5 Makanan Khas Mataram, Ada yang Masih Dimasak Secara Tradisional

Ini 5 kuliner Mataram yang wajib kamu coba saat berlibur ke Kota Seribu Masjid ini

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Sep 2022, 16:00 WIB
Ayam Taliwang Khas Lombok

Liputan6.com, Mataram - Kerajinan tangan menjadi salah satu hal yang identik dengan Kota Mataram, Lombok. Banyak kerajinan yang tercipta di wilayah ini, mulai dari gerabah, kain songket, hingga kain tenun Suku Sasak yang populer.

Selain kerajinannya, Kota Mataram ternyata juga menjadi surga kuliner yang mampu memanjakan lidah para pencinta makanan. Ini 5 kuliner Mataram yang wajib kamu coba saat berlibur ke Kota Seribu Masjid ini:

1. Ayam Rarang 

Ayam rarang cocok untuk kamu yang suka makanan pedas. Sekilas, tampilan ayam rarang terlihat seperti ayam balado.

Umumnya, ayam rarang menggunakan ayam kampung yang masih muda. Makanan khas Mataram ini terbuat dari ayam yang kemudian dibakar dengan kayu bakar hingga setengah matang, sebelum diungkep dengan aneka bumbu.

Ayam rarang dibuat dengan bumbu rahasia yang disebut sabiye gero atau cabai rawit yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari. Sabiye gero inilah yang memberikan cita rasa pedas yang khas dan membuat rasa ayam rarang berbeda.

2. Ayam Taliwang 

Ayam taliwang menjadi kuliner yang wajib kamu coba ketika singgah di Mataram. Awalnya, makanan ini adalah hidangan keluarga Kerajaan Mataram di masa lalu, lambat-laun makanan khas Mataram ini berubah menjadi makanan rakyat.

Sama seperti ayam rarang, ayam taliwang juga terbuat dari ayam kampung muda yang diberi beragam bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit keriting, terasi, kencur, tomat, garam, jeruk nipis, dan beberapa bumbu lainnya. Hidangan ini terbagi menjadi dua versi, yakni versi bakar dan versi goreng.

Baik ayam taliwang goreng atau bakar, keduanya dimasak secara tradisional menggunakan kayu bakar. Proses memasak dengan cara tradisional ini justru memberikan rasa dan aroma khas yang sulit untuk dilupakan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Beberuk Terong

3. Beberuk Terong 

Beberuk terong adalah makanan khas Mataram yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Mataram. Makanan ini mudah ditemukan di mana-mana, baik di rumah warga atau restoran.

Beberuk terong terdiri dari terong, kacang panjang, dan bawang merah. Semua bahan ini dipotong-potong, lalu disiram sambel khas yang terbuat dari cabai rawit, bawang putih, bawang merah, terasi, gula, dan garam.

Terkadang, beberuk terong juga disajikan mentah atau hanya dikukus. Selain menjadi lauk, beberuk terong juga bisa menjadi makanan pendamping ayam taliwang.

4. Nasi Sukaraja 

Sesuai dengan namanya, makanan ini berasal dari daerah Sukaraja di Mataram. Seporsi nasi sukaraja terdiri dari aneka lauk pauk, seperti sayuran, ayam, dan tempe.

Sekilas memang tidak ada yang istimewa. Namun jangan salah, rasa lauk pauk makanan ini jelas sangat berbeda dengan kuliner nasi lainnya.

Sebab, aneka sayuran dan lauk diolah dengan bumbu khusus dan juga santan sehingga memiliki cita rasa yang lebih gurih. Selain itu, nasinya juga dimasak secara tradisional menggunakan tungku kayu bakar, sehingga mengeluarkan aroma yang lebih harum.

 


Sate Rembiga

5. Sate Rembiga 

Satai seolah menjadi sajian yang hampir dimiliki setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali Kota Mataram. Kota Mataram punya kuliner sate yang menjadi makanan khas bernama sate rembiga.

Berbeda dari sate lain di Indonesia yang terbuat dari daging kambing atau ayam, sate rembiga terbuat dari daging sapi. Terkait cara pembuatan, sate rembiga melalui proses pemasakan yang hampir sama seperti sate pada umumnya, yakni daging sapi dipotong-potong.

Daging yang sudah dipotong-potong itu kemudiam ditumbuk agar empuk. Selanjutnya, daging dimarinasi dalam bumbu yang terdiri dari bawang putih, cabai merah, gula merah, dan terasi selama 2 jam.

Setelah semua bumbu meresap, sate dibakar hingga kering. Uniknya, sate rembiga disajikan polos tanpa saus apa pun. Namun karena dagingnya sudah direndam bumbu, rasa satai ini akan tetap enak meski tanpa saus kacang.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya