Penuh Pesan Alam dan Spiritual, Ini Ragam Motif Batik Dayak Khas Kalimantan

Berikut ragam motif batik Dayak khas Kalimantan

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Sep 2022, 18:00 WIB
Motif benang bintik, menggambarkan pohon kehidupan sumber segala kehidupan dalam kepercayaan Dayak. (foto: Liputan6.com/dok.nindito/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Samarinda - Batik menjadi salah satu identitas Indonesia yang cukup populer. Bahkan, Indonesia juga memiliki Hari Batik Nasional yang diperigati setiap 2 Oktober.

Menurut UNESCO, batik Indonesia dikenal dunia karena memiliki teknik mewarnai yang unik dan dibuat secara manual menggunakan tangan atau tanpa mesin. Setiap motifnya pun menghadirkan filosofi dan makna yang berbeda bagi penggunanya.

Salah satu batik khas Indonesia yang memiliki filosofi mendalam dan motif beragam adalah batik Dayak khas Kalimantan. Batik Dayak berasal dari daerah Nunukan, Kalimantan Utara.

Perajin batik pun memperluas produksinya ke berbagai wilayah, seperti Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga Kalimantan Timur (Kaltim). Berikut ragam motif batik Dayak khas Kalimantan:

1. Batik Tidayu

Pengaruh suku Dayak yang tinggal lama di Kalimantan memengaruhi corak batik yang dihasilkannya. Seperti halnya batik Dayak dengan nama tidayu, yang mendapat pengaruh dari berbagai budaya.

Tidayu berasal dari singkatan Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Percampuran budaya inilah yang melahirkan motif batik yang cantik dan unik.

Ciri khas dari batik tidayu terletak pada gambar kipas dari etnis Tionghoa, tameng dari suku Dayak, serta bunga pucuk rebung dari etnis Melayu. Batik Dayak ini mengandung unsur yang berkaitan dengan hubungan alam dan makna spiritual yang dalam.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Benang Bintik

2. Benang Bintik

Motif selanjutnya adalah motif benang bintik yang menghadirkan berbagai unsur. Beberapa unsur di dalam motif ini, di antaranya motif naga, motif balanga, motif senjata, motif batang garing, dan lainnya.

Batik dengan motif ini memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, dan marun. Salah satu motifnya berkaitan dengan pemaknaan terhadap pohon batang garing (pohon kehidupan) yang diyakini diturunkan langsung oleh Tuhan Dayak Ngaju yang bernama Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa).

3. Batik Sasirangan

Berasal dari Kalimantan Selatan, batik sasirangan mengandung makna menjahit bersama-sama. Makna tersebut menggambarkan proses penjahitan yang dilakukan secara manual oleh setiap perajin.

Teknik pembuatan batik Dayak ini terbilang agak rumit dan membutuhkan proses pewarnaan yang banyak. Peralatan yang dibutuhkan dari pembuatan kain batik ini juga cukup unik, yakni menggunakan kain pembatas.

Kain pembatas ini berasal dari tali atau benang dengan ukuran tertentu, bukan lilin atau canting. Batik jenis ini mulai dipopulerkan sejak abad ke-12, tepatnya pada masa pemerintahan kerajaan Dipa yang berada di Kalimantan Selatan.

 


Batik Tarakan

4. Batik Tarakan

Batik tarakan terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di Kota Tarakan, seperti jenis flora dan faunanya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membantik biasanya berupa kulit kayu mangga, kulit kayu mahoni, serta kulit bakau.

Motif ini mengusung konsep kehidupan alam melalui pemilihan warna yang berasal dari habitat alam. Selain itu, motif batik tarakan juga didominasi dengan corak kayu dan ornamen yang berkaitan dengan alam bebas.

5. Motif Burung Enggang

Burung Enggang mengandung makna tanda kedekatan masyarakat lokal dengan alam. Seluruh bagian tubuh burung digunakan sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan suatu suku.

Batik Dayak khas Kaltim ini menggunakan material berkualitas, seperti semi sutra, sutra, serat sutra, dan serat nanas. Kain berbahan sutra diketahui paling banyak diminati karena merupakan bahan unggul yang dibanderol dengan harga yang cukup fantastis.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya