Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan dan Manfaatnya

Hari tersebut menjadi hari yang diingat sebagai sebuah kepercayaan dalam melakukan suatu amalan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Sep 2022, 15:19 WIB
Mengenal Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala Masyarakat Jawa

Liputan6.com, Bandung - Rebo Wekasan 2022 jatuh pada 21 September 2022. Rebo wekasan tentunya mempunyai makna untuk masyarakat di Indonesia, sebab hari tersebut menjadi hari yang diingat sebagai sebuah kepercayaan dalam melakukan suatu amalan.

Rebo wekasan biasanya dirayakan oleh beberapa masyarakat di Indonesia. Dalam Islam sendiri, Rebo Wekasan dipercayai sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW sakit hingga beliau meninggal dunia.

Adapun manfaat dari tradisi ini diketahui sebagai suatu amalan atau usaha untuk meminta doa kepada Allah agar bisa menjauhkan dirinya dari segala penyakit dan musibah.

Rebo wekasan sendiri mempunyai asal usul bahwa awalnya tradisi ini dilaksanakan pada masa dakwah dari Wali Songo, di mana banyak ulama yang mengungkapkan bahwa pada bulan Safar, Allah SWT menurunkan lebih 500 macam penyakit.

Adapun pada saat itu cara untuk mengantisipasi dalam menghindari terkena penyakit dan musibah, para ulama melakukan ibadah sebanyak-banyaknya. Serta berdoa untuk meminta Allah agar menjauhkan diri dari segala penyakit dan musibah yang diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Tradisi rebo wekasan lah yang dilakukan untuk menghindari hal tersebut. Adapun beberapa umat Islam di Indonesia pun masih terus melestarikan tradisi tersebut. Setiap daerah di Indonesia mempunyai cara yang berbeda-beda dalam melaksanakan tradisi tersebut.

 


Tradisi Rebo Wekasan di Berbagai Daerah

Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Vjpratama

Di Aceh, istilah rebo wekasan dikenal dengan makmegang yaitu ritual berdoa di tepi pantai yang di mana acara doa tersebut dipimpin oleh seorang teungku, tokoh agama, hingga masyarakat Aceh. 

Kemudian di Jawa sendiri tradisi yang dilaksanakan biasanya mempunyai cara masing-masing. Seperti di Tasikmalaya, biasanya rebo wekasan dilakukan dengan ibadah salat khusus secara bersamaan di pagi hari.

Tidak hanya itu, di Wonokromo, Bantul, tradisi rebo wekasan yang dilakukan adalah dengan membuat suatu lemper raksasa di mana lemper tersebut nantinya untuk dibagikan kepada orang yang menghadiri acara tradisi ini.

Tradisi rebo wekasan yang beragam di tiap-tiap daerah di Indonesia tersebut juga masih ada yang mengikutinya dan ada juga yang tidak. Meskipun begitu, sebagian daerah yang masih melaksanakan tradisi rebo wekasan bisa dibilang telah melestarikan suatu tradisi dalam kepercayaan seseorang.


Tata Cara Salat

Ilustrasi Tradisi Rebo Wekasan Credit: pexels.com/mentatdgt

Dilansir nu.or.id, Senin (11/10/21), keputusan musyawarah NU Jawa Tengah pada 1978 di Magelang menegaskan bahwa salat khusus rebo wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati sholat sunnah muthlaqah atau niat salat hajat. Penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa niat salat tolak bala sebenarnya yaitu salat mutlak yang didasarkan oleh hukum Islam.

Jika kamu melakukan salat tersebut dengan niat salat sunah mutlak atau salat hajat, maka hukumnya boleh dilakukan.

Salat sunah mutlak adalah salat yang tidak dibatasi waktu, sebab, dan bilangannya tidak terbatas. Sedangkan salat hajat adalah salat yang dilaksanakan saat memiliki keinginan atau jahat tertentu, termasuk hajat li fa'il makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).

Penulis: Natasa K

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya