Anies Baswedan Dapat Penghargaan dari Pemerintah Singapura

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange ke-72 dari pemerintah Singapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2022, 22:10 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Pemeriksaan terhadap Anies terkait dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E Jakarta diketahui berjalan sekitar 11 jam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange ke-72 dari pemerintah Singapura. Penghargaan tersebut diberikan pada Kamis (14/9/2022).

"Sebuah kehormatan menjadi penerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura," kata Anies dalam akun Instagram resminya @aniesbaswedan.

Adapun Lee Kuan Yew Exchange Fellow telah mengundang tokoh dari berbagai negara untuk menjalin kolaborasi dan dialog mendalam dengan para pemimpin di Singapura sejak tahun 1991. Para tokoh dipilih berdasarkan pertimbangan dan memperhatikan rekam jejak.

"Singapura dan Indonesia, khususnya Jakarta, kita adalah sama-sama kota pusat perekonomian yang bertetangga di Asia Tenggara. Sesaat setelah mulai bertugas di Jakarta, kami berkomunikasi dengan pengelola kota Singapura, untuk bisa mengirimkan jajaran agar bisa belajar bersama dengan tim kota di Singapura," kata Anies.

Sejak itulah, berdasarkan pernyataan Anies, jajaran yang dikirimkan ke Singapura belajar dari dekat soal pembangunan teknis infrastruktur kota, misalnya trotoar, taman, ataupun jalan.

"Jakarta dan Singapura akan selamanya bertetangga, maka sudah sewajarnya kita saling belajar, bekerja sama dan saling menghormati," tambah Anies.

Lebih lanjut, Anies berterimakasih atas anugerah yang diterimanya itu.

"Atas nama Indonesia dan Jakarta, terima kasih atas kehormatan ini. Fellowship ini menjadi sebuah tanggung jawab besar, kami berharap bisa terus berkolaborasi, memperkuat hubungan antar kedua negara dan dengan Jakarta khususnya," kata Anies.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Merdeka.com


Sederet PR Jakarta untuk Pengganti Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berfoto bersama usai mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies ini dilakukan sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/2188/OTDA. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan pekerjaan rumah alias PR dari Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.

Menurut Prasetio, selain paham masalah Jakarta semisal macet dan banjir, Pj Gubernur harus paham penganggaran untuk Rencana Pembangunan Daerah (RPD).

Adapun masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria segera berakhir. Tugas Anies sebagai kepala daerah di Jakarta resmi berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Kriterianya itu harus mengerti masalah Jakarta. Menjadi seorang calon PJ Gubernur itu kan juga engga sembarangan orang mendapatkan kesempatan disitu karena dia juga harus ngerti bagaimana penganggaran, menginstruksi pekerjaan, dan sebagainya," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Politikus Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut menilai pemerataan pembangunan di DKI Jakarta hingga era kepemimpinan Anies Baswedan berakhir pun tak kunjung terlihat. Padahal, kata Prasetio anggaran yang dikeluarkan untuk program pembangunan tak sedikit jumlahnya.

"Salah satu contoh trotoar, itu cuma di tengah kota saja kenapa enggak di pinggir kota. Ada lima wilayah kota lho, kan harus diberesin itu juga, namanya pemerataan," kata dia.

 


Harus Betul-Betul Paham RPD

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan keterangan usia memipin sidang Rapimgab terkait tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Oleh karena itu, Prasetio menekankan Pj Gubernur harus betul-betul paham pada RPD yang berisikan program-program kerja tahun 2023-2026. Pj Gubernur, kata Prasetio harus fokus pada program pembangunan paling krusial di ibu kota.

"Masalah badan perencanaan pembangunan daerah, itu juga harus fokus. Kita punya anggaran besar tapi perencanaan aja enggak karu-karuan akhirnya enggak jadi apa-apa," terang Prasetio.

Prasetio mencontohkan penggunaan anggaran pada program sumur resapan atau drainase vertikal gagasan Anies Baswedan yang dinilai gagal mengurangi genangan. Sehingga, Prasetio berharap Pj Gubernur dapat mencarikan solusi lain untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.

"Jakarta kalau dikatakan tidak banjir bohong, pasti Jakarta banjir. Tapi minimal, diminimalisir bagaimana kecil kalinya dibesarkan, contoh soal Jakarta Selatan itu Kali Krukut itu kan harus diberesin," ujarnya.

Prasetio berpesan siapa pun Pj Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk Presiden Joko Widodo nanti harus memperbaiki permasalahan utama ibu kota. Kendati bakal melanjutkan RPD bikinan Anies, PJ Gubernur diharapkan mampu meneruskan program pembangunan yang baik untuk warga DKI.

"Harus diperbaiki, siapapun eranya harus diperbaiki. Kalau pemerintahan sebelum Pak Anies, punya ide yang baik ini, kalau saya jadi Pak Anies saya teruskan. Saya beresin itu tempat," ujar dia.

Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya