Kementan Jaga Pasokan Air Lahan Pertanian Rancaekek Lewat RJIT

Kementerian Pertanian melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Sep 2022, 14:20 WIB
Rehabilitasi jaringan irigasi tersier. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Bandung Kementerian Pertanian melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bandung, Jawa Barat sekaligus memastikan pasokan air untuk lahan pertanian tetap terjaga.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan RJIT akan memastikan lahan pertanian bisa mendapatkan air.

"Air adalah masalah yang sangat penting. Dan pertanian sangat membutuhkan air agar mendapatkan tanaman yang berkualitas. Dengan RJIT, Kementan memastikan lahan pertanian mendapat pasokan air yang cukup," katanya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali menjelaskan hal serupa.

"Dengan RJIT, Kementerian Pertanian mendukung peningkatan produktivitas pertanian masyarakat. Sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Jadi ketahanan pangan juga terjaga," katanya.

Rehabilitasi jaringan irigasi tersier. (Dok. Kementan)

Menurut Ali, dengan RJIT luas lahan yang teraliri air harus bisa ditingkatkan.

"Luas lahan yang terairi harus bisa ditingkatkan. Petakan lahan sawah yang teraliri air harus lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga produksi juga bisa meningkat," katanya.    

Salah satu kegiatan RJIT Kementan berada di Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Tani Sugih.

"RJIT ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bersama. Oleh sebab itu, petani harus sama-sama menjaga jaringan irigasi yang telah direhabilitasi tersebut," tuturnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya