Tol Trans Sumatera Ruas Simpang Indralaya-Prabumulih Beroperasi Awal 2023

Kelancaran proses pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Sep 2022, 11:10 WIB
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang dibangun Hutama Karya. (Dok Hutama Karya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), salah satunya yakni pada Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih. Ruas tol yang memiliki main road sepanjang 65 km ini rencana ditargetkan mulai beroperasi pada awal 2023.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, hingga saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih berjalan cukup baik terutama terkait proses pembebasan lahan.

"Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mecapai 77,35 persen, proses pembebasan lahan pada ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih juga berjalan dengan sangat baik, yaitu mencapai 96 persen," terang Koentjoro, Kamis (15/9/2022).

Koentjoro menambahkan, kelancaran proses pembangunan ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat. Sehingga perusahaan optimistis dapat rampung tepat waktu.

Kehadiran ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten dan kota yakni Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh warga hingga 50 persen dari sebelumnya. Juga emudahkan mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi di Sumatra Selatan.

"Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih memiliki main road sepanjang 65 km dengan kecepatan rencana 100 km per jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan waktu 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih. Tol ini juga dilengkapi dengan 1 Gerbang Tol, 8 overpass, 18 jembatan, dan 1 rest area agar pengguna jalan tol merasa nyaman," papar Koentjoro.

 


Inovasi Teknologi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang dibangun Hutama Karya. (Dok Hutama Karya)

Dalam pengerjaannya, pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih didukung dengan berbagai inovasi teknologi pada tahapan desain maupun konstruksi.

Pelaksaan desain menggunakan teknologi yaitu Building Information Modelling (BIM) dan LiDar untuk mendapatkan data aerial mapping yang lebih detail.

Sementara dalam tahapan konstruksinya, pada proyek ruas tol ini menggunakan inovasi teknologi Real Time Project Control System Dashboard yang dilengkapi dengan CCTV. Sehingga pemantauan pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan secara real-time.

Serta penerapan budaya sadar risiko dengan penerapan Risk Management System untuk meminalisir kemungkinan resiko yang terjadi dalam pembangunannya.


Kapan Tol Trans Sumatera Rampung?

Dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) baru bakal dibuka untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik di masa lebaran Idul Fitri 2022. (Dok: Hutama Karya)

Sebelumnya, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Nevi Zuairina meminta kepada pemerintah untuk mempercepat pembangunan proyek tol Padang-Pekanbaru. Tol sepanjang 27 Kilometer ini merupakan bagian dari Tol Trans SUmatera.

Dalam rapat dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Nevi Zuairina mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada kemajuan dari pembangunan proyek tol lintas Sumatera yang ada di pesisir barat Sumatera Barat.

"Saya minta pemerintah pusat selesaikan Tol Padang-Pekanbaru dari pesisir barat Sumatera," kata Nevi dalam rapat Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Bank Indonesia di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Dia menyayangkan pemerintah lambat dalam menyelesaikan proyek tersebut. Padahal masyarakat setempat membutuhkan akses infrastruktur yang memadai.

Utamanya saat ini, ketika tren pemulihan ekonomi berlangsung setelah terdampak pandemi. Sebab ruas tol Padang-Pekanbaru ini masih bagian dari ruas tol trans Sumatera, bagian dari proyeks strategis pemerintah.

"Kami harap Bapak-Ibu tidak anak tirikan jalan tol ini sehingga bisa berdampak ke ekonomi," kata dia.

 


Menganaktirikan

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang dibangun Hutama Karya. (Dok Hutama Karya)

Menanggapi itu, Sri Mulyani menilai pemerintah tidak bermaksud untuk menganaktirikan masyarakat Sumatera Barat. Pemerintah melalui Hutama Karya dan Waskita telah menggelontorkan dana yang besar untuk menyelesaikan proyek strategis nasional tersebut.

"Menggunakan kata anak tiri itu terlalu keras, karena Hutama Karya dan Waskita sudah dikasih injeksi besar sekali untuk menyelesaikan jalan tol, terutama ruas-ruas tol yang penting," kata Sri Mulyani.

Bendahara negara ini menegaskan pemerintah telah berupaya untuk menyelesaikan berbagai proyek pembangunan yang sempat tertunda. Namun di sisi lain, pihaknya juga harus berupaya untuk menjaga kesehatan BUMN.

"Kita tetap berusaha untuk menyelesaikan dan menjaga kesehatan BUMN dan kita minta BUMN agar mendapatkan alternatif pembiayaan," pungkasnya.

 

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya