Liputan6.com, Jakarta Film Inang merilis trailer dan poster resminya yang bisa dilihat di Youtube Cinema 21. Film yang akan tayang di bioskop pada tanggal 13 Oktober ini dibintangi oleh Naysila Mirdad, Dimas Anggara, Lydia Kandou, Rukman Rosadi, dan aktor lainnya.
Film horor-trailer yang disutradarai oleh Fajar Nugros ini telah berkesempatan untuk melakukan World Premier di ajang BIFAN 2022 di Seoul, Korea Selatan Pada bulan Juli 2022 lalu.
Mencekam adalah kata yang bisa menggambarkan trailer yang berdurasi 1 menit saat disaksikan langsung di Epicentrum XXI, Rabu (14/9/2022). Film garapan IDN Pictures ini berhasil menggugah rasa penasaran penonton. Dalam tayangan trailer ini diperlihatkan Naysila Mirdad yang tengah mengandung tiba-tiba dihadapkan dengan kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya. Dalam trailer ini juga memperlihatkan Dimas Anggara yang seperti sedang melakukan suatu ritual.
Sebelumnya, Dimas Anggara mengaku selalu menghindari film bergenre horor karena dirinya penakut. Lantas apa yang membutanya mau memerankan Bragas dalam film berjudul Inang ini.
"Jujur sebenernya memang saya sangat menghindari banget yang namanya genre horor, karena saya orangnya penakut," ujar Dimas Anggara.
Baca Juga
Advertisement
Si Penakut jadi Si Berani
Dimas Anggara awalnya tidak mengetahui bahwa sinopsis yang menarik perhatiannya bergenre horor, sampai ia yang menawarkan diri untuk bisa bergabung dalam film tersebut.
"Saat mas Fajar ngobrol sama saya, baca sinopsisnya, malah saya yang menawarkan diri, dan saya tidak tahu genrenya ke arah horor. Pas baca skenarionya saya makin suka jadi gak ada kepikiran ke sisi horornya. Di lokasi pun saya gak merasakan adanya ketakutan padahal saya 'penakut'," ujar Dimas.
Namun setelah tahu film yang akan dibintanginya itu bergenre horor-thriller ia mengesampingkan rasa takutnya karena film ini mengangkat mitos Rabu Wekasan yang menurutnya sangat menarik.
"Mas Fajar pun bisa meyakinkan saya dengan cerita ke arah Rebo wekasan yang membuat saya tertarik. Kebetulan saya orang Jawa, jadi ada rasa penasaran dan excited karena pada saat baca sudah tertarik dengan ceritanya. Jadi sisi horornya saya geser dikebelakangin jadi 'si berani'," ujar Dimas.
Advertisement
Alasan Mengangkat Mitos Rebo Wekasan
Menurut Fajar Nugros, sutradara film ini, alasannya mengangkat mitos Rebo Wekasan adalah karena sang sutradara orang jawa, dan menurut adat jawa ada hari baik ada hari yang kurang baik, nah bagaiaman jika seseorang yang lahir pada hari yang dianggap buruk itu. Ritual seperti apa yang harus mereka lakukan agar terhindari dari kesialan.
Salah satu contoh mitos Jawa yang berkesan bagi Fajar Nugros adalah ketika ia masih remaja ada informasi dari BMKG tentang akan terjadinya fenomena alam cuaca panas, untuk menghindari hal buruk terjadi, masyarakat Yogyakarta mengadakan selametan.
"Sebenarnya dulu paling berkesan itu saat BMKG melaporkan bahwa Yogyakarta akan ada cuaca panas dan itu tuh sultan ngingetin warga Yogyakarta untuk masak sayur lodeh. Itu kan sesuatu selametan yang kecil sebenarnya supaya kita selamat dari bala. Jadi buat saya itu berkesan dan saya berfikir bahwa banyak hal yang harus kita lakukan supaya kita gak sial dan selamat dari berbagai malapetaka," ujar Fajar.
Mengenal Sedikit Rabu Wekasan
Hal di atas menginspirasi Fajar untuk mengangkat mitos Jawa Rebo Wekasan.
"Saya kepikir kalau kita lahir di hari sial nah selametan seperti apa nih yang harus kita lakukan, karena awan panas aja kita harus sampai selametan sederhana masak sayur lodeh itu. Tapi kalau hari sial yang mengancam jiwa yang lahir hari itu apakah kesialannya akan dibawa terus. Dan selametan seperti apa yang harus dia lakukan supaya hidupnya survive, kan itu pertanyaan besarnya, berangkat dari situ," ujar Fajar.
Fajar juga menambahkan penjelasan sedikit mengenai Rebo Wekasan sepengetahuannya.
"Rabu Wekasan di film ini kita punya versinya sendiri untuk kita survive dari kesialan hari sial itu, kalau Rabu wekasan itu (menurut kepercayaan Jawa) pada dasarnya adalah nabi Muhammad meninggal pada bulan Safar. Dan dipercaya Allah merilis begitu banyak penyakit ke bumi. Dan cara orang Jawa untuk selamat dari ketakutan itu mereka melakukan banyak ritual dan ritualnya beda-beda," pungkas Fajar Nugros menutup.
Advertisement