Liputan6.com, Jakarta Felicia Tissue pernah memadu kasih dengan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keduanya sempat berikrar untuk maju ke pelaminan mengingat keseriusan saat membina asmara.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Hubungan Kaesang dan Felicia justru merenggang hingga berujung jalinan cinta mereka berakhir. Felicia gagal mendampingi Kaesang untuk duduk di pelaminan karena keduanya memutuskan berpisah sebagai kekasih.
Waktu berlalu begitu cepat. Felicia memutuskan untuk move on dari Kaesang dan melanjutkan hidupnya sebagai pebisnis. Kini, ia menjajaki bisnis dengan jualan keripik.
Namun, ada pemberitaan yang mengusik Felicia dan keluarganya terkait bisnis jualan keripik yang dilakukan dara lulusan S1 di Institute of Management University Singapura ini.
Baca Juga
Advertisement
Berita dengan Judul Nasib
Felicia diberitakan media daring pada Minggu (11/9/2022) dengan judul kurang menyenangkan, yakni “Nasib Felicia Tissue Kini Jualan Keripik Pasca Gagal Jadi Mantu Presiden Jokowi dan Putus Dari Kaesang.”
Meilia Lau, ibunda Felicia, marah besar mendapati putrinya diberitakan dengan judul tersebut. Meilia Lau tak habis pikir. Apa salahnya menjalani pekerjaan halal yakni jualan keripik?
Advertisement
Ibunda Felicia Marah Besar
“Jadi harusnya jualan apa? Bisnis batu bara? Atau menerima pemberian dari negara lain? Yang disebut gratifikasi?” tulisnya menyertai tangkapan layar kepala berita yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Kamis (15/9/2022).
“Nasib? Sebagai jurnalis hrsnya anda tau, brp banyak nasib org yg kehilangan pekerjaan saat ini? Dan brp banyak yg tdk bisa mencukupi kebutuhan se hari2 mereka,” beri tahu Meilia Lau.
Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina di Pura Mangkunegaran
Membuka Lapangan Kerja
Ia menambahkan, usaha keripik bukan penghasilan utama melainkan membantu lapangan pekerjaan sembari memproduksi makanan berharga terjangkau bagi masyarakat yang mendamba makanan sehat namun kantong cekak.
“Ini memang bukan makanan Sultan atau usaha konglomerat yang marak dengan aroma korupsi seperti berita2 yang valid diberitakan saat ini. Tapi usaha ini usaha yg halal,” ia mengingatkan.
Advertisement