6 Cara Ajak Pasangan Coba Hal Baru di Ranjang, Seks jadi Tak Membosankan

Seks yang berulang-ulang terasa membosankan sehingga tak ada salahnya mencoba hal baru

oleh Melly Febrida diperbarui 18 Sep 2022, 19:00 WIB
ilustrasi/copyright unsplash.com/Toa Heftiba

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan di ranjang pasangan suami istri (pasutri) juga perlu penyegaran. Hubungan seks yang monoton dapat membuat pasutri mengalami kebosanan. Masalahnya, membumbui kehidupan seks tidaklah mudah. 

Psikiater hubungan, Dr Laura Dabney MD mengatakan bahwa pasangan dapat menemukan diri mereka dalam kebiasaan seksual karena berbagai alasan. Pada awal hubungan, pasutri mungkin begitu bergairah. Namun, melakukan seks yang sama berulang-ulang bisa membosankan.

Untuk membuat kehidupan di ranjang makin bergairah, kata Dabney, tentu membutuhkan waktu, energi, dan yang paling itu komunikasi.

"Anda perlu membuka percakapan dengan pasangan tentang apa yang diinginkan," kata Dabney dikutip dari SheKnows pada Minggu, 18 September 2022.

Dengan berkomunikasi, masing-masing jadi tahu apakah mau mencoba posisi baru, mencoba menggabungkan dengan mainan seks, atau sekadar berhubungan intim lebih sering lagi.

Komunikasi ini, lanjut Dabney, tentu obrolan yang jujur tapi penuh kasih. 

Nah, untuk tahu bagaimana membuat kehidupan seks membara lagi, berikut tips yang perlu Anda perhatikan:

1. Lakukan hal positif 

Untuk melakukan semua ini tak harus dengan percakapan, tapi bagaimana memulainya. Bagaimana Anda memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda ingin bergairah tanpa menghina kinerja pasangan atau menyinggung perasaan pasangan?

"Anda bisa mulai dengan menekankan apa yang Anda sukai dari kehidupan seks Anda," kata seksolog dan pakar hubungan, Jess O'Reilly.

O'Reilly juga menyarankan untuk menanyakan sesuatu seperti: Apakah ada sesuatu yang ingin Anda coba di tempat tidur? Atau pergi ke restoran mewah sebelum malam yang romantis.

"Mulailah dari sana dan mintalah umpan balik dari pasangan," ujarnya.

 

 


2. Mengatasi Keluhan

Setelah Anda bertanya kepada pasangan apa yang diinginkan, Anda dapat mengajukan permintaan Anda.  

O'Reilly memberikan contoh berikut: Saya ingin memulai Minggu pagi tanpa telepon untuk mencoba minyak pijat baru yang saya beli dan lihat ke mana arahnya.

Dia, mengingatkan, pastikan permintaan Anda bukan keluhan.

"Seringkali, kita menunggu sampai kita frustrasi untuk berbicara dan kita tidak berkomunikasi seefektif mungkin," kata O'Reilly.

O'Reilly memberikan contoh dengan mengatakan 'Kita tidak pernah meluangkan waktu untuk berhubungan seks dan selalu terburu-buru', bisa saja pasangan Anda tidak merespons sebaik mungkin jika Anda mengajukan permintaan.

Terapis pernikahan dan keluarga, Christine Scott Hudson, MA, LMFT, ATR,  pun setuju.

"Mintalah apa yang Anda inginkan, daripada menunjukkan apa yang tidak Anda inginkan." 

3. Buat permainan

Jika Anda merasa sangat tidak nyaman, O'Reilly menyarankan memulainya dengan aktivitas seperti permainan sebagai gantinya. Ambil selembar kertas dan pena, dan minta pasangan untuk melakukan hal yang sama. 

Di kertas Anda, tuliskan seberapa sering Anda ingin berhubungan seks. Dan, di bagian bawah, tuliskan seberapa sering Anda yakin pasangan Anda ingin berhubungan seks.

Kemudian bertukar kerta maka Anda bisa bercanda tawa dan mulailah berdiskusi. 

Cara memecah kebekuan ini juga dapat digunakan untuk memulai percakapan seks lainnya. Anda dapat menanyakan tentang fantasi, posisi, mainan, dan lainnya. Ambil saja secarik kertas dan mulailah menulis.

 

 


4. Katakan “aku”

Berbicara tentang seks bisa menjadi rumit, tetapi Dabney telah merancang template cepat  yang akan membuat Anda tetap berada di jalur yang benar sepanjang percakapan Anda.

Fokuslah untuk menyusun kalimat Anda seperti ini: Aku merasa X ketika Kamu melakukan Y.

Menggunakan kata "Aku" tidak membuat pasangan yang menjadi fokusnya sehingga tidak terlalu menyakitkan.

Hindari membuat pernyataan yang lebih tajam seperti : Sepertinya Kamu hanya ingin melakukan seks ala misionaris.

"Itu sebenarnya cara menyerang pasangan Anda, mengkritik mereka, memberi tahu mereka bahwa mereka perlu berubah," katanya.

5. Hindari menuduh 

Pastikan untuk menghindari pernyataan negatif atau menuduh seperti: 'Kita tidak pernah __ lagi' atau 'Kamu terlalu __.'

"Ingat, tujuannya bukan untuk menyalahkan," katanya.

"Akui bahwa beberapa percakapan mungkin tidak nyaman, dan ketidaknyamanan dapat tumbuh subur," kata O'Reilly menambahkan.

 

 


6. Sabar

Ingat, ini bukan hanya tentang Anda. Ini tentang Anda dan pasangan Anda.

Jadi, jika pasangan Anda menunjukkan tidak nyaman saat Anda pertama kali membicarakannya, hargai itu --- tetapi jangan putus asa.

"Sangat, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa, sebagai orang dewasa, adalah tanggung jawab Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri," katanya.

Itu bukan berarti memaksa pasangan Anda melakukan percakapan yang tidak mereka inginkan saat itu juga, tetapi menindaklanjutinya nanti.

"Terlalu banyak orang membuat kesalahan dengan membiarkannya dan berasumsi bahwa mereka tidak akan pernah bisa membicarakannya lagi," katanya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya