Liputan6.com, Jakarta - Nama Bjorka belakangan marak diperbicangkan lantaran menyebut dirinya sebagai peretas atau hacker karena berhasil menjebol sejumlah data penting di Indonesia.
Namun, ternyata, hacker Bjorka bukanlah satu-satunya peretas yang pernah dibicarakan di Indonesia.
Salah satu nama yang sempat ramai dibicarakan di dunia peretasan adalah Jim Geovedi. Tidak sedikit warganet yang mengaitkan kasus Bjorka dengan Jim atau pun meminta tanggapan darinya.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, hingga saat ini, Jim Geovedi belum mengeluarkan pernyataan spesifik terkait kasus pembocoran data pejabat oleh Bjorka melalui media sosialnya.
Namun, dia pernah mencuit beberapa tweet dan komentar yang menampilkan tangkapan layar berita tentang kasus kebocoran data yang dilakukan Bjorka, sebelum terjadi pembocoran data para pejabat.
Beberapa di antaranya juga mengomentari respon Kementerian Komunikasi Informatika dalam menghadapi Bjorka.
"My 25 years of experience told me that this is what is going to happen in the next few months to those Indonesian government agencies and private companies who had their data breached and leaked.
Please come back and tell me if I'm wrong.
(Pengalaman saya selama 25 tahun memberi tahu saya bahwa inilah yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan pada instansi pemerintah dan perusahaan swasta Indonesia yang datanya dibobol dan dibobol.
Tolong kembali dan beri tahu saya jika saya salah.)," tulis Jim Geovedi melalui akun Twitter-nya @geovedi pada Kamis 8 September 2022.
Cuitan lain di tengah ramainya kasus penanganan kebocoran data di Indonesia adalah saat ia mengunggah cover album Extreme Conditions Demand Extreme Responses dari band Brutal Truth.
Unggah Hal Lain
Di unggahan cover album Extreme Conditions Demand Extreme Responses dari band Brutal Truth, hacker Jim Geovedi juga menulis bahwa album tersebut sudah ada di dalam daftar putarnya sejak pertengahan 90-an.
Meski begitu, unggahan ini juga disertai retweet dari akun @lantip, yang menampilkan "flowchart penanganan kasus kebocoran data."
Sampai saat ini, di tengah "sentilan" yang ia berikan soal keamanan siber di Tanah Air, Jim Geovedi tidak berkomentar secara khusus mengenai hacker Bjorka.
"always in my playlist, since mid 90s
brutal truth - extreme conditions demand extreme response
(selalu ada di playlist saya, sejak pertengahan 90-an
kebenaran brutal - kondisi ekstrem menuntut respons ekstrem)," kata Jim.
Advertisement
Unggah Tak Tahu
Sementara itu, unggahan terakhirnya pada Selasa 13 September 2022 lalu, Jim mengunggah sebuah gambar animasi yang didalamnya terdapat tulisan 'Ya ndak tahu kok tanya saya..'
Jim pun tidak menuliskan apapun di unggahannya itu. Bahkan, unggahan tersebut di-pin oleh Jim sehingga selalu akan berada di atas setiap kali kita membuka profil Twitter-nya.