Sempat Dinyatakan Punah, Cheetah Kembali Muncul di India

Setelah 70 tahun dinyatakan punah, cheetah kembali berkeliaran ke India.

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 18 Sep 2022, 08:03 WIB
Cheetah | Foto : Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Cheetah akan kembali berkeliaran di India untuk pertama kalinya sejak mereka dinyatakan punah secara resmi pada tahun 1952.

Mengutip dari laman BBC, Sabtu (17/9/2022) sejumlah delapan kucing tiba dari Namibia pada kesempatan ulang tahun Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Sabtu.

Mereka akan menjalani karantina selama sebulan sebelum dilepasliarkan di sebuah taman nasional di India tengah.

Cheetah sebelumnya berbagi hutan dengan kucing besar lainnya seperti singa dan harimau, tetapi menghilang 70 tahun yang lalu.

Mereka adalah hewan darat tercepat di dunia, yang mampu mencapai kecepatan 70 mil (113 km) per jam.

Ini adalah pertama kalinya karnivora besar dipindahkan dari satu benua ke benua lain dan diperkenalkan kembali di alam liar.

Setidaknya 20 cheetah akan datang ke India dari Afrika Selatan dan Namibia, rumah bagi lebih dari sepertiga dari 7.000 cheetah di dunia.

Kelompok pertama yang terdiri dari delapan ekor - lima betina dan tiga jantan, berusia antara dua dan enam tahun - tiba dari Windhoek di Namibia ke kota Gwalior, India pada hari Sabtu.

Pakar satwa liar, dokter hewan, dan tiga ahli biologi menemani hewan-hewan tersebut saat mereka melakukan perjalanan lintas benua dengan pesawat Boeing 747 penumpang yang dimodifikasi.

Dari Gwalior, cheetah dipindahkan dengan helikopter ke Taman Nasional Kuno di negara bagian Madhya Pradesh, di mana mereka dilepasliarkan oleh delegasi yang dipimpin oleh Modi.


Tempat Tinggal Cheetah

Ibu cheetah, Isantya bersama tiga bayinya saat dalam kandang di kebun binatang di Muenster, Jerman, Jumat (9/11). Tiga bayi cheetah tersebut lahir di kebun binatang di Muenster pada 4 Oktober 2018. (AP Photo/Martin Meissner)

Tersebar di area seluas 289 mil persegi, Taman Nasional Kuno adalah tempat perlindungan yang luas dengan mangsa seperti kijang dan babi hutan untuk kucing liar.

Sebuah kandang yang dialiri listrik, dengan 10 kompartemen dengan berbagai ukuran, telah dibangun untuk karantina hewan-hewan tersebut sebelum dilepasliarkan di alam liar.

Setiap cheetah akan diberikan tim relawan khusus, yang akan memantaunya dan mengawasi pergerakan hewan tersebut. Kerah radio satelit telah dipasang pada setiap cheetah untuk pembaruan geolokasi mereka.

Para ahli mengatakan bahwa kombinasi perburuan, hilangnya habitat dan kelangkaan makanan telah menyebabkan hilangnya cheetah di India.


Banyak ditemukan Pembunuhan Cheetah

Seekor cheetah, Savannah, menjilati anaknya yang belum lama dilahirkan di Kebun Binatang Praha, Republik Ceko, Kamis (3/8). (source: AP/Petr David Josek)

Studi menunjukkan bahwa setidaknya 200 cheetah dibunuh di India, sebagian besar oleh penggembala domba dan kambing, selama periode kolonial.

Beberapa di antaranya dimusnahkan melalui perburuan hadiah karena kucing-kucing itu akan memasuki desa-desa dan membunuh ternak. Cheetah adalah satu-satunya mamalia besar yang punah di negara ini sejak kemerdekaannya dari pemerintahan Inggris.

India telah melakukan upaya untuk memperkenalkan kembali cheetah sejak tahun 1950-an. Sebuah upaya pada tahun 1970-an dari Iran tidak berhasil setelah Shah Iran digulingkan dan negosiasi berhenti.

Para pendukung proyek ini mengatakan bahwa reintroduksi cheetah akan membangun ekonomi lokal dan membantu memulihkan ekosistem yang mendukung kucing besar tersebut.


Cheetah Hewan yang Sensitif

Tetapi beberapa pihak khawatir bahwa relokasi hewan selalu penuh dengan risiko dan melepaskan cheetah ke taman nasional dapat membahayakan mereka.

Cheetah adalah hewan yang sangat sensitif yang menghindari konflik, dan menjadi sasaran predator yang bersaing. Dan taman Kuno memiliki populasi macan tutul yang cukup besar yang dapat membunuh anak cheetah.

Ada juga kemungkinan cheetah dapat tersesat di luar batas dan dibunuh oleh manusia atau hewan lain.

Namun, para pejabat mengatakan bahwa ketakutan tersebut tidak berdasar karena cheetah adalah hewan yang sangat mudah beradaptasi, dan mengklaim bahwa lokasi yang terpilih telah sepenuhnya diperiksa untuk habitat, mangsa, dan potensi konflik manusia-hewan.

Cheetah pertama di dunia yang dikembangbiakkan di penangkaran adalah di India pada masa pemerintahan kaisar Mughal Jahangir.

Ayahnya, Akbar, mencatat bahwa ada 10.000 cheetah pada masanya. Ia memerintah dari tahun 1556 hingga 1605.

Belakangan, penelitian menunjukkan bahwa jumlah cheetah telah turun menjadi beberapa ratus ekor pada abad ke-19 dan kucing ini dilaporkan terlihat untuk terakhir kalinya di India 70 tahun yang lalu.

 

 

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya