Permen Mengandung Gelatin Babi Pasang Logo Halal di Kemasan

Lembaga pemegang wewenang sertifikasi halal di Malaysia pun angkat bicara terkait penemuan permen berlogo halal, tapi mengandung gelatin babi tersebut.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Sep 2022, 03:01 WIB
Ilustrasi permen, gula-gula, makanan berwarna. (Photo by Ylanite Koppens: https://www.pexels.com/photo/candies-on-turquoise-background-11308362/)

Liputan6.com, Jakarta - Gambar stoples permen mendadak viral, baru-baru ini. Jika dilihat lebih dekat pada label bahan, itu dengan jelas menyatakan bahwa permen mengandung gelatin babi. Yang membuat warganet heran, camilan itu berlogo halal dari Halal Food Council International Malaysia & Asia Region.

Mengutip World of Buzz, Selasa, 20 September 2022, kebingungan telah dikeluhkan banyak konsumen yang tidak bisa memasukkan daging babi ke dalam makanan mereka. Sejak itu, publik mendesak organisasi terkait untuk memerhatikan masalah ini demi "menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan."

Menanggapi hal tersebut, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) selaku pemegang wewenang sertifikasi halal di Malaysia mengklarifikasi hal tersebut melalui unggahan Facebook, baru-baru ini. Terungkap bahwa logo halal yang tertera pada produk tidak diakui oleh JAKIM.

Mereka menegaskan bahwa pencantuman itu merupakan pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Deskripsi Dagang Malaysia 2011. JAKIM juga menyarankan sesama konsumen Muslim untuk tidak membeli produk dan selalu berhati-hati dengan bahan yang digunakan dalam sebuah produk.

Sebelum ini, warga dunia maya sudah lebih dulu dihebohkan dengan penemuan daging babi beku di freezer halal di supermarket Giant di Loyang Point, Singapura. Sebuah unggahan pada 11 September 2022 di halaman Facebook Complaint Singapore menunjukkan gambar daging babi beku di bagian yang salah.

Mereka yang menanggapi unggahan tersebut berspekulasi bahwa seorang pembeli mungkin telah memutuskan mengembalikan daging ke dalam freezer, tapi malah menempatkannya di dalam freezer daging halal. Menanggapi pertanyaan Mothership, juru bicara DFI Retail Group mengatakan freezer telah dibersihkan.


Kata Pihak Supermarket

Ilustrasi supermarket. (dok. pexels/Jack Sparrow)

Juru bicara itu berkata, "Kesehatan, keselamatan, dan pengalaman berbelanja pelanggan adalah prioritas utama kami. Setelah diberitahu tentang masalah ini, kami dengan cepat melakukan pembersihan penuh pada freezer, mengeluarkan semua stok yang terpengaruh dari penjualan dan memastikan bahwa tidak ada kontaminasi silang yang terjadi."

"Selain itu, kami telah meningkatkan langkah-langkah toko kami dengan meningkatkan frekuensi pemeriksaan rutin dan memasang tanda untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang," imbuhnya.

Menurut pihak toko, insiden itu terjadi akibat pembeli kemungkinan tidak sengaja salah menaruh produk daging babi dari tempat lain di toko ke dalam freezer daging halal. Pihaknya juga mengingatkan setiap orang agar lebih berhati-hati saat berbelanja.

"Kami juga ingin mendorong pelanggan yang mengamati perilaku seperti itu untuk segera memberi tahu staf kami, sehingga kami dapat segera memperbaiki situasi," tandasnya.

Masih tentang daging babi, namun bahasan sebelumnya terkait daging babi vegan bernama Impossible Pork yang telah tersedia di Singapura sejak akhir tahun lalu. Menu tersebut semula tersedia di lebih dari 120 restoran di Negeri Singa.


Kandungan Daging Babi Vegan

Ilustrasi daging babi. (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Daging babi vegan itu mengandung air, konsentrat protein kedelai, minyak kelapa, minyak bunga matahari, perasa alami, dua persen atau kurang dari methylcellulose, cultured dextrose, food starch modified, garam, dan soy leghemoglobin. Ada juga campuran tokoferol (Antioksidan) dan soy protein isolate.

Juga, zinc gluconate, thiamine hydrochloride (vitamin B1), niacin, pyridoxine hydrochloride (vitamin B6), riboflavin (vitamin B2), dan vitamin B12 yang mengandung kedelai. Karena semua bahannya adalah turunan tumbuhan, bagaimana Impossible Pork bisa terasa seperti daging?

Ini bermuara pada bahan utama yang disebut heme, yang menurut Impossible Foods, produsen Impossible Pork, adalah kunci untuk membuat daging vegan terasa seperti daging. Heme adalah protein yang ditemukan di setiap organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan, dan hewan memilikinya dalam bentuk hemoglobin dan mioglobin.

Karena Impossible Pork terbuat dari tumbuhan, ia mengandung leghemoglobin, heme nabati yang diproduksi Impossible Foods dengan memfermentasi ragi yang direkayasa secara genetik. Fakta lainnya, leghemoglobin, seperti hemoglobin, juga berwarna merah.


Daging Babi Vegan Halal?

Ilustrasi daging babi vegan/copyright freepik.com/johnstocker

Terlepas dari teknis pembuatan daging tanpa daging, apakah Impossible Pork halal? Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan, prinsip-prinsip Islam melarang umat Islam mengonsumsi makanan yang mengandung daging yang tidak dipotong, seperti babi dan turunannya, dan minuman beralkohol.

Impossible Pork sendiri dimaksudkan agar terasa seperti daging babi, tapi tidak mengandung babi. Namun demikian, MUIS telah menyarankan umat Islam untuk tidak mengonsumsinya.

"Hal ini dapat menyebabkan kebingungan bagi masyarakat Muslim dari penggunaan nama makanan yang jelas dilarang menurut hukum Islam," sebut MUIS.

Menegaskan hal itu, situs web Impossible Foods juga menyatakan bahwa produk mereka, Impossible Pork, bersama Impossible Chicken Nuggets dan Impossible Meatballs, tidak bersertifikat halal. Ini ditetapkan setelah beberapa pertimbangan.

"Meski Impossible Pork pada awalnya dirancang untuk (mendapat) sertifikasi halal, kami tidak melanjutkan sertifikasi tersebut karena ingin terus menggunakan istilah 'Pork' dalam nama produk kami," kata Juru bicara Impossible Foods.

Terlepas dari itu, menu Impossibe Pork dianggap lebih sehat dari yang berbahan daging. Satu porsinya, 113 gram, memiliki total lemak 59 persen lebih sedikit, kalori 37 persen lebih sedikit, dan sedikit lebih banyak protein daripada daging babi yang sebenarnya.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya