Bareksa Cetak Rekor Penjualan Surat Berharga Negara SR017

Minat investor terhadap aset investasi aman yang tersedia secara online semakin tinggi di tengah pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Sep 2022, 23:53 WIB
Pekerja melihat informasi mengenai Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui website Kemenkeu di Jakart. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri Sukuk Ritel SR017 di Bareksa mencetak rekor tertinggi dibandingkan penjualan obligasi negara ritel seri-seri sebelumnya sejak Bareksa menjadi mitra distribusi pada 2018.

Ini menjadi tanda, minat investor terhadap aset investasi aman yang tersedia secara online semakin tinggi di tengah pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.

Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan nilai penjualan SR017 di Bareksa melesat 96,5 persen atau hampir dua kali lipat dibandingkan seri SR016 yang ditawarkan sebelumnya di 2022 ini dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan SBN di Bareksa.

Kontribusi penjualan Bareksa terhadap penjualan nasional juga naik 34 persen lebih tinggi. Adapun 37,65 persen dari investor SR017 di Bareksa merupakan investor baru.

“Capaian ini kembali menjadi bukti bahwa meski masa terburuk pandemi telah terlewati, masih terjadi akselerasi investasi ritel melalui teknologi dan platform digital seperti Bareksa. Ini fenomena penting bagi upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Karaniya.

Data yang menarik terkait penjualan SR017 di Bareksa adalah jumlah investor wanita lebih tinggi jumlah investor pria dan mencakup 58 persen investor.

Selain itu, investor dari kalangan muda berusia 21-30 tahun menguasai 42 persen jumlah investor SR017 di Bareksa. Berdasarkan profesi, mayoritas investor SR017 di Bareksa adalah PNS dan karyawan swasta.

Seri SR017 merupakan SBN ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable), dan dikelola dengan prinsip syariah sehingga disebut juga Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Seri ini merupakan satu dari enam seri SBN Ritel yang direncanakan akan diterbitkan oleh Pemerintah dengan perkiraan target sebesar Rp 100 triliun.

Data Direktorat Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan RI menunjukkan total angka penjualan SR017 secara nasional mencapai Rp 27 triliun, rekor tertinggi untuk penerbitan SBN Ritel 2022 dan menyamai rekor sebelumnya yang dicatat oleh SR015 pada 2021.

Angka penjualan SR017 sementara ini juga memecahkan rekor untuk seri tradable secara nasional. Penetapan penjualan SR017 nasional secara resmi akan diumumkan DJPPR Kemenkeu pada 19 September 2022.

 

 


Investasi di Platform Digital

Pekerja melihat informasi mengenai Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui website Kemenkeu di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi mendorong masyarakat untuk berinvestasi melalui platform digital, untuk mempersiapkan keuangan mereka di masa mendatang.

Ditambah lagi, dengan tingkat imbal hasil (kupon) yang tinggi dibandingkan dengan seri SBN ritel sebelumnya tahun ini, SR017 menjadi alternatif investasi menarik.

Kupon SR017 ditetapkan sebesar 5,90 persen per tahun fixed (tetap) hingga jatuh tempo pada 10 September 2025.

Kupon SR017 memberikan spread 2,4 persen (240 basis poin) lebih tinggi daripada suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) 3,5 persen saat kupon ditetapkan. Selisih ini yang tertinggi untuk SBN Ritel yang diterbitkan sejak 2021.

Dengan kupon lebih tinggi dan pajak lebih kecil daripada bunga deposito, instrumen investasi yang dijamin negara menjadi sangat menarik di mata investor.

Sebagai informasi, kupon obligasi dikenakan pajak 10 persen, sedangkan bunga deposito 20 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya