Liputan6.com, Jakarta - Toyota berhasil mengabulkan keinginan konsumen GR Supra yang menginginkan transmisi manual pada sportscar legendaris tersebut. Beberapa waktu lalu, raksasa otomotif asal Jepang tersebut akhirnya resmi merilis GR Supra dengan transmisi manual untuk konsumen di beberapa negara.
Kini, mereka juga kabarnya tengah melakukan pengembangan terkait transmisi automatic delapan percepatan yang nantinya akan disematkan pada model GR Yaris dan GR Corolla.
Advertisement
Kabar ini tentunya memberikan rasa gembira bagi konsumen dua model tersebut. Pasalnya, dalam pengembangannya, mereka langsung melakukan testing di ajang motorsport untuk melihat seberapa besar potensi transmisi automatic tersebut untuk disematkan pada mobil harian.
Jika nantinya pengujian ketahanan girboks di ajang balap, nantinya komponen tersebut akan dipamerkan dan yang pasti harus memberikan feedback yang baik untuk lalu lintas yang macet serta konsumen yang menginginkan kecepatan.
Dikutip dari Drive Australia, untuk GR Corolla dan GR Yaris yang mengadopsikan transmisi automatic delapan percepatan ini akan memiliki akselerasi yang lebih cepat dibandingkan versi manualnya. Chief Engineer GR Corolla, Naoyuki Sakamoto, menjelaskan ada perbedaan sepersekian detik saat melakukan shifting antara manual dengan automatic.
"Tapi kami sedang melakukan pengembangan motorsport, jadi kami sedang memeriksa transmisi otomatis dengan GR Yaris (untuk) mengetahui masalah apa pun dan poin apa pun yang perlu ditingkatkan untuk kancah olahraga motor. Kemudian setelah itu kami akan membuatnya menjadi produksi," jelas Naoyuki Sakamoto.
Untuk versi yang saat ini dirilis, GR Yaris dibekali dengan transmisi manual enam percepatan dengan mengusung teknologi Intelligent Manual Transmission (iMT). Sementara untuk GR Corolla, pabrikan juga menyematkan komponen yang sama dengan GR Yaris yakni transmisi manual enam percepatan.
Presiden Jokowi Teken Inpres Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Instansi Pemerintah
Presiden Joko Widodo resmi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
Instruksi tersebut, telah dikeluarkan dan mulai berlaku pada 13 September 2022. Intruksi ini sendiri ditunjukan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Sekretaris Kabinet, Kepala Staf Kepresidenan, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, para Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, dan Para Gubernur, Bupati/Wali Kota.
"Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi bagian ketiga Inpres itu dilihat Rabu (14/9/2022).
Pada bagian keempat tertulis, pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.
Advertisement
