Laba Zyrexindo Melambung 134,47 Persen pada Semester I 2022

PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Sep 2022, 13:18 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba Rp Rp 8,11 miliar. Raihan itu naik 134,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,46 miliar.

Laba bersih pada semester I 2022 sejalan dengan penjualan perseroan yang naik 30,56 persen menjadi Rp 107,92 miliar dari Rp 82,66 miliar pada semester I 2021. Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (20/9/2022), penjualan itu berasal dari segmen perangkat komputasi portable senilai Rp 60,84 miliar, produk IT Rp 46,87 miliar dan lainnya Rp 214,5 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 86,72 miliar dari Rp 65,18 miliar pada semester I 2021. Meski begitu, perseroan masih mampu membukukan pertumbuhan pada laba kotor sebesar 21,33 persen, menjadi Rp 21,21 miliar dari Rp 17.48 miliar pada semester I 2021.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 3,06 miliar, beban umum dan administrasi Rp 7,76 miliar, pendapatan lainnya Rp 3,53 miliar, dan beban lainnya Rp 67,42 juta. Dari rincian ini, perseroan berhasil mengukuhkan laba operasi sebesar Rp 13,85 miliar, naik 85,06 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 7,49 miliar.

Perseroan juga mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 12,755 juta dan beban keuangan Rp 3,1 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan sebesar Rp 8,11 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,46 miliar.

Aset Zyrexindo Mandiri Buana sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 395,57 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 277,57 miliar. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 324,43 miliar dan aset tidak lancar Rp 71,14 miliar.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 197,65 miliar, naik dari Rp 77,55 miliar per akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 180,6 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 17,05 miliar. Sementara ekuitas hingga Juni 2020 turun menjadi Rp 197,92 miliar dari Rp 200,02 miliar pada Desember 2021.

 


Zyrex Jual 170 Ribu Unit Laptop Sepanjang 2021

Vendor laptop lokal Zyrex merilis dua tipe Chromebook untuk mendukung kegiatan belajar siswa siswi di Indonesia (Foto: Zyrex).

Sebelumnya, perusahaan teknologi lokal Zyrex berhasil menjual 202.000 unit produk sepanjang 2021. Dengan penjualan ini, Zyrex membukukan penjualan sebesar Rp 650,8 miliar tahun lalu.

Angka penjualan ini naik hingga 192 persen dibandingkan tahun lalu yang membukukan Rp 223,5 miliar.

Vendor laptop lokal Zyrex juga mengungkap, dari total penjualan di atas, jumlah laptop dan peralatan mobile yang terjual 170.610 unit dengan kontribusi Rp 569,7 miliar.

Sementara, penjualan produk-produk IT sebesar menyumbang sebesar Rp 76,3 miliar dengan total 15.836 unit produk dan Internet of Things (IoT).

Terakhir, aksesoris menyumbang sebesar Rp 4,9 miliar dengan total penjualan 15.333 unit produk.

Direktur Utama Zyrex Timothy Siddik mengatakan, Zyrex kini memasuki masa keemasan untuk bertumbuh secara eksponensial dengan adanya keberpihakan pemerintah terhadap produk dalam negeri, termasuk laptop lokal.

Menurut Timothy, dengan adanya Inpres Nomor 2 Tahun 2022, pemerintah memiliki target belanja APBN paling sedikit Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri.

"Sebagai produk dalam negeri, Zyrex akan menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor," kata Timothy, dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin, 4 April 2022.


Kinerja Perseroan

Laptop Zyrex SKY 232 Xtreme. Dok: Tommy Kurnia

Secara rinci, Zyrex membukukan laba kotor Rp 117,6 miliar pada 2021. Jumlah ini naik 79,5 persen dibanding laba kotor di 2020 yang tercatat Rp 65,5 miliar.

Laba bersih setelah pajak tercatat Rp 69,7 miliar pada 2021 atau naik 91,7 persen dari Rp 36,4 miliar pada 2020.

Pada 2021, Zyrec tercatat memiliki total aset sebesar Rp 277,5 miliar, naik 114 persen dari Rp 129,6 miliar di akhir 2020. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan piutang usaha dan persediaan barang.

Sementara, total liabilitas perseroan menurun dari Rp 77,7 miliar ke Rp 77,6 miliar di 2021. Penurunan liabilitas karena liabilitas jangka pendek yang dipakai untuk modal kerja.

Secara rinci, Zyrex membukukan laba kotor Rp 117,6 miliar pada 2021. Jumlah ini naik 79,5 persen dibanding laba kotor di 2020 yang tercatat Rp 65,5 miliar.

Laba bersih setelah pajak tercatat Rp 69,7 miliar pada 2021 atau naik 91,7 persen dari Rp 36,4 miliar pada 2020.

Pada 2021, Zyrec tercatat memiliki total aset sebesar Rp 277,5 miliar, naik 114 persen dari Rp 129,6 miliar di akhir 2020. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan piutang usaha dan persediaan barang.

Sementara, total liabilitas perseroan menurun dari Rp 77,7 miliar ke Rp 77,6 miliar di 2021. Penurunan liabilitas karena liabilitas jangka pendek yang dipakai untuk modal kerja.


Kontrak Baru

Zyrex Sky 232 Prime - Rp3 juta

Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX), emiten bergerak di industri komputer dan perakitan komputer mendapatkan kontrak baru pada 28 Mei 2021 dan 30 Mei 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (14/8/2021), PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk memperoleh kontrak atau perjanjian jual beli laptop dari dua distributor perseroan yaitu PT Intan Pariwara sejumlah 45.000 unit laptop.

Kemudian PT Dragon Computer dan Communication sejumlah 120.000 unit laptop untuk penjualan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.Dengan perolehan kontrak ini, perseroan meraih tambahan pendapatan Rp 700 miliar.

“Dampak penandatanganan kontrak/perjanjian ini memberikan tambahan pendapatan kepada perseroan sebesarp Rp 700 miliar,” tulis perseroan yang diteken Sekretaris Perusahaan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, Evan Jordan.

Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk mempersiapkan produksi laptop Dalam Negeri untuk memenuhi kebutuhan Digitalisasi Pendidikan yang diluncurkan oleh Kemendikbud-ristek dan juga kebutuhan program #SiswaTOP, yaitu program Satu Siswa Satu Laptop yang diluncurkan oleh ZYREX sejak awal tahun 2021.

Sekretaris Perusahaan PT Zyrexindo Mandiri Buana, Evan Jordan menuturkan, pihaknya telah menerima pesanan 165 ribu unit laptop dari dua distributor perseroan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pengadaan di Kemendikbud-ristek dalam progam digitalisasi pendidikan. Laptop itu akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.

"Kami sanggup memproduksi total 317.000 Laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kebupaten dan kota,” kata Evan dalam keterbukaan informasi BEI pada 27 Juli 2021.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya