Liputan6.com, Jakarta - Pendiri startup desain Figma, Dylan Field dan Evan Wallace kini jadi miliarder usai perusahaannya diakuisisi oleh Adobe senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp 300,08 triliun (asumsi kurs 15.004 per dolar AS).
Kesepakatan itu menggandakan valuasi Figma sejak pendanaan terakhirnya pada Juni tahun lalu. Perusahaan saat itu menghimpun USD 200 juta atau sekitar Rp 300,09 miliar dari investor termasuk Durable Capital dan Morgan Stanley. Forbes memperkirakan Field dan Wallace masing-masing memegang 10 persen saham di perusahaan yang sekarang bernilai USD 2 miliar atau sekitar Rp 29,99 triliun itu.
Advertisement
“Kehebatan Adobe telah berakar pada kemampuan kami untuk menciptakan kategori baru dan menghadirkan teknologi mutakhir melalui inovasi organik dan anorganik seperti akuisisi. Kombinasi Adobe dan Figma adalah transformasional dan akan mempercepat visi kami untuk kreativitas kolaboratif,” kata CEO Adobe, Shantanu Narayen dikutip dari laman Forbes, Sabtu (17/9/2022).
CEO dan salah satu pendiri Figma, Field, akan terus memimpin perusahaan ketika kesepakatan rampung pada 2023. Adobe memperkirakan Figma mencatatkan pertumbuhan signifikan atas kinerja tahunannya menjadi USD 400 juta atau sekitar Rp 5,99 triliun pada 2022. Forbes melaporkan bahwa perusahaan rintisan itu menghasilkan pendapatan USD 75 juta atau sekitar Rp 1,12 triliun pada 2020.
Field dan Wallace bertemu saat belajar ilmu komputer di Brown University dan memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan bersama.
Field mengambil Beasiswa Thiel dan keluar dari perguruan tinggi pada 2012 untuk mulai membangun usaha yang kini berdiri dengan nama Figma. Field dan Wallace membutuhkan waktu empat tahun untuk meluncurkan versi publik pertama dari papan sketsa virtual mereka untuk para desainer.
“Seluruh ekonomi beralih dari fisik ke digital, dan desain hanyalah bab terbaru. Dan desain adalah olahraga tim pada dasarnya karena bersifat kolaboratif,” kata Field kepada Forbes 2021 .
Adobe Akuisisi Platform Desain Figma Rp 298,52 Triliun
Sebelumnya, Adobe mengumumkan akan akuisisi perusahaan perangkat lunak desain Figma dalam kesepakatan senilai sekitar USD 20 miliar atau Rp 298,52 triliun (asumsi kurs Rp 14.926 per dolar AS) dan saham pada Kamis lalu.
Saham Adobe merosot 17 persen, penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 2010. Mengutip CNBC, Figma, didirikan pada 2012, menciptakan perangkat lunak desain berbasis cloud yang mengizinkan tim untuk berkolaborasi secara real time. Hal tersebut bersaing head t head dengan program XD Adobe.
Perusahaan ini bernilai USD 10 miliar atau Rp 149,26 triliun dalam putaran pendanaan terakhirnya pada 2021.
Figma, memiliki pendukung seperti Index Ventures, Greylock Partners dan Kleiner Perkins, diharapkan menghasilkan lebih dari USD 400 juta atau Rp 5,97 triliun pendapatan berulang tahunan tahun ini. Adobe melakukan konfirmasi ARR Figma akan melampaui USD 400 juta atau Rp 5,97 triliun pada 2022.
Itu berarti Adobe membayar sekitar 50 kali pendapatan pada saat penjualan berlipat ganda untuk perangkat lunak cloud berkontraksi secara dramatis dari rekor tertinggi yang dicapai tahun lalu.
Untuk perusahaan cloud teratas di BVP Nasdaq Emerging Cloud Index, kelipatan ke depan telah turun menjadi lebih dari 9 kali pendapatan dari sekitar 25 pada Februari 2021.
Adobe mengatakan akan mengintegrasikan beberapa fitur dari produk lainnya, antara lain ilustrasi, fotografi, dan teknologi video, ke dalam platform Figma. Adobe menjual berbagai layanan perangkat lunak untuk profesional foto dan video, seperti Photoshop, Illustrator, Premiere Pro, dan lainnya.
“Kehebatan Adobe telah berakar pada kemampuan kami untuk menciptakan kategori baru dan menghadirkan teknologi mutakhir melalui inovasi organik dan akuisisi anorganik. Kombinasi Adobe dan Figma adalah transformasional dan akan mempercepat visi kami untuk kreativitas kolaboratif,” kata CEO Adobe Shantanu Narayen, dikutip dari CNBC, Jumat, 16 September 2022.
Advertisement
Kinerja
Setelah kesepakatan ditutup, salah satu pendiri dan CEO Figma, Dylan Field, akan terus menjalankan perusahaan. Dia akan melapor ke David Wadhwani selaku presiden bisnis media digital Adobe.
Adobe juga mengumumkan hasil fiskal kuartal III. Kemudian, melaporkan pendapatan USD 3,40 atau Rp 50,748 per saham, disesuaikan, melampaui perkiraan Refinitiv USD 3,33 atau Rp 49,703 per saham. Lalu, membukukan pendapatan USD 4,43 miliar atau Rp 66,12 triliun, yang sesuai dengan ekspektasi analis sebesar USD 4,43 miliar atau Rp 66,12 triliun.
Perusahaan mengeluarkan panduan campuran untuk kuartal IV fiskal. Adobe mengatakan pendapatan pada kuartal tersebut akan menjadi USD 4,52 miliar atau sekitar Rp 67,46 triliun, dibandingkan dengan perkiraan konsensus sebesar USD 4,6 miliar atau Rp 68,65 miliar, menurut StreetAccount. Perseroan diharapkan melaporkan pendapatan USD 3,50 atau Rp 52,241 per saham, disesuaikan, di atas perkiraan StreetAccount USD 3,47 atau Rp 51,793 per saham.
Penutupan Wall Street pada 16 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Jumat, 16 September 2022. Wall street akhiri pekan terburuknya dalam beberapa bulan dan pelaku pasar bereaksi terhadap peringatan laba yang buruk dari FedEx tentang ekonomi global.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 139,40 poin atau 0,45 persen ke posisi 30.822,42. Indeks S&P 500 susut 0,72 persen ke posisi 3.873,33. Indeks Nasdaq tergelincir 0,90 persen ke posisi 11.448,40. Itu adalah pekan terburuk untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq sejak Juni 2022.
Saham FedEx anjlok 21,4 persen, penurunan harian terburuk, setelah perusahaan pengiriman menarik panduan setahun penuh. FedEx akan menerapkan inisiatif pemotongan biaya untuk bersaing dengan volume pengiriman global yang lemah karena ekonomi global memburuk secara signifikan.
Saham transportasi biasanya dilihat sebagai indikator utama untuk pasar saham, ekonomi dan FedEx menunjuk kelemahan di Asia sebagai salah satu alasan utama untuk pandangan negatifnya.
Advertisement
Selanjutnya
Saham saingan pengiriman UPS dan XPO Logistics masing-masing turun sekitar 4,5 persen dan 4,7 persen serta saham Amazon tergelincir 2,1 persen.
Pengumuman FedEx rilis setelah laporan inflasi yang lebih panas dari perkiraan di Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 13 September 2022. Hal itu menimbulkan kekhawatiran the Federal Reserve akan dipaksa picu resesi untuk meredam inflasi. Data inflasi memicu koreksi lebih dari 1.200 poin untuk indeks Dow Jones.
"Ada banyak kegelisahan tentang bagaimana ekonomi global dapat mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat, sementara ekonomi AS hadapi serangan masalah yang sangat serius. Saya pikir dinamika itu yang membuat orang terbangun,” ujar US Investment Analyst eToro Callie Cox, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (17/9/2022).
Adapun rata-rata tiga indeks acuan alami koreksi dalam minggu keempat. Pada pekan ini, indeks Dow Jones turun 4,1 persen, indeks S&P 500 tergelincir 4,8 persen dan indeks Nasdaq susut 5,5 persen.