Elon Musk Bakal Bersaksi di Gugatan Twitter Minggu Depan

Elon Musk dapat bersaksi di gugatan Twitter minggu depan. Elon Musk disebut-sebut akan menjawab pertanyaan dari pengacara Twitter minggu depan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Sep 2022, 14:00 WIB
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk bakal bersaksi dalam sidang gugatan Twitter, pasca batalnya akuisisi platform media sosial itu oleh Elon Musk.

Dalam hal ini, Elon Musk mengklaim, Twitter mau menjual akun bot kepadanya.

Meski begitu, Twitter berpendapat, pada prinsipnya Elon Musk harus melanjutkan kesepakatan akuisisi.

Sebagai bagian dari gugatan yang berjalan, Elon Musk akan menjawab pertanyaan dari pengacara Twitter pada minggu depan.

Menurut pengajuan dokumen pengadilan di Pengadilan Delaware, Elon Musk dijadwalkan untuk bersaksi pada 26-27 September 2022.

Mengutip Gizchina, Rabu (21/9/2022), interview Elon Musk akan dilaksanakan secara tertutup di law firm di Wilmington, Delaware. Jika diperlukan, mungkin ada perpanjangan hingga 28 September 2022.

Saat ini perang litigasi antara Twitter dan Elon Musk masih berlangsung. Kasus ini akan secara resmi dimulai pada 17 Oktober mendatang dan akan berlangsung selama lima hari.

Untuk saat ini, kedua belah pihak sedang mencari korespondensi dan dokumen ekstensif untuk membela diri dengan lebih baik menjelang persidangan. Pada saat yang sama, gugatan tersebut membawa serta beberapa nama besar di Silicon Valley dan Wall Street.


Bos Perusahaan Lain Ikut Dipanggil

Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Selain Elon Musk, pendiri Oracle Larry Ellison, mantan CEO Intel Robert Swan, dan salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey juga menerima panggilan pengadilan.

Dalam gugatan, kedua pihak menuding satu sama lain telah melanggar kesepakatan akuisisi yang ditandatangani April lalu.

Sekadar informasi, Twitter menginginkan hakim memerintah Elon Musk untuk membeli Twitter seharga USD 54,2 per lembar saham.

Seperti dilaporkan belum lama ini beberapa hedge fund termasuk Greenlight Capita dan Pentwater Capital Managent percaya Elon Musk pada akhirnya tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan dan mungkin akhirnya membeli Twitter dengan harga 10-15 persen lebih rendah dari harga transaksi aslinya.

Twitter telah menggunakan segala macam taktik untuk mendapatkan informasi dari Elon Musk dan kawan-kawan. Perusahaan mengeluarkan panggilan pengadilan kepada "teman" mana pun yang telah dihubungi Elon Musk pada saat kesepakatannya.

Banyak dari orang-orang ini menganggap panggilan pengadilan tersebut sebagai hal yang memalukan.


Disney Sempat Mau Akuisisi Twitter

Twitter App Logo (Photo by Jeremy Bezanger on Usplash)

Mantan CEO The Walt Disney Company, Robert Iger, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Disney ternyata pernah ingin mengakuisisi Twitter di tahun 2016.

Namun, menurut pria yang lebih dikenal dengan Bob Iger itu mengatakan, perusahaan induk dari karakter Mickey Mouse itu batal membeli Twitter karena masalah yang serupa dengan Elon Musk.

Mengutip New York Post, Senin (12/9/2022), Bob Iger mengatakan menurut mereka saat itu, Twitter penuh dengan bot dan "ujaran kebencian."

Dalam konferensi teknologi di Los Angeles Rabu pekan ini, Iger mengatakan dirinya sadar "sebagian besar" pengguna Twitter "tidak nyata."

Kisah ini sebenarnya pernah diungkap di memoar Iger tahun 2019 yang berjudul "The Ride of a Lifetime: Lessons Learned from 15 Years as CEO of the Walt Disney Company."

Saat itu, Iger menulis bahwa dewan kedua perusahaan mencapai kesepakatan, tetapi dia memutuskan untuk mundur karena "kejahatan" yang umum di situs.

Pria yang mundur dari jabatannya di Disney dua tahun lalu itu mengatakan, mereka mempertimbangkan ulang akuisisi Twitter karena dinilai tidak selaras dengan brand perusahaan yang sehat, ramah keluarga, dan menyenangkan.

(Tin/Ysl)

Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya