KAI Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Ayo Daftar

KAI akan membuka lowongan kerja untuk berbagai formasi melalui Jobfair di tiga kota besar di Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Sep 2022, 15:00 WIB
Angkutan barang atau gerbong barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. (Dok KAI)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan membuka lowongan kerja untuk berbagai formasi melalui Jobfair di tiga kota besar di Indonesia.

Yakni, IKA Polban Fair 2022, Bandung pada 17 September 2022 dan Job Fair di Stasiun Kertapati, Palembang dan Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung pada 20-22 September 2022.

"KAI memberikan kesempatan kepada talenta-talenta terbaik bangsa untuk bergabung dan berkarir di KAI melalui rekrutmen ini," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Joni mengatakan, formasi yang dibutuhkan pada rekrutmen ini yaitu Operasional serta Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.

Tingkat pendidikan yang dibutuhkan pada IKA Polban Fair 2022 yaitu D3 (jurusan Teknik Elektro/Elektronika/ Mekatronika, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Sipil, Teknik Listrik, dan Perkeretaapian), dan D4/S1 (jurusan Teknik Elektro/Elektronika/ Mekatronika, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Sipil, Teknik Listrik, dan Perkeretaapian).

Adapun tingkat pendidikan yang dibutuhkan pada Job Fair di Palembang dan Bandar Lampung yaitu SLTA (SMA/MA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam; SMK/MAK jurusan Teknik Mesin, Otomotif, Ketanagalistrikan, Elektro/Elektronika/ Mekatronika, dan Bangunan) dan D3 (jurusan Teknik Elektro/Elektronika/ Mekatronika, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Sipil, Teknik Listrik, dan Perkeretaapian).

 


Rincian Persyaratan

Logo baru PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI (dok: KAI)

Untuk rincian persyaratan dan tahapan rekrutmen, masyakarat dapat mengakses recruitment.kai.id.

KAI mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai terhadap segala jenis bentuk penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI, serta mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrut.

"Rekrutmen KAI tidak dipungut biaya apapun dan tidak menggunakan sistem refund, serta tidak bekerja sama dengan agen travel penyedia transportasi atau akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan rekrutmen," tutup Joni.


Jual Hak Nama 10 Stasiun, KAI Untung Berapa?

Suasana calon penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022). PT KAI mulai hari ini kembali memberlakukan syarat wajib bagi penumpang kereta jarak jauh, antara lain tes PCR bagi yang baru vaksin pertama dan tes antigen untuk vaksin kedua sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menawarkan hak penamaan atau naming rights untuk stasiun yang melayani perjalanan kereta api jarak jauh dan commuter.

Pada fase 1 terdapat 10 stasiun yang ditawarkan hak penamaannya, antara lain Stasiun Pasar Senen, Jatinegara, Tanah Abang, Tebet, Cikini, Sudirman, Juanda, Manggarai, Gondangdia, dan Palmerah.

Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa mengatakan, pihaknya mempersilakan baik perusahaan asing maupun nasional untuk berpartisipasi mengajukan penawaran, selama memenuhi kriteria dan syarat.

"Semua (diperbolehkan), selama dia pantas dan tidak memberikan konotasi industei kereta api kita ajak. Perusahaan nasional atau internasional selama dia sopan dan membangun, ini sangat terbuka," ujarnya dalam sesi konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Prosesi penjualan naming rights akan dilakukan melalui sesi lelang. Menurut hasil kurasi PT KAI (Persero), setidaknya ada 100 mitra perusahaan potensial untuk bisa mengakuisisi nama stasiun kereta.

 


10 Tahun

PT KAI tawarkan hak penamaan atau naming rights untuk stasiun yang melayani perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dan Commuter.

Hadis menyampaikan, perusahaan pemenang nantinya berhak mengakuisisi penamaan untuk jangka waktu 5-10 tahun. Namun, ia belum mau menyebutkan berapa nilai keuntungan yang bisa diperoleh PT KAI dari penjualan nama stasiun tersebut.

"Untuk waktu, itu antara, 5-10 tahun hak penamaan. Masing-masing stasiun punya kriteria sendiri, nilai-nilai sendiri, tidak kita sama ratakan. Ada penilaian dan kajian secara teknis," terang dia.

"Bayarnya berapa, kita belum bisa sebutkan. Ada deh," kata Hadis singkat.

Kendati begitu, Hadis menghitung pemasukan perseroan dari penawaran naming rights ini masih tergolong sangat kecil.

"Pemasukan terhadap pendapatan kereta api sangat kecil sekali dibanding yang sudah established seperti angkutan barang dan penumpang. Dari optimalisasi aset ini belum kita galakan secara maksimal. Kalau dihitung secara presentase kecil sekali, tidak sampai 1 persen," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya