleh Naver Z.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Kolaborasi Bank DBS dan The Sandbox Masuki Metaverse

DBS akan bekerja sama dengan The Sandbox untuk melakukan aksi kompensasi karbon (carbon offsets) sehingga lahan dan produksi di DBS BetterWorld akan menjadi karbon-netral.  (Foto: Bank DBS)

Sebelumnya, DBS Bank Ltd (DBS), atau bank DBS grup jasa keuangan terkemuka di Asia, telah menjalin kerja sama dengan The Sandbox, perusahaan virtual game terkemuka dan anak perusahaan Animoca Brands, untuk menciptakan DBS BetterWorld. 

DBS BetterWorld adalah sebuah metaverse interaktif yang menunjukkan pentingnya membangun dunia yang lebih baik dan berkelanjutan dalam upaya mengundang lebih banyak orang untuk turut berperan serta.

Kemitraan ini menjadikan DBS sebagai perusahaan Singapura pertama yang menjalin kerja sama dengan The Sandbox dan bank pertama di Singapura yang terjun ke dunia metaverse. Langkah ini juga menandai tonggak pencapaian baru dalam perjalanan DBS yang terus mengeksplorasi potensi peluang Web 3.0 atau internet generasi ketiga.

Dalam kerja sama ini, DBS akan mengakuisisi lahan berukuran 3x3 LAND unit real estate virtual di metaverse The Sandbox yang akan dikembangkan dengan elemen imersif.

CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, selama satu dekade terakhir, perubahan terbesar di industri jasa keuangan dikatalisasi oleh kemajuan digital. Dalam beberapa dekade mendatang, didorong oleh teknologi baru seperti artificial intelligence dan blockchain, perubahan tersebut berpotensi menjadi lebih besar.

“Seperti artificial intelligence dan blockchain, perubahan tersebut berpotensi menjadi lebih besar. Teknologi metaverse, yang masih berkembang, juga dapat secara mendasar mengubah cara bank berinteraksi dengan nasabah dan masyarakat,” ujar Gupta dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (14/9/2022). 


Metaverse Hadirkan Peluang Baru

Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/Alexandr Podvalny)

CEO DBS Hong Kong, Sebastian Paredes mengatakan, metaverse menghadirkan peluang yang menarik untuk memperbarui gaya hidup, cara bekerja, dan cara berinteraksi dengan sesama. 

“Kami mulai menjajaki bidang ini dan para ahli teknologi muda diberikan kebebasan untuk mengembangkan konsep eksperimental di dunia metaverse. Melalui kolaborasi ini, tercipta kesempatan bagi talenta-talenta muda untuk terlibat lebih jauh dalam mengembangkan penggunaan The Sandbox,” jelas Paredes.

Adapun Co-Founder and Executive Chairman of Animoca Brands, Yat Siu menambahkan, Bank DBS sudah lama dikenal sebagai salah satu bank yang paling inovatif di dunia melalui transformasi perbankan digitalnya dan penggunaan teknologi baru.

“Kami sangat senang dapat bersama-sama menciptakan open metaverse bersama Bank DBS melalui kolaborasi ini bersama anak perusahaan kami yaitu The Sandbox,” tambahnya. 

Selain itu, COO and Co-Founder of The Sandbox, Sebastian Borget mengatakan pihaknya menyambut DBS menjajaki The Sandbox sebagai bank pertama di Singapura yang memasuki open metaverse dan berpartisipasi dalam upaya menciptakan SingaporeVerse, sebuah lingkungan di peta virtual yang akan menghidupkan budaya Singapura ke dalam dunia metaverse.


Tujuan DBSBetterWorld

Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

DBS bertujuan agar DBS BetterWorld menjadi platform untuk menambah keterlibatan para nasabah dalam mencapai tujuan keberlanjutan dengan menyediakan jalan bagi para pengunjung ke The Sandbox untuk mempelajari lebih lanjut tentang isu-isu ESG. 

Misalnya, DBS akan menggunakan platform ini untuk membuat profil wirausaha sosial di Asia yang memberikan dampak positif melalui model bisnis yang inovatif. 

Sejak 2014, DBS dan DBS Foundation telah membantu lebih dari 800 wirausaha sosial di seluruh wilayah dalam meningkatkan skala bisnis mereka dan telah memberikan hibah sebesar lebih dari SGD 10 juta kepada hampir 100 wirausaha sosial.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya