Kenali Prinsip Lari Cepat Hingga Macam-macam Nomor pada Cabang Atletik

Atletik memiliki berbagai macam cabang olahraga mulai dari jalan, lari, melompat hingga melempar.

oleh Haya Aulia diperbarui 23 Sep 2022, 11:00 WIB
Para pelari beradu cepat pada babak kualifikasi nomor 100 meter cabang atletik Asian Games di SUGBK, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Atletik adalah cabang olahraga yang terdiri dari berbagai macam kombinasi gerakan fisik olahraga. Pada dasarnya, olahraga atletik dibagi menjadi empat nomor cabang olahraga, mulai dari jalan, lari, lompat dan lempar.

Dalam cabang olahraga atletik, nomor lari jarak pendek akrab disebut sebagai lari cepat. Seorang pelari jarak pendek biasanya disebut dengan sprinter.

Lari jarak pendek menjadi salah satu nomor cabang atletik yang populer dari masa ke masa, sehingga dijadikan perlombaan dalam nomor cabang atletik.

Lintasan atau arena yang digunakan dalam perlombaan lari cepat dapat dilakukan di luar ruangan maupun dalam ruangan.

Lari cepat atau lari jarak pendek memiliki nomor lari yang disesuaikan berdasarkan arena yang digunakan. Pada nomor lari 100m, 200m dan 400m adalah jarak yang digunakan untuk luar ruangan atau outdoor. Sedangkan, untuk dalam ruangan atau indoor, meliputi nomor lari 50m, 60m, 200m, dan 400m.

Siapapun dapat melakukan perlombaan ini, baik putra maupun putri. Cabang atletik lari cepat dilakukan dengan cara seorang pelari harus berlari secepat-cepatnya dan tidak diperbolehkan keluar dari lintasan.

Prinsip lari cepat yaitu berlari pada ujung kaki. Dimana pada posisi ini, kaki dilangkahkan selebar dan secepat mungkin.

Pelari juga perlu memperhatikan posisi kaki bagian belakang, saat menolak dari tanah harus ditendang ke depan dan lurus.

Setelah mengetahui nomor cabang atletik lari jarak pendek atau lari cepat, kamu juga perlu mengetahui nomor cabang olahraga atletik lainnya. Simak penjelasannya di halaman berikut ini.


Nomor Cabang Olahraga Atletik Jalan

Pejalan cepat Jepang, Satoshi Maruo, saat menyelesaikan lomba nomor jalan cepat 50 kilometer cabang atletik Asian Games XVIII di Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2018). Dirinya finish posisi keempat. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pada cabang olahraga atletik jalan, hanya ada satu nomor yang dilombakan yaitu jalan cepat.

Jalan cepat menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh manusia. Kegiatan ini biasanya akan dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, ada perbedaan antara jalan cepat yang biasa dilakukan, dengan jalan cepat pada nomor cabang olahraga atletik. Dalam nomor cabang atletk jalan cepat memiliki ketentuan termasuk lintasan yang digunakan.

Lintasan jalan cepat umumnya dilakukan di atas jalan raya ataupun di dalam stadion, dengan jarak maksimal mencapai 50 km.

Dilansir melalui Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, manfaat jalan cepat diantaranya, jantung akan memompakan darah yang mengalir secara cepat ke semua organ tubuh. Dengan begitu kondisi badan akan lebih bugar dan sehat.

Adapun gerak spesifik yang dilakukan saat jalan cepat yaitu gerak start, gerakan tungkai, tumpuan kaki, gerakan mengayunkan lengan, gerakan pinggul dan gerakan saat memasuki garis finish.


Nomor Cabang Olahraga Atletik Lompat

Atlet andalan Papua, Jimmy Y. Suebu melakukan lompatan pada cabang olahraga atletik nomor final lompat jauh putra klasifikasi T11 di arena lompat jauh Stadion Lukas Enembe, Sabtu 6/11/2021). Berdasarkan data Minggu (7/11), total ada 20 medali berhasil dikumpulkan Papua. PB. PEPARNAS XVI/Thino Yepese

Nomor cabang olahraga atletik lompat sangat mengandalkan jangkauan kaki dan hempasan saat melakukan lompatan. Semakin jauh jangkauan pelompat dalam melakukan lompatan, maka semakin leluasa pula dirinya untuk bisa mengatur pendaratan sejauh mungkin.

Lompat Jauh

Nomor cabang atletik satu ini menjadi perlombaan yang cukup menarik. Pasalnya, pelompat perlu menunjukan kehebatannya melalui lompatan jauh yang melebihi jangkauan langkahnya.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, lompat jauh memiliki empat gerak spesifik, yaitu gerak awalan, tumpuan/tolakan, sikap badan di udara dan pendaratan.

Lompat Galah

Lompat galah merupakan nomor cabang atletik yang mengutamakan kekuatan tangan, kelenturan badan dan kecepatan kaki. Lompat galah sendiri menggunakan alat yaitu sebilah kayu yang menjulang tinggi.

Alat yang digunakan pada lompat galah dapat berguna untuk membantu atlet dalam melakukan lompatan yang akan diciptakannya.

Lompat Tinggi

Lompat tinggi termasuk ke dalam salah satu nomor cabang atletik yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan, seorang atlet perlu mengandalkan daya kekuatan dari kaki untuk melewati pembatas tanpa bantuan alat apapun.


Nomor Cabang Olahraga Atletik Lempar

Atlet tolak peluru Filipina, Aries Toledo, melakukan lemparan pada Invitation Tournament cabang atletik nomor dasalomba di SUGBK, Jakarta, Minggu (11/2/2018). Event ini merupakan pemanasan jelang Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Adapun, cabang olahraga atletik yang bertumpu pada kekuatan tangan yaitu melempar, yang terdiri dari lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru.

Lempar Cakram

Lempar cakram merupakan jenis perlombaan yang dilakukan dengan cara melemparkan cakram sejauh-jauhnya dengan tujuan mendapatkan poin maksimal.

Nomor cabang atletik satu ini, membutuhkan tenaga ekstra, karena alat yang digunakan terbuat dari bahan kayu dan dibentuk seperti piring yang dikelilingi sabuk berbahan dasar besi.

Lempar Lembing

Selain lempar cakram, ternyata lempar lembing mengandalkan kekuatan yang sama, yaitu tangan. Hal ini dilakukan guna untuk melemparkan lembing sejauh mungkin. Adapun perbedaan diantara keduanya, yaitu pada lempar lembing diperlukan untuk menyiapkan kuda-kuda yang kuat agar lembing yang dilempar bisa terlontar jauh.

Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong suatu alat bundar yang kerap disebut sebagai peluru.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7, 25 kg untuk putra, sedangkan untuk putri memiliki berat 4 kg.

Berita Infografis - Man Of The Match Etienne Capoue (Bola.com/Adreanus Titus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya