Liputan6.com, Jakarta Duo Ducati Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini bicara soal peluang juara MotoGP 2022. Keduanya tampil apik di dua seri terakhir MotoGP San Marino dan Aragon.
Di MotoGP San Marino, Bagnaia berhasil menjadi juara. Sedangkan di MotoGP Aragon, posisi terbalik terjadi saat Bastianini sukses kalahkan Bagnaia di lap terakhir.
Advertisement
Dua pembalap yang bakal satu tim di Ducati Lenovo ini pun bicara peluang jadi juara MotoGP 2022. Bagnaia kini hanya terpaut 10 poin dari Fabio Quartararo.
Sedangkan Bastianini, yang meraih kemenangan keempat di Aragon kini terpaut 48 poin. Dengan 5 seri tersisa, apakah kedua pembalap yakin bisa jadi juara?
Bastianini saat ini berada di Gresini Ducati. Meski ada di posisi keempat klasemen MotoGP, pembalap asal Italia ini menjadi pembalap kedua dengan kemenangan terbanyak di bawah Bagnaia.
Komentar Bagnaia
Ada optimisme yang berbeda antara Bagnaia dan Bastianini. Bagnaia yang tak terkalahkan oleh Quartararo sejak jeda musim lalu pantas optimistis melihat peluang juara.
Dia mengakui peluangnya kini terbuka. Dia siap tempur untuk mengejar gelar juara MotoGP pertama kalinya.
"Sekarang lebih jelas. Kami benar-benar semakin dekat. Jarak 10 poin sekarang itu jarak terkecil sejak awal musim. Saya tentu mulai pikirkan gelar juara, tapi tidak terlalu banyak," katanya seperti dikutip crash.
"Saya hanya memikirkan kerja saya. Saya tahu MotoGP Jepang tak akan mudah, kami hanya punya waktu sedikit untuk memperbaiki motor. Ini tak akan mudah," ujarnya.
Advertisement
Gak Yakin
Sedangkan Bastianini tidak yakin bisa mengejar Quartararo. Dia menilai jarak 48 poin masih terlalu besar.
"48 poin itu terlalu banyak untuk dikejar buat saya. Saya ingin terus seperti ini dan kompetitif hingga akhir musim," katanya.
"Pecco Bagnaia dan pembalap Ducati lainnya sangat kencang. Namun Pecco punya titik terkuat seperti saya, kami pakai motor sama dan menyalip dia itu sulit. Namun di balapan tadi, saya menang," diamenambahkan.
Team Order
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti memastikan pihaknya bakal menerapkan team order agar merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.
Tumpuan utama Ducati adalah rider tim pabrikan Francesco Bagnaia. Dia kini hanya tertinggal 10 angka dari pimpinan klasemen Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) setelah finis di urutan dua MotoGP Aragon, Minggu (18/9/2022).
Quartararo gagal menambah poin di balapan tersebut setelah terjatuh pada putaran pertama.
"Kami harus memaksimalkan setiap skenario untuk mengejar Quartararo. Kita lihat nanti apa yang terjadi. Saat ini kami mau merayakan gelar konstruktor dulu," ungkap Ciabatti, dikutip situs resmi MotoGP.
Strategi team order Ducati belum terlihat di MotoGP Aragon akhir pekan lalu. Bagnaia yang memimpin tetap disalip Enea Bastianini yang membela tim satelit Gresini Racing di putaran terakhir. Padahal Bagnaia bakal cuma defisit lima poin di belakang Quartararo jika memenangkan lomba.
"Bagnaia merasa risiko terlalu besar jika memaksa, maka dia puas dengan posisi dua. Tentu akan lebih baik jika dia yang berjaya. Tapi Enea sangat cepat," kata Ciabatti.
Advertisement
Juara Konstruktor
Ducati memperlihatkan dominasi pada MotoGP 2022. Pabrikan asal Italia itu merebut gelar konstruktor meski kompetisi menyisakan lima balapan.
Kepastian didapat setelah Enea Bastianini memenangkan MotoGP Aragon, Minggu (18/9/2022). Rider Gresini Racing itu mempersembahkan kemenangan ke-10 bagi Ducati musim ini.
Bastianini total mempersembahkan empat kemenangan, dengan enam diraih pembalap pabrikan Ducati Lenovo Francesco Bagnaia. Keseluruhan Ducati mengoleksi 346 poin, unggul 129 poin atas pesaing terdekat Aprilia.
Selisih itu tidak mungkin dikejar kalaupun Aleix Espargaro atau Maverick Vinales menguasai lima seri penutup dengan seluruh rider Ducati gagal finis. Sebagai informasi, nilai klasemen konstruktor diberikan berdasar rapor pembalap terbaik pabrikan yang bersangkutan pada balapan.
"Kami gembira bisa mengamankan gelar konstruktor gelar ketiga secara beruntun. Sekarang fokus kami memenangk