Liputan6.com, London - Pemakaman Ratu Elizabeth II pada hari Senin 19 September 2022 menjadi pemakaman kenegaraan pertama yang berlangsung selama lebih dari setengah abad. Ini juga pemakaman kerajaan pertama yang diadakan di Westminster Abbey sejak Raja George II dibaringkan di sana pada tahun 1760.
Setelah kebaktian, yang dimulai pada pukul 11.00 pagi waktu setempat, Yang Mulia Ratu melakukan perjalanan terakhirnya ke The King George VI Memorial Chapel, bagian dari Kapel St George di dalam pekarangan Kastil Windsor, di mana dia akan disemayamkan.
Advertisement
Mendiang Pangeran Philip, suami Ratu selama 73 tahun, juga akan dipindahkan ke sana dari tempat peristirahatannya saat ini di Royal Vault.
Pangeran Philip untuk sementara waktu disemayamkan di Vault, yang terletak di bawah Kapel St George, selama pemakamannya pada 17 April 2021 - tetapi akan dipindahkan sehingga ia dan Ratu dapat dimakamkan bersama.
Royal Vault yang jarang dikunjungi dibangun antara tahun 1804 dan 1810 untuk Raja George III, yang meninggal pada tahun 1820 dan menjadi salah satu dari tiga Raja yang dimakamkan di sana.
Selama bertahun-tahun, ruang pemakaman juga telah menampung jenazah anggota Keluarga Kerajaan lainnya, termasuk istri Raja George III, Ratu Charlotte dan putri mereka Putri Amelia; Putri Charlotte, putri Raja George I, dan Duke of Kent, ayah Ratu Victoria.
Raja George IV dan Raja William IV juga dimakamkan di dalam Vault. Pangeran Philip telah beristirahat di sana selama hampir satu setengah tahun.
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip memiliki kisah cinta yang berlangsung selama tujuh dekade, dan sekarang sang ratu telah dimakamkan di samping mendiang suaminya yang tercinta.
Berdampingan dengan Keluarga
Ratu Elizabeth II akan dimakamkan di sebelah Pangeran Philip di Kapel Memorial Raja George VI selama upacara pribadi yang dihadiri oleh keluarganya pada Senin 19 September pukul 19.30 malam waktu London, kata pihak Istana Buckingham.
Selain dimakamkan di samping suaminya, Ratu Elizabeth II juga akan dimakamkan di dekat jenazah ayahnya, Raja George VI, ibunya Ibu Suri Elizabeth dan saudara perempuannya, Putri Margaret, yang semuanya terletak di Kapel Memorial The King George VI yang mungil.
Raja George VI meninggal pada tahun 1952 dan pertama kali dimakamkan di Royal Vault. Ketika kapel memorial dibangun 17 tahun kemudian, ia dipindahkan ke sana sehingga kapel tersebut bisa menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
Advertisement
Kapel Memorial St George
Mendiang saudara perempuan Ratu, Putri Margaret dikremasi dan abunya pada awalnya ditempatkan di Royal Vault, sebelum dipindahkan ke kapel memorial dengan peti mati orang tuanya ketika Ibu Suri meninggal beberapa minggu kemudian.
Sang Putri ingin dikremasi karena dia menemukan tempat pemakaman kerajaan alternatif di Frogmore di Windsor Great Park yang dianggapnya terlalu "suram".
Lady Glenconner, seorang teman seumur hidup sang Putri, mengatakan pada tahun 2002 bahwa Putri Margaret lebih memilih kapel memorial sebagai gantinya.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia merasa Frogmore sangat suram," ungkap Lady Glenconner.
"Saya pikir dia ingin bersama mendiang Raja, yang sekarang akan dia lakukan. Saya pikir, ada ruang baginya untuk bersamanya sekarang." lanjutnya.
Kapel memorial yang indah ini ditempatkan di sisi utara Kapel St George pada tahun 1969.
Fitur utamanya adalah lempengan batu hitam yang dipasang di lantai bertuliskan "George VI" dan "Elizabeth" dalam huruf emas, disertai dengan tahun kelahiran dan kematian mereka.
Akhir Kisah Cinta 7 Dekade Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip
Kematian Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun terjadi lebih dari satu tahun setelah kematian suaminya, Pangeran Philip, yang meninggal pada April 2021 pada usia 99 tahun.
Kematian mereka menandai akhir dari kisah cinta tujuh dekade yang dimulai sebelum ratu naik takhta.
"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian, tetapi dia, sederhananya, telah menjadi kekuatan saya dan tetap tinggal selama bertahun-tahun ini," kata sang ratu pada tahun 1997, memberikan penghormatan kepada suaminya pada ulang tahun pernikahan emas mereka.
"Dan saya, dan seluruh keluarganya, dan negara ini dan banyak negara lainnya, berhutang budi kepadanya lebih besar daripada yang akan dia klaim, atau kita akan pernah tahu." lanjutnya
Pangeran Philip yang lahir di Yunani pertama kali bertemu dengan Putri Elizabeth pada tahun 1934 di pernikahan Putri Marina dari Yunani dan Denmark dengan Pangeran George, Duke of Kent.
Philip dan Elizabeth memiliki nenek buyut yang sama, Ratu Victoria.
Philip adalah keturunan langsung dari Putri Alice, anak ketiga Ratu Victoria. Sedangkan Ratu Elizabeth adalah keturunan langsung dari putra tertua Ratu Victoria, yang menjadi Raja Edward VII, menurut situs web keluarga kerajaan.
Setelah pertemuan pertama mereka, Elizabeth dan Philip bertemu beberapa kali selama satu dekade berikutnya, dan Putri Elizabeth yang masih sangat muda jatuh cinta pada Philip yang berambut pirang dan bermata biru.
Pengasuhnya mencatat bahwa "ketampanan Viking" Philip cukup membekas pada sang putri.
Pasangan ini saling bertukar surat dan, pada tahun 1946, Philip, yang saat itu berusia pertengahan 20-an, diberi izin oleh Raja George VI untuk menikahi putrinya, dengan syarat mereka menunggu sampai Elizabeth berusia 21 tahun.
Advertisement