Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Solar turut berimbas terhadap lonjakan harga barang lain. Tak terkecuali untuk harga bahan bangunan terutama produk semen. Kenaikan harga semen ini bertahap selama September 2022.
Hal ini dibenarkan pengelola Toko Metro Bangunan di Legok, Kabupaten Tangerang, Banten. Bahkan, harga semen jualannya sudah lebih dulu terkerek sebelum harga BBM naik.
Advertisement
"Benar itu. Terakhir kemarin mau naik lagi. Naik terus. Sebelum Pertalite naik, naik terus dia," ujar pengelola Toko Metro Bangunan kepada Liputan6.com, Kamis (15/9/2022).
Adapun toko tersebut hanya menyediakan satu produk semen merek Semen Jakarta dengan ukuran 40 kg, yang kini dibanderol Rp 50 ribu per sak. Angka tersebut sudah naik jauh dari harga awal.
"Naiknya dia bertahap, Rp 2-3 ribu. Awalnya harga semen cuman sekitar Rp 40 ribuan," terang sang pengelola toko.
Namun, bahan bangunan lain seperti pipa besi hingga cat disebutnya tidak ikut terkena peningkatan harga.
Naik Rp 1.000
Pernyataan sama juga dilontarkan penjaga sekaligus pemilik Toko Tri Tunggal Esa Karya yang beralamat di Bojong Nangka, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia mengatakan ada kenaikan harga semen tetapi tidak besar.
"Naik sekali cuman Rp 1.000, itu juga pas BBM naik kemarin," ujarnya.
Toko Tri Tunggal Esa Karya sendiri memiliki dua merek semen seukuran 40 kg yang ditawarkan, yakni Semen Rajawali (Rp 48.000 per sak) dan Semen Tiga Roda (Rp 59.000 per sak).
Sang pemilik toko juga mengaku tidak pernah mendengar isu adanya kenaikan harga semen maupun bahan bangunan lain.
"Kalau misal naik ntar siapa pembeli kita? Dari Pandemi aja ini masih susah," imbuhnya.
Advertisement
3 Bulan Lalu
Pengelola Toko Sahabat Kita yang juga berlokasi di Bojong Nangka menepis adanya isu kenaikan harga semen dan bahan bangunan lain. Dia mengkonfirmasi harga semen memang sempat meninggi, tapi itu sudah terjadi beberapa bulan lalu.
Itu terjadi pada dua merek semen milik toko, yakni Rajawali dan Tiga Roda, yang saat ini dijual pada angka Rp 48.000 per sak dan Rp 58.000 per sak.
"Belum ada info sih. Kemarin (ketika harga BBM naik) juga belum (naik). Paling kalau naik tuh 3 bulan lalu, sampe Rp 5.000. Katanya karena batu bara (untuk kebutuhan operasional pabrikan semen)," tuturnya.