Saul 'Canelo' Alvares Sukses Memenangkan Duel Trilogi Melawan Gennady Golovkin

Saul "Canelo" Alvarez sempat tertekan sejak ronde kesembilan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 19 Sep 2022, 11:20 WIB
Saul 'Canelo' Alvarez kembali memenangkan pertarungan melawan Gennady Golovkin (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Saul Canelo Alvarez melanjutkan hegemoninya atas Gennady Golovkin. Dalam pertarungan ketiga atau trilogi mereka di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (18/9/2022), Saul Alvarez menang angka mutlak.

Seperti dilansir dari Metro.co.uk, pada pertarungan kali ini, Canelo tidak banyak memberi ruang bagi lawan untuk berkembang. Meski gagal memukul KO lawan, Canelo mampu mendominasi sebagai besar ronde. 

Ketiga wasit hakim kemudian memberi angka 116-112, 115-113, 115-113 untuk kemenangan Canelo. Dengan kemenangan ini, Canelo pun berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara sejati kelas menengah super. Petinju asal Guadalaraja itu kini menyandang sabuk versi WBC, WBA, WBO, dan IBF. 

Awal pertemuan Canelo dan Golovkin bermula pada tahun 2017 lalu. Dalam laga ini, Canelo gagal menang setelah wasit hakim secara kontrovetrsial memberi penilaian akhir berimbang kepada kedua petinju.

Rematch kemudian digelar setahun kemudian. Kali ini Canelo berhasil menang angka.

Sebelum menjakani trilogi dengan Golovkin, Canelo sempat naik kelas ke berat ringan. Namun dia kalah angka saat perebutan gelar juara dunia versi WBA (Super) melawan Dmitry Bivol, Mei 2022 lalu.

Golovkin sebenarnya lebih tua 8 tahun dari Canelo. Namun pria asal Khazakstan itu bukanlah petinju sembarangan. Di dunia tinju profesional, Golovkin dikenal sebagai sosok yang tahan pukul.

Dia susah sekali dijatuhkan. Sebelum bertemu Canelo, Golovkin sama sekali tidak terkalahkan. Dan dua kekalahan yang menodai rekor bertandingnya seluruhnya dipersembahkan oleh Canelo Alvarez.

 


Jalannya Pertandingan

Saul 'Canelo' Alvarez berhasil memenangkan trilogi melawan Gennady Golovkin pada pertarungan di Las Vegas, AS, Minggu (18/9/2022). (AFP).

Pada pertandingan ketiga di T-Moblie Arena, Nevada, Canelo sepertinya sudah banyak belajar dari dua pertemuan sebelumnya. Petinju berusia 37 tahun itu langsung mendominasi di tiga ronde pertama. 

Bahkan di pengujung ronde ketiga, Canelo mampu mendaratkan jab kerasnya di wajah Golovkin. 

Canelo unggul kecepatan. akibatnya, Golovkin yang jauh lebih lambat sulit untuk melepaskan diri. Puncakya adalah pada ronde kelima saat dia mulai terlihat sempoyongan terkenal pukulan beruntun lawan.

Pelatih Jonathan Banks bahkan harus berteriak kepada Golovkin agar mengubah strateginya. 

Golovkin secara mengejutkan sempat bangkit. Pada ronde ke delapan, dia mampu memojokkan Canelo. 

Hanya saja, Canelo lebih lihai. Dia berhasil keluar dari tekanan dan berbalik menghajar Golovkin. 


Stamina Terkuras

Saul 'Canelo' Alvarez melanjutkan hegemoninya atas Gennady Golovkin. Dalam pertarungan ketiga atau trilogi mereka di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (18/9/2022), Saul Alvarez menang angka mutlak. (AFP)

Stamina Menurun

Menekan habis-habisan sejak ronde pertama, stamina Canelo lambat laun mulai terkuras. Melihat situasi ini, Golovkin yang dikenal tanah pukul muali berusaha melepas jab-jab maut ke arah Canelo. Jelas, petinju berusia 40 tahun itu mengejar kemenangan KO setelah gagal mendominasi di ronde-ronde sebelumnya. 

Upaya ini nyaris membuahkan hasil pada ronde kesembilan. Golovkin sempat mendaratkan jab-jab kerasnya ke wajah Canelo. Dominasi Golovkin terus berlanjut hingga ke ronde 11. Sadar unggul poin, Canelo pun mulai memperlambat tempo pertarungan di ronde 12. Strategi ini membuat Golovkin frustrasi. Dia kesulitan mendaratkan pukulan dan gagal menjatuhkan Canelo bel ronde terakhir berbunyi.  

 


Juara Sejati

Kemenangan atas Golovkin membuat Canelo berhasil mempertahankan gelar juara sejati kelas menengan ringan. Kini dia menyandang gelar juara versi badan tinju WBA, WBC, WBO dan IBF. Alvarez juga tercatat sebagai petinju keenam yang berhasil menggabungkan keempat gelar tersebut dalam satu kelas sejak badan tinju dunia WBO mulai diperkanalkan pada tahun 1988 yang lalu.\

Dia mengikuti jejak juara sejati kelas welter ringan, Josh Taylor, dan mantan bintang kelas penjelajah dan sekarang juara kelas berat unifikasi, Oleksandr Usyk, serta petinju lainnya seperti Terence Crawford, Bernard Hopkins dan Jermain Taylor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya