Liputan6.com, Jakarta - Pada awal menstruasi, beberapa wanita mungkin akan mengalami aliran yang deras. Namun, Anda mungkin tersadar ada gumpalan darah saat menstruasi. Apa ini membahayakan?
Gumpalan darah sepanjang siklus bulanan merupakan kejadian umum. Frekuensi, jumlah, dan durasi siklus menstruasi juga bervariasi dari wanita ke wanita dan bulan ke bulan.
Advertisement
Hal yang sering sama dalam menstruasi berupa gejala seperti kram, gumpalan darah, warna darah, atau bau.
Meskipun gumpalan darah sesekali normal dan tidak perlu diobati, terkadang menunjukkan kondisi yang mendasari seperti anemia (kekurangan zat besi).
Ginekolog, Ahli Obstetri, dan IVF dari Nurture Clinic, Dr Archana Dhawan Bajaj menjelaskan tentang gumpalan darah menstruasi, apa artinya dan kapan Anda perlu ke dokter.
Apa itu gumpalan darah?
Bajaj, mengatakan, gumpalan darah ini merupakan sel darah, jaringan dari lapisan rahim dan protein dalam darah bergabung bersama untuk membentuk gumpalan menstruasi.
Gumpalan darah ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah kelebihan darah keluar.
"Gumpalan menstruasi relatif umum terjadi pada dua hari pertama siklus menstruasi ketika aliran darah biasanya deras," kata Bajaj dikutip dari Health Shots pada Selasa, 20 September 2022.
"Namun, siklus bulanan alami ini menjadi penyebab kekhawatiran ketika Anda mulai mengeluarkan gumpalan darah besar karena bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal," Bajaj menambahkan.
Penyebab Alami Menstruasi Berat
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan wanita mengalami menstruasi berat atau gumpalan darah besar yang tidak normal bersamaan dengan darah menstruasi yang banyak. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Polip rahim
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Fibroid
- Endometriosis
- Penyakit tiroid
- Gangguan pendarahan
- Kanker serviks atau rahim
Jadi, jika Anda khawatir menstruasi Anda mungkin lebih berat dari biasanya dan jumlah gumpalan darah terus meningkat, hubungi dokter Anda untuk perawatan tepat waktu.
Advertisement
Apakah Semua Wanita Alami Pembekuan Darah?
Bajaj bilang tidak semua wanita mengalaminya. Itu sangat tergantung pada kesehatan menstruasi wanita.
Untuk pengobatan pendarahan berat dan pembekuan darah selama siklus menstruasi, kata Bajaj, dokter kemungkinan menyarankan suplemen zat besi.
"Ini jika mereka yakin seorang wanita kehilangan terlalu banyak darah atau berisiko anemia. Selain obat-obatan, mereka mungkin juga menyarankan beberapa tindakan di rumah seperti, makan makanan sehat yang mencakup makanan kaya zat besi, latihan fisik secara teratur, tetap terhidrasi dan menghindari aspirin karena dapat memperburuk perdarahan," katanya.