Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (Grup WIR) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) akan memperkenalkan prototipe ekosistem metaverse Nusameta pada acara presidensi G20, November 2022 mendatang.
Prototipe ekosistem metaverse Nusameta pertama kali ditampilkan di ajang grup WIRPresents NXC International Summit 2022 pada 31 Agustus 2022 di Bali. Nantinya, Nusameta akan siap untuk dijelajahi pengguna secara utuh pada 2023.
Advertisement
Chief Metaverse Officer Grup WIR dan CEO Nusameta, Stephen Ng, mengatakan melalui Nusameta masyarakat dapat dengan mudah untuk mulai memasuki dunia metaverse secara nyata dan mulai merasakan pengalaman unik yang imersif, menggali berbagai potensi dan memperoleh berbagai benefit.
"Kita akan mengisi Nusameta dari berbagai industri dengan variasi yang beragam. Penjualan lahan di Nusameta hanya sebagian kecil dari ekosistem, yang utama adalah kita ingin membuat ekosistem yang besar di Nusameta dan terjadi aktivitas ekonomi di dalamnya," kata Stephen dalam acara Grup WIR Media Gathering, Senin (19/9/2022).
Adapun Stephen mengungkapkan proyek metaverse Nusameta ini akan menjadi warisan dari Grup WIR yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Nusameta adalah proyek legacy dari WIR yang dapat dipakai masyarakat Indonesia untuk menciptakan peluang baru dalam industri digital. Mudah-mudahan Nusameta bisa jadi sesuatu yang positif bagi kita semua," ungkap Stephen.
Ketika nanti ditampilkan dalam acara presidensi G20, Nusameta belum jadi seutuhnya karena masih dalam tahap pengembangan yang direncanakan baru akan selesai secara penuh di tahun depan.
Stephen memaparkan, membangun metaverse adalah proses panjang yang membutuhkan ketekunan untuk menyempurnakannya.
“Partisipasi aktif masyarakat untuk mulai berinteraksi di platform metaverse tentunya akan berkontribusi positif dalam mendukung pengembangan ekosistem metaverse Nusameta,” ujat Stephen
Untuk itu di samping terus mengembangkan dan menyempurnakan platform metaverse, Grup WIR melalui Nusameta menilai perlunya melibatkan masyarakat untuk dapat secara aktif turut membangun ekosistem platform metaverse yang tengah dikembangkan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pengembangan Metaverse Adalah Proses Panjang
Ketika nanti ditampilkan dalam acara presidensi G20, Nusameta belum jadi seutuhnya karena masih dalam tahap pengembangan yang direncanakan baru akan selesai secara penuh di tahun depan.
Stephen memaparkan, membangun metaverse adalah proses panjang yang membutuhkan ketekunan untuk menyempurnakannya.
"Partisipasi aktif masyarakat untuk mulai berinteraksi di platform metaverse tentunya akan berkontribusi positif dalam mendukung pengembangan ekosistem metaverse Nusameta,” ujat Stephen
Untuk itu di samping terus mengembangkan dan menyempurnakan platform metaverse, Grup WIR melalui Nusameta menilai perlunya melibatkan masyarakat untuk dapat secara aktif turut membangun ekosistem platform metaverse yang tengah dikembangkan.
Advertisement
WIR Asia dan Grup Salim Bikin Perusahaan Patungan Metaverse Indonesia Makmur
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya bersama, perusahaan afiliasi grup Salim membangun perusahaan patungan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan pada 9 September 2022, ditulis Minggu (11/9/2022), PT WIR Asia Tbk melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya telah membuat akta pendirian perusahaan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur pada 7 September 2022.
Nilai transaksi pendirian perusahaan patungan itu Rp 10 miliar dengan rincian masing-masing bagian kepemilikan PT Mata Nilai Republik sebesar Rp 5,1 miliar atau setara 51 persen dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar Rp 4,9 miliar atau setara 49 persen saham.
Perseroan menyatakan tujuan transaksi ini untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Adapun sumber dana untuk pendirian perusahaan patungan ini berasal dari modal.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 9 September 2022, saham WIRG stagnan di posisi Rp 530 per saham.
Saham WIRG dibuka naik lima poin ke posisi Rp 535 per saham. Saham WIRG berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 520 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.526 kali dengan volume perdagangan 218.427 lot saham. Nilai transaksi Rp 11,5 miliar.
Grup WIR dan Salim Bentuk Joint Venture untuk Metaverse
Sebelumnya, tantangan bisnis di era digital bukan hanya menuntut sumber daya manusia (SDM) yang unggul, namun juga dukungan teknologi tinggi untuk mampu bersaing di kancah domestik maupun global.
Sebagai pelopor perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) menjawab tantangan tersebut dengan membentuk joint venture bersama Salim Group untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.
Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama strategis ini ditandatangani oleh Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo dan Executive Director Salim Group, Axton Salim.
Axton menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan.
“Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujar Axton dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022).
Advertisement
Hadirkan Solusi Teknologi Terdepan
Di sisi lain, Michel menyatakan terima kasih kepada grup Salim atas kepercayaannya untuk berkolaborasi dan membentuk joint venture dengan grup WIR dan akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.
“Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,” tutur Michel.
Michael menambahkan, dunia metaverse yang tanpa batas bukan saja akan membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif, tetapi juga menghadirkan peluang-peluang baru. Namun demikian, diperlukan cara-cara khusus untuk menavigasi pengguna dalam berinteraksi dan memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia metaverse.
“Dengan keahlian dan pengalaman WIR Group yang telah merintis pengembangan teknologi metaverse sejak 2009 dan menyelesaikan ribuan proyek di sejumlah negara. Kami optimis bisa membantu industri termasuk Salim Group untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha,” pungkas Michel.