Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merencanakan program untuk kesejahteraan para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.
Hal ini terinspirasi dari seorang atlet angkat besi yang berhasil mendapatkan realokasi medali perak Olimpiade 2012 London, Inggris. Bernama Citra Febrianti yang kini pensiun dan beralih menjadi pedagang Durian keliling.
Advertisement
Dikatakan Citra Febrianti seorang atlet angkat besi, resmi mendapat realokasi medali perak Olimpiade 2012 London, Inggris.
Atlet kebanggaan Indonesia itu telah memutuskan pensiun. Ia kini menyibukkan diri membuka usaha berjualan Durian.
Citra dan banyak atlet lainnya, contoh perlunya intervensi pemerintah mendorong kesejahteraan para atlet, usai mengharumkan nama bangsa.
"Karena itu saya menginisiasi program dengan mengajak kementrian @kemenpora, Abang @syasinilimpo dan @rajasaptaokto untuk memperbaiki masa depan para atlet Indonesia," katanya seperti dikutip dari akun Instagram @erickthohir, Minggu, (18/9/22)
Dalam unggahan video singkat tersebut, Erick Thohir terlihat bersama para atlet dan menyampaikan keinginannya untuk memberikan program jaminan kesejahteraan serta mendukung mereka menjadi pengusaha.
Dia mengatakan ingin membuat program untuk atlet yang sedang berkarir dan atlet yang sudah tidak berkarir.
"Contohnya kita duduk bersama BPJS mungkin gak atlet yang sedang berkarier ini, bisa membayar daripada hasilnya di bayar di muka, tetapi setelah dibayar di muka ini mereka terproyeksi sampai usia 70 tahun. Tidak mudah, tapi kita coba. Artinya apa? Atlet—Atlet yang sedang berkarir ini punya kepastian kesehatan, dan lain-lain. Bagaimana kita mendorong atlet-atlet ini menjadi pengusaha," kata dia.
Indonesia, kata dia, bila ingin menjadi negara maju, enterpreneur atau pengusaha itu jumlahnya minimal 4 persen
Itu sebabnya pemerintah ingin mendorong para atlet atau mantan atlet jadi pengusaha juga, apalagi pemerintah juga mempersiapkan fasilitas pendanaan yang ada.
"Jangan sampai kita hanya mendorong mereka membawa merah putih tapi masa depannya tidak terjamin, karena mereka adalah bagian dari sejarah Republik Indonesia, yang tidak bisa dilupakan," jelas dia.