Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Jumat, 16 September 2022. Wall street akhiri pekan terburuknya dalam beberapa bulan dan pelaku pasar bereaksi terhadap peringatan laba yang buruk dari FedEx tentang ekonomi global.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 139,40 poin atau 0,45 persen ke posisi 30.822,42. Indeks S&P 500 susut 0,72 persen ke posisi 3.873,33. Indeks Nasdaq tergelincir 0,90 persen ke posisi 11.448,40. Itu adalah pekan terburuk untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq sejak Juni 2022.
Advertisement
Saham FedEx anjlok 21,4 persen, penurunan harian terburuk, setelah perusahaan pengiriman menarik panduan setahun penuh. FedEx akan menerapkan inisiatif pemotongan biaya untuk bersaing dengan volume pengiriman global yang lemah karena ekonomi global memburuk secara signifikan.
Saham transportasi biasanya dilihat sebagai indikator utama untuk pasar saham, ekonomi dan FedEx menunjuk kelemahan di Asia sebagai salah satu alasan utama untuk pandangan negatifnya. Saham saingan pengiriman UPS dan XPO Logistics masing-masing turun sekitar 4,5 persen dan 4,7 persen serta saham Amazon tergelincir 2,1 persen.
Pengumuman FedEx rilis setelah laporan inflasi yang lebih panas dari perkiraan di Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 13 September 2022. Hal itu menimbulkan kekhawatiran the Federal Reserve akan dipaksa picu resesi untuk meredam inflasi. Data inflasi memicu koreksi lebih dari 1.200 poin untuk indeks Dow Jones.
"Ada banyak kegelisahan tentang bagaimana ekonomi global dapat mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat, sementara ekonomi AS hadapi serangan masalah yang sangat serius. Saya pikir dinamika itu yang membuat orang terbangun,” ujar US Investment Analyst eToro Callie Cox, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (17/9/2022).
Adapun rata-rata tiga indeks acuan alami koreksi dalam minggu keempat. Pada pekan ini, indeks Dow Jones turun 4,1 persen, indeks S&P 500 tergelincir 4,8 persen dan indeks Nasdaq susut 5,5 persen.
Gerak Saham di Wall Street
Selama sepekan, bursa saham AS berada di wilayah koreksi, tetapi tidak semua saham dipukul rata. Di S&P 500, saham Adobe, FedEx turun sekitar 25 persen dan 23 persen. Saham Nucor, Eastman Chemical dan International Papers mencatat kinerja terburuk.
Saham Boeing, Dow Inc masing-masing turun hampir 9 persen selama sepekan, dan catat penurunan terbesar dalam sepekan di indeks Dow Jones. Saham Home Depot, Honeywell, dan Microsoft turun sekitar 8 persen.
Sementara itu, pasar obligasi Amerika Serikat tampak tenang setelah perdagangan yang bergejolak. Imbal hasil treasury tenor dua tahun melonjak di atas 3,9 persen pada Jumat pagi, 16 September 2022, dan sedikit berubah di kisaran 3,87 persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sedikit lebih rendah. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 30 tahun naik lebih dari tiga basis poin menjadi 3,517 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street 15 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street jatuh pada perdagangan bergejolak pada Kamis, 15 September 2022. Hal ini seiring investor mencerna sejumlah laporan ekonomi yang menunjukkan gambaran suran dari ekonomi AS.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah 1,43 persen ke posisi 11.552,36. Indeks S&P 500 merosot 1,13 persen ke posisi 3.901,35. Indeks Dow Jones susut 0,56 persen atau 173,27 poin ke posisi 30.961,82. Indeks Dow Jones sentuh posisi terendah sejak 14 Juli.
Saham Adobe membebani indeks Nasdaq dan S&P 500. Saham Adobe turun lebih dari 16 persen setelah perusahaan umumumkan kesepakatan USD 20 miliar atau sekitar Rp 298,76 triliun (asumsi kurs 14.938 per dolar AS) untuk membeli Figma.
Koreksi saham Adobe menular ke saham teknologi lainnya. Saham Apple turun 1,9 persen dan saham Salesforce tergelincir 3,4 persen.
Saham bank cenderung menguat. Saham Goldman Sachs dan JPMorgan masing-masing naik lebih dari 1 persen. Saham UnitedHealth Group naik 2,6 persen.
Wall street masih berusaha menemukan pijakannya setelah kenaikan mengejutkan dalam laporan indeks harga konsumen Agustus 2022 memicu penurunan lebih dari 1.200 poin untuk indeks Dow Jones. Kenaikan pada perdagangan Rabu, 14 September 2022 terhapus oleh koreksi pada Kamis pekan ini.
Sejumlah laporan ekonomi yang beragam pada perdagangan Kamis pekan ini tidak banyak meningkatkan kepercayaan investor. Klaim pengangguran awal datang lebih baik dari yang diharapkan, tetapi harga impor melihat penurunan lebih kecil dari perkiraan.
Investor Khawatir The Fed Bakal Lebih Agresif
Penjualan ritel mengalahkan harapan, tetapi negatif ketika kecualikan otomotif. Data manufaktur juga menunjukkan ekonomi yang melambat.
Sementara laporan tersebut menunjukkan sektor konsumen AS bertahan untuk saat ini, dan tidak akan berbuat banyak untuk mengurangi kekhawatiran tentang inflasi terus menerus. Investor khawatir the Federal Reserve akan lebih agresif dengan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi, meningkatkan kemungkinan resesi.
“The Fed perlu ambil pilihan. Apakah terus meningkatkan suku bunga untuk menekan inflasi dengan risiko resesi, dengan risiko meningkatnya pengangguran? Ini benar-benar dilemma, tetapi saya pikir mengingat apa yang telah kami dengar dari the Fed, fokusnya tepat pada inflasi,” ujar Head of Model Portfolio Construction Morgan Stanley Mike Loewengart dikutip dari CNBC, Jumat (16/9/2022).
Untuk imbal hasil obligasi Amerika Serikat melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis pekan ini. Imbal hasil obligasi AS bertenor 1 tahun berada di posisi 4 persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun di 3,86 persen.
Advertisement