Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Agung Hidayatullah (21) yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus peretasan Bjorka, mengaku telah menjual channel telegramnya kepada sang hacker.
Akun telegram yang dijual oleh tersangka kasus kebocoran data pemerintah itu bernama @Bjorkanism. Muhammad Agung Hidayatullah mengungkapkan bagaimana cara dia berkomunikasi dengan Bjorka di Telegram.
Advertisement
"Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu," ujar pemuda Madiun tersebut kepada wartawan di Madiun, dikutip dari Antara, Minggu (18/9/2022).
Atas perbuatannya itu pemuda warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, tersebut telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian. Ia mengaku salah karena telah memberikan sarana ke hacker Bjorka.
Pemuda yang sehari-harinya dikenal sebagai penjual es itu disebut pernah mengunggah sebanyak tiga kali di channel telegram Bjorkanizem, yakni tanggal 8 September 2022 dengan tulisan "stop being idiot".
Kemudian unggahan tanggal 9 September dengan tulisan "The next leak will come from the president of Indonesia".
Tanggal 10 September 2022 mengunggah "To support people who are struggling by holding demonstration in indonesia regarding the price fuel oil. I will publish my pertamina database too".
Mengakui Kesalahan
"Saya memang salah. Kesalahan saya adalah memberi sarana ke Bjorka untuk nge-post," katanya menambahkan.
Muhammad Agung mengatakan bahwa awalnya ia penasaran tentang Bjorka hingga akhirnya masuk ke channel telegramnya.
"Saya penasaran sama dia. Ngefan juga, tapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya senang, tapi menyesal juga," kata dia.
Ia bersyukur karena sudah tidak ditahan lagi oleh pihak kepolisian. Meski sudah dibebaskan, Muhammad Agung tetap diwajibkan untuk lapor seminggu dua kali ke Polres Madiun.
Dalam penegakan hukum tersebut, Timsus Polri menyita sejumlah barang bukti berupa sebuah SIM card seluler yang digunakan Agung berkomunikasi dengan pemilik channel asli Bjorka, dua unit ponsel milik tersangka, dan satu KTP atas nama tersangka.
Advertisement
Wajib Lapor Senin dan Kamis
Walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka, MAH yang awalnya diduga sebagai Bjorka ini tidak ditahan, namum hanya menjalani wajib lapor.
"Wajib lapor ke Polres Madiun, seminggu dua kali, Senin sama Kamis," ujar MAH, Sabtu (17/9/2022).
Selain itu, lanjut MAH, ada dua telepon genggam yang saat ini diamankan polisi sebagai barang bukti. Pertama Xiaomi dan yang kedua adalah Realme.
"HP saya yang pertama (Xiaomi Redmi Note 10 Pro) dibeli seharga Rp 5 juta oleh orang yang mengaku dari Korem," ucap MAH.
MAH menyetujui transaksi jual beli telepon genggam tersebut lantaran sang pembeli beralasan demi keamanan MAH. Selanjutnya, uang hasil penjualan itu dia belikan lagi telepon genggam seharga Rp 3,9 juta.
Sedangkan telepon genggam merek Realme beserta satu sim cardnya diamankan oleh polisi. MAH sempat protes kepada polisi supaya ponselnya segera dikembalikan.
"Handphone itu barang berharga bagi saya. Saya ini bukan orang kaya, masak HP saya diminta. Terus kata polisi nanti diganti," ujar MAH.
MAH mengaku bersyukur karena telepon genggamnya sudah diganti polisi dan dapat digunakan kembali untuk beraktivitas secara normal.
Keluarga Cemas
Sebelumnya, Jumanto, bapak dari Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) terduga hacker Bjorka di Madiun, mengaku bahwa sang anak "menghilang" setelah sempat tidur siang di rumah yang berlokasi di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, kabupaten setempat.
"(MAH) keluar, tapi kami orang tua tidak tahu kemana," ujar Jumanto, Jumat (16/9/2022) malam.
Jumanto mengungkapkan, sang anak setelah datang diantarkan polisi, MAH langsung istirahat, tidur karena kelelahan.
"Tadi keluarnya setelah salat Jumat, naik motor," ucapnya.
Jumanto mengatakan, dirinya beserta keluarga tidak khawatir terkait keberadaan MAH yang belum juga kembali usai tiga jam keluar.
"Mungkin ketemu dulu sama temannya karena sudah dua hari tidak ketemu," ujar Jumanto.
Advertisement