Liputan6.com, Jakarta Bendahara Asosiasi Sales Nasional Indonesia (ASNI) Makassar, Azzura, menyampaikan bahwa sejak pandemi Covid-19 berlangsung, pemanfaatan platform digital kian masif untuk pengembangan bisnis, terutama dalam hal pemasaran.
Dalam webinar bertajuk 'UMKM Go Digital! Bangkit, Kreatif, dan Inovatif' yang digelar Kemkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Makassar, Azzura menjelaskan beberapa strategi pemasaran digital yang efektif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Advertisement
Strategi tersebut antara lain memanfaatkan Google My Business yang menampilkan profil bisnis secara instan pada hasil pencarian di Google.
Lalu, pembuatan website, pembuatan surel (e-mail) bisnis agar terkesan lebih profesional, serta memanfaatkan jasa copywriting agar orang tertarik membeli produk yang kita jual setelah membaca ulasan produk tersebut.
“Namun, ada pula strategi menjalankan pemasaran digital agar bisnis kita kian berkembang. Caranya adalah menentukan target pasar dan pilihan produk; memilih produk yang menjadi solusi terbaik; gunakan website dan media sosial sebagai medium pemasaran produk dengan jangkauan lebih luas; serta layanan berbayar pada hasil pencarian di Google,” ucap Azzura, dikutip Sabtu (17/9/2022).
Terkait pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Penulis, editor buku, dan wirausahawan yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA) Al Muhajirin Purwakarta, Dian Ikha Pramayanti, menyampaikan bahwa salah satu bentuk kecintaan terhadap Indonesia adalah bangga membeli dan menggunakan produk-produk hasil UMKM dalam negeri.
Kontribusi UMKM
Dukungan terhadap UMKM sangat penting karena UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang sebesar 56-59 persen.
Apalagi, serapan tenaga kerja UMKM di Indonesia hampir mencapai 97 persen dari total tenaga kerja tingkat nasional.
“Agar UMKM tumbuh makin pesat dan berkembang, UMKM di Indonesia wajib masuk ke dalam ekosistem digital. Sebab, dengan UMKM go digital, maka ia akan mampu beradaptasi terhadap pasar yang berkembang,” tutur Dian.
Selain itu, lanjut Dian, biaya pemasaran UMKM akan semakin rendah apabila menggunakan platform digital. UMKM juga akan tampak lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya apabila ia sudah go digital.
Namun, dari data yang ada, tercatat 15,3 juta UMKM di Indonesia yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital atau setara dengan 23,9 persen UMKM di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM sudah masuk ke ekosistem digital pada 2024 nanti.
Advertisement
Pahami SEO
Sebagai pemateri terakhir, akademisi UIN Alauddin Makassar Alim Syariati, mengungkapkan, ada beberapa penyebab sebuah usaha tidak berkembang lantaran tak optimal memasarkan produk lewat platform digital.
Beberapa penyebab tersebut adalah mereka enggan memulai masuk dalam ekosistem digital; tidak sabar atau ingin hasil yang instan; tidak disiplin; lalu kurang paham mengenai search engine optimazation (SEO).
“Namun ingat, tidak harus kita yang menjalankan bisnis itu secara langsung. Kita bisa bekerja sama dengan pihak lain yang memang bisa dipercaya dan piawai menjalankan bisnis. Ingat, budayakan kolaborasi dengan baik,” kata Alim.
Infografis Journal Penggunaan Paylater Makin Meningkat Secara Perkembangan Bisnis. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Advertisement