Harga Bahan Bangunan Naik, DEPO Optimistis Capai Penjualan 2022

Manajemen PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) sangat optimistis untuk penjualan tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bangunan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Sep 2022, 12:13 WIB
Sejumlah bahan bangunan terlihat di toko bangunan Cahaya Makmur, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Harga bahan bangunan mengalami kenaikan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) optimistis untuk penjualan tahun ini, meski di tengah kenaikan harga bahan bangunan.

Direktur Depo Bangunan Amanda Grace Kettin menuturkan, pihaknya sangat optimistis untuk penjualan tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bangunan.

"Mengingat pandemi sudah jauh lebih baik, ekonomi lebih baik, kami sangat optimis untuk penjualan tahun ini meski terjadi kenaikan harga bahan bangunan. Tahun lalu kenaikan lebih tinggi daripada umumnya,” kata Amanda dalam Public Expose Live secara virtual, Jumat (16/9/2022).

Dia menyebutkan, kenaikan harga bahan bangunan saat ini masih dapat diterima oleh berbagai konsumen. 

"Kenaikan harga bahan bangunan masih dapat diterima karena terjadinya universal bukan hanya dari satu industri saja. Tidak mengganggu dan dapat diterima konsumen, professional maupun properti,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Depo Bangunan Erwan Irawan mengatakan, Depo Bangunan menargetkan omzet mencapai hingga Rp 2,6 triliun pada tahun ini. 

“Target untuk tahun ini dari semester I 2022 kita mencapai Rp 1,2 triliun, kita harapkan dengan beroperasinya Pondok Gede dan Jember setahun full, kita bisa mencapai omset sekitar Rp 2,55-2,6 triliun sampai tutup tahun,” kata Erwan.

Sedangkan, untuk margin laba bersih diproyeksikan di level 3,8 persen dari pendapatan Depo Bangunan sebelumnya. 

"Dengan margin laba bersih sekitar perkiraan di level 3,8 persen dari Depo punya pendapatan hampir 100 an miliar ada peningkatan dibandingkan tahun lalu,” kata dia.

Tak hanya itu, kinerja Depo Bangunanmulai meningkat di tengah masa pandemi yang masih berlangsung selama  semester I 2022 ini. Pada periode tersebut, Perseroan berhasil mencatatkan  pendapatan usaha sebesar Rp1,2 triliun, naik 4,6 persen dari periode tahun sebelumnya. 

 


Kinerja Perseroan

Pekerja merapikan besi di toko bangunan Cahaya Makmur, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). Harga bahan bangunan mengalami kenaikan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perseroan  membukukan margin laba bruto sebesar 18,4 persen, margin EBITDA sebesar 5,2 persen atau Rp 64 miliar dan  margin laba tahun berjalan sebesar 3,4 persen atau sebesar Rp Rp41 miliar. Pendapatan usaha dari Perseroan disumbangkan dari segmen bahan bangunan sebesar 62 persen, bahan  finishing sebesar 36 persen dan lain-lain sekitar 2 persen. 

Selanjutnya dari sisi margin laba kotor, pada segmen  bahan bangunan mencatatkan margin laba kotor sebesar 18 persen meningkat dari sebelumnya 17 persen  sedang pada segmen bahan finishing, margin laba kotor adalah sebesar 19 persen meningkat dari  sebelumnya 18 persen, sehingga secara total, margin laba kotor Perseroan menjadi 18,4 persen dari  sebelumnya 17,8 persen  

Berkat strategi penyebaran lokasi gerai Perseroan di area strategis bawa  keseimbangan terhadap performa Perseroan di saat pandemi, Perseroan dapat mencatat  pertumbuhan organik di beberapa gerai. 

 

 


Pencapaian Perseroan

Paparan publik PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), Jumat (16/9/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Nilai terbesar dari pertumbuhan organik diperoleh di Bali  yang tumbuh sebesar 10,4 persen, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6 persen, lalu penjualan online  lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4 persen pada semester  pertama tahun 2022 ini dari sebelumnnya 5,4 persen dari total penjualan. 

Pencapaian Perseroan dalam mencatatkan kenaikan nilai basket size organic sebesar 17,9 persen dan pendapatan bulanan organik per  meter persegi mencapai Rp 4,4 juta/m2, termasuk tinggi untuk industri supermarket bahan  bangunan, merupakan parameter penting untuk mengukur tingkat kepercayaan konsumen kepada  DEPO, sekaligus menjadi katalis bagi DEPO untuk menambah selling area dengan pembukaan gerai  baru.

Pencapaian usaha yang diperoleh Perseroan di masa sulit pada semester I 2022 tersebut  telah memberikan keyakinan Perseroan akan terus bertumbuh semakin baik pada tahun-tahun mendatang.


Buka Tiga Toko Baru

Pencatatan perdana saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), Kamis (25/11/2021) (Foto: BEI)

Sebelumnya, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menargetkan membuka tiga toko baru pada tahun depan dan tahun selanjutnya. 

Direktur Depo Bangunan Amanda Grace Kettin menuturkan, tahun depan Depo Bangunan menargetkan untuk membuka tiga toko.

"Kami sedang mempersiapkan beberapa lokasi potensial, kalau tahun depan targetnya tiga toko, beberapa tahun ke depan targetnya tiga toko, dengan 2025 kami harapkan ada 21 toko diluar toko fisik juga kami sedang dalam tahap pengembangan omnichannel,” kata Amanda dalam Public Expose Live secara virtual, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin mengatakan, tiga toko untuk tahun depan salah satunya berada di Rungkut.

"Tiga toko tahun depan, Rungkut, dua toko calon dari Banjarmasin, Balikpapan bisa juga Banten, bisa juga Yogyakarta itu ada 4-5 daerah yang sedang kami proses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada keputusan,” kata dia.

Sedangkan, belanja modal untuk saat ini belum dapat ditentukan karena tergantung luas toko itu sendiri.

“Belanja modal untuk pembukaan gerai tergantung luasnya toko saat ini belum bisa kita tentukan, kalau daerah pasarnya besar kita mengharapkan ukuran besar, kalau daerah pasar tidak terlalu besar kita batasi untuk efisiensi,” ujar dia. 

Dia menambahkan, Depo Bangunan berencana mengembangkan semua potensi bahan bangunan di Indonesia.

“Depo Bangunan rencana untuk mengembangkan semua potensi bahan bangunan di Indonesia. Dimanapun akan kami buka, itu ada proses waktu dan butuh dana,” ujar dia.

Perseroan juga berharap pada tahun ini dapat terus mempertahankan pertumbuhan yang terus berlanjut sehingga semakin meningkatkan nilai bagi semua stakeholders Perseroan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya