Demo Tolak BBM Naik di Banyuwangi Berlangsung Anarkis, Fasilitas DPRD Rusak

Mereka lalu membakar puing huruf itu bersama dengan ban tepat di depan gedung wakil rakyat. Tak puas dengan aksi di gedung dewan, massa kemudian bergeser ke Kantor Bupati Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Sep 2022, 21:03 WIB
Massa membakar ban dan mencopot papan nama gedung DPRD Banyuwangi dan membakarnya. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa di Banyuwangi berlangsung anarkis. Sejumlah massa aksi merusak fasilitas di Gedung DPRD hingga Kantor Pemkab Banyuwangi.

Sejumlah fasilitas yang mengalami rusa di antaranya adalah papan nama gedung DPRD. Massa mencopot satu persatu huruf bertuliskan DPRD Banyuwangi hingga bersih. Tulisan gedung dewan diganti oleh masa aksi menggunakan coretan cat bertuliskan "Mosi Tidak Percaya"

Mereka lalu membakar puing huruf itu bersama dengan ban tepat di depan gedung wakil rakyat. Tak puas dengan aksi di gedung dewan, massa kemudian bergeser ke Kantor Bupati Banyuwangi.

Di kantor Bupati mereka juga kembali merusak fasilitas, di antaranya adalah gerbang depan bangunan yang roboh diterjang masa aksi.

Usut punya usut, tindakan anarkis ini dilakukan karena demonstran merasa kecewa lantaran aksi pertama lalu tidak ditanggapi serius oleh pihak DPRD.

Pada waktu itu perwakilan dari DPRD Banyuwangi menjanjikan untuk menyampaikan ke pusat dan juga memfasilitasi audiensi dengan eksekutif dan juga pertamina. Namun janji itu tidak terlaksana.

Aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi itu mencoba meredam emosi massa. Namun tak mampu membendungnya.

"Nama DPRD sudah tidak ada, kita sudah tidak percaya lagi kepada dewan perwakilan rakyat daerah," teriak salah satu Korlap Aksi, Dana Wijaya.


Bukti Ketidakpercayaan

Massa pengunjuk rasa juga mendobrak pintu pagar Kantor Bupati Banyuwangi, hingga rusak dan memaksa masuk untuk menyampaikan aspirasinya (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Menurut Koordinator Umum Aksi, Aris Rahmatullah, mereka merusak pagar, melempar tomat hingga merusak tulisan, sebagai bukti bahwa pihaknya tidak lagi percaya kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Ini sebagai bukti tidak kepercayaan kami dan kekecewaan kami. Karena selama ini hingga sekarang gerakan kami tidak ditemui oleh pimpinan DPRD dan Bupati Banyuwangi," cetusnya.

Usai menyampaikan aspirasinya, ratusan massa pun akhirnya perlahan membubarkan diri sekitar pukul 17.25 WIB. Sebelum itu, mereka berjanji akan kembali turun jalan dengan massa yang lebih besar, sampai ada itikad baik dari pemerintah untuk menurunkan harga BBM.

 

 

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya