Wakil Gubernur DKI Jakarta Sebut Tak Mungkin Buat Tarif Transjakarta Jadi Rp 0

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tak mungkin membuat tarif Transjakarta jadi Rp 0. Hal ini menyusul permintaan demo mahasiswa terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2022, 11:30 WIB
Bus Transjakarta saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022). PT Transjakarta mulai hari ini kembali memperpanjang jam operasional layanan menjadi 24 jam yang berlaku di 13 koridor. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, kebijakan ini diberlakukan untuk melayani masyarakat yang masih beraktivitas hingga larut malam. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tak mungkin membuat tarif Transjakarta jadi Rp 0. Hal ini menyusul permintaan demo mahasiswa terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Tuntutan mahasiswa tentu menjadi perhatian kita ya. Untuk kepentingan masyarakat banyak. Tetapi kita berharap tuntutan kan harus realistis. Kalau Transjakarta digratiskan ya belum memungkinkan," kata Riza, Rabu 14 September 2022.

Politikus Gerindra ini menegaskan, dengan tarif yang ada sekarang, Pemprov DKI Jakarta perlu memberikan subsidi yang besar. Ditambah situasi BBM yang naik, pemprov memberikan subsidi Rp62 miliar.

"Sekarang saja dengan harga yang sekarang, pemprov itu memsubsidinya triliunan angkanya, bukan ratusan miliar lagi setiap tahunnya. Bahkan karena sekarang ada BBM naik, pemprov memsubsidi Transjakarta itu 62 miliar supaya harga karcis atau tiket Transjakarta tetap. Tidak ada peningkatan, sekalipun BBM naik," jelas Riza.


Tuntutan Mahasiswa

Sebelumnya, PMII Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (14/9). Mereka tiba di Balai Kota pada pukul 15.00 WIB. Adapun massa aksi berjumlah kurang lebih 50 orang.

Massa PMII meminta untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, atau Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.

"Jadi yang kami tuntut adalah kami berharap dan mendesak agar Pemprov DKI dan DPRD DKI untuk memberikan statement, untuk bersikap dan memberikan catatan kritis terhadap kenaikan BBM bersubsidi," kata Perwakilan Pengurus Cabang PMII (PCPMII) Farhan Nugraha.

 


Memberikan Subsidi

Selain menuntut harga BBM turun, PMII juga mendorong Pemprov DKI untuk memberikan subsidi agar tarif Transjakarta menjadi Rp0 dan mampu menjamin stabilitas harga pangan dampak kenaikan BBM bersubsidi.

"Selain itu, idealnya mungkin 50 sampai 100 persen atau bahkan dengan APBD yang sekian triliun, APBD tertinggi di Indonesia, saya pikir bukan hal mustahil kalau Tj bisa nol rupiah," kata Farhan.

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya