Liputan6.com, Jakarta Komitmen dalam penerapan aspek sustainabilty terus didorong oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Salah satu langkah nyata dalam mendorong penerapan tersebut adalah dengan melakukan transisi kendaraan listrik di setiap operasional bisnisnya.
Langkah tersebut sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri BUMN S- 565/MBU/09/2022 per tanggal 12 September 2022 tentang dukungan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.
Advertisement
Bagi Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto, BRI selalu menjalankan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) untuk keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity.
Selain itu, langkah tersebut juga menjadi komitmen BRI mengurangi emisi karbon serta mencapai target net zero emission pada 2060.
“BRI sebagai lembaga keuangan konsisten berperan aktif dalam upaya pengurangan emisi di Indonesia. Penggunaan kendaraan listrik ini akan kami tingkatkan secara bertahap,” ungkap Solichin.
Solichin pun menambahkan penggantian kendaraan listrik akan memperhatikan kesiapan infrastruktur dan jenis kendaraan listrik yang beredar di Indonesia.
Sejauh ini, sebanyak 30 mobil listrik yang tersebar di berbagai Regional Office (RO) telah digunakan sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya itu, setidaknya terdapat 50 motor listrik GESITS yang mulai digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.
Riset yang dilakukan BRI menunjukan bahwa selain ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga lebih ekonomis dibandingkan kendaraan konvensional. Biaya yang dikeluarkan mobil listrik lebih rendah lima kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional.
BRI sebagai lembaga keuangan juga berperan aktif dalam mendorong pembiayaan bagi sektor berkelanjutan. Hingga kuartal II-2022, sebanyak Rp657,1 triliun atau setara 65,5% dari total portofolio kredit BRI telah menerapkan prinsip ESG. Lebih lanjut, sebesar Rp74,7 triliun tersebut disalurkan kepada sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL).
“Sebagai salah satu ‘First Mover on Sustainable Finance’, BRI telah mengimplementasikan secara bertahap strategi keberlanjutan yang diharapkan dapat berdampak positif dalam mendorong percepatan implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia dan BRI akan fokus mewujudkan solusi keuangan yang terintegrasi kepada masyarakat," terangnya.
BRI kemudian berkomitmen untuk terus memperkuat peran dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan meningkatkan pembiayaan pada sektor berkelanjutan.
Pada Juni 2022, BRI pun telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI atau Green Bond dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun, jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.
Penerbitan Green Bond BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut berhasil mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga sebanyak 4,4 kali.
Hasil penghimpunan dana Green Bond tersebut dialokasikan paling sedikit 70% untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria KUBL baik yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.
"Selain itu, Perseroan terus berusaha menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan dengan berpedoman pada POJK Nomor 51/POJK.03.2017 serta senantiasa aktif mengikuti beberapa ESG Rating sebagai bagian dari continuous improvement penerapan ESG dan sustainability," jelas Solichin.
(*)