Liputan6.com, Jakarta Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya masih harus membentuk koalisi sebelum mengumumkan calon presiden (capres) 2024. Pasalnya, Nasdem tak bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai politik lain.
Hal ini disampaikan Johnny menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan dirinya siap maju sebagai capres di Pilpres 2024. Adapun Anies merupakan salah satu bakal capres rekomendasi Nasdem.
Advertisement
"Kita harus memastikan juga terbentuk koalisi dengan syarat minimal yang ada di UU yaitu 20 persen. Ini yang harus kita perhatikan," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/9/2022).
"Kalau ada calon dan pasangan, tapi tidak ada koalisi ya tidak jalan. Kalau ada koalisi tapi tidak berhasil membentuk pasangan tidak jalan juga," sambung dia.
Dia menyampaikan, proses komunikasi politik di Nasdem masih berlangsung dinamis. Namun, Johnny menyampaikan bahwa pernyataan Anies yang siap menjadi capres merupakan sebuah langkah maju.
"Apabila ada kader-kader, calon-calon, bakal calon yang kami rekomendasikan sudah secara resmi mengatakan kesediaan, itu salah satu langkah maju," ujarnya.
Persiapan Nasdem
Johnny menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus disiapkan Partai Nasdem untuk Pilpres 2024. Mulai dari, menyoapkan calon presiden, koalisi di Pilpres, hingga strategi dan taktik untuk memenangkannya.
"Jangan diterjemahkan sampai di calon. Kalau sekedar calon bisa cepat. Gampang kan. Tapi calonnya bisa menang enggak? Itu perlu pendalaman, kerja sama politik," jelas Johnny.
Advertisement
Anies Siap Nyapres
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap maju dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai calon presiden (capres) pada 2024. Hal ini, diungkapkan Anies saat diwawancara oleh sebuah media asing saat berada di Singapura.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters seperti dikutip dari Taipeitimes, Jumat 16 September 2022.
Anies bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang. Selama beberapa bulan belakangan, namanya selalu muncul dalam berbagai survei independen sebagai salah satu tokoh yang diperkirakan bakal mengikuti Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan survei tersebut cukup mencengangkan, lantaran ia belum berkampanye. Selain itu, dia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Menurut Anies, survei itu justru memberikannya tambahan kepercayaan.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies.
Dalam survei, analis mengatakan Anies menjadi salah satu calon presiden terpopuler di Jakarta. Selain itu, menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta juga dianggap sebagai posisi batu loncatan menuju kursi kepresidenan.