Liputan6.com, Jakarta - Kambing atau domba populer sejak zaman nabi dan rasul. Bahkan, masyhur dalam riwayat, sebagian besar rasul adalah penggembala.
Tentu saja ini kaitan dengan budaya dan kondisi wilayah di mana nabi dan rasul dilahirkan. Di negara-negara Arab, misalnya, kambing, domba dan unta lebih populer, meski sapi juga tak sedikit jumlahnya.
Selain dagingnya, kambing juga dimanfaatkan susunya. Diyakini, susu kambing lebih baik dari sapi, meski ada pula yang membantahnya.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip lppm.ipb.ac.id, tidak seperti susu sapi, susu kambing tidak mengandung aglutinin. Akibatnya globula lemak susu kambing tidak mengalami klusterisasi, sehingga lebih mudah dicerna.
Susu kambing mengandung kadar laktosa yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi (4,1 vs 4,7 %). Kondisi ini sangat baik bagi orang yang mengalami lactose-intolerant.
Orang tua yang memiliki bayi yang alergi terhadap susu sapi dan susu formula, seringkali dianjurkan untuk menggunakan susu kambing sebagai salah satu alternatif. Secara teori, susu kambing lebih tidak menyebabkan alergi dan mudah dicerna dibandingkan dengan susu sapi, akan tetapi perlu dicatat bahwa penggunaan susu kambing tidak diperuntukkan sebagai susu pengganti susu formula.
Seperti halnya dengan susu sapi, pengantian dalam jangka panjang dapat menyebabkan anemia dan iritasi usus halus. Jika bayi kita yang usianya di bawah 1 tahun mengalami alergi terhadap susu formula yang bahan dasarnya susu sapi, dianjurkan untuk mencoba susu formula berbasis kedelai atau susu khusus untuk hypoallergenic.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perbandingan Kandungan Nutrisi Susu Kambing dan Sapi
Mengutip hellosehat.com, berikut ini kandungan nutrisi yang terkandung dalam kedua jenis susu ini.
Susu sapi
Secangkir susu sapi memiliki kandungan kalori dan lemak lebih rendah dibandingkan susu kambing, yaitu 149 kalori dan 8 gram. Selain itu lemak jenuh dalam susu sapi pun lebih rendah dibanding susu kambing. Kandungan vitamin B12 pada susu sapi yakni sebesar 18% dan asam folat 3 persen. Itu sebabnya susu sapi lebih banyak digunakan untuk susu formula jika ibu tidak menyusui bayi. Tidak hanya itu, kandungan selenium dan riboflavin (vitamin B2) dalam susu sapi diketahui juga lebih banyak dibanding susu kambing.
Susu kambing
Secangkir susu kambing mengandung 168 kalori lebih banyak dengan lemak 10 gram. Kalsium susu kambing juga lebih tinggi. Namun, kandungan vitamin B12 pada susu kambing hanya sekitar 2,8% atau bisa dibilang jauh lebih rendah dibanding susu sapi. Sedangkan kandungan vitamin C dalam susu kambing lebih besar. Kandungan vitamin C dalam susu kambing ini telah mampu memenuhi kebutuhan vitamin C dalam sehari. Selain vitamin C, susu kambing juga kaya akan vitamin A, magnesium juga potasium di dalamnya. Jadi, lebih baik minum susu sapi atau susu kambing?Pada dasarnya, baik susu sapi atau susu kambing sama-sama menyimpan kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Jika menyoal konsumsi mana yang lebih baik untuk kesehatan, selera/minat/kebutuhan seseorang bisa tergantung oleh banyak hal berikut.
Segi rasa
Rasa susu sapi dan susu kambing bisa dibilang sebelas dua belas karena komposisi kandungan keduanya serupa. Namun, cita rasa akhirnya bisa sangat berbeda saat sudah diolah. Banyak yang mengatakan kalau rasa susu kambing sedikit lebih manis. Namun, ada juga orang yang menganggap susu kambing yang dijual di kebanyakan toko memiliki rasa anyir khas bau kambing yang terlalu kuat akibat metode pengolahan, pengemasan, dan pasteurisasi.
Tingkat pemicu alergi
Ada beberapa orang yang alergi susu sapi, terutama anak-anak. Alergi susu adalah bentuk reaksi tubuh terhadap kandungan protein di dalam susu. Nah, kandungan protein yang paling umum ditemukan pada susu hewani adalah alpha S1 kasein. Dalam susu kambing, kandungan protein kaseinnya lebih sedikit dibanding susu sapi. Itu sebabnya susu kambing lebih aman dijadikan alternatif bagi orang-orang yang alergi susu sapi. Efek samping alergi susu sapi antara lain muntah, diare, ruam kulit, hingga yang serius bisa membuat syok anfilaksis. Bagi Anda yang mungkin mengalami alergi protein, Anda bisa mencukupi kebutuhan susu harian Anda dengan mengonsumsi susu kambing sebagai pilihannya.
Advertisement
Perbandingan Kandungan Nutrisi Susu Kambing dan Sapi
Kemudahan dicerna tubuh
Meskipun mengandung lemak yang sedikit lebih banyak dibanding susu sapi, namun molekul lemak dalam susu kambing lebih kecil sehingga menghasilkan buih yang lebih kecil dan lembut. Hal inilah yang memungkinkan enzim pencernaan memecahnya lebih cepat dan halus untuk memproduksi energi. Tubuh hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mencerna secangkir susu kambing. Itu sebabnya, banyak orang lebih memilih susu kambing karena alasan ini.
Toleransi laktosa
Gula dalam susu disebut laktosa. Beberapa orang mungkin memiliki kadar enzim laktase (yang bertanggung jawab mencerna laktosa) lebih rendah. Kadar enzim laktase yang rendah inilah yang menyebabkan orang mengalami intoleransi terhadap laktosa. Orang yang intoleransi terhadap laktosa umumnya akan mengeluhkan kram, kembung, mual, hingga diare.
Nah, susu kambing mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu sapi. Itu sebabnya, susu kambing bisa jadi pilihan baik bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap laktosa. Sejumlah peneliti juga mendapati struktur susu kambing lebih mendekati struktur ASI. Hal tersebut karena kandungan laktosa (gula susu) lebih rendah dibandingkan susu sapi hingga aman bagi pencernaan.
Pada akhirnya, pilihan untuk mengonsumsi susu sapi atau susu kambing akan tergantung pada selera dan kebutuhan Anda masing-masing. Pada dasarnya kedua susu hewani ini sama-sama bermanfaat bagi kesehatan. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada World Review of Nutrition and Dietetics melaporkan bahwa kedua susu ini dapat membantu melindungi tubuh dari kanker kolorektal atau kanker usus besar. Selain itu disebutkan pula dalam penelitian tersebut bahwa susu kambing tidak lebih baik atau pun lebih buruk daripada susu sapi.
Tim Rembulan