Liputan6.com, Jakarta - Astra Roma Ballet untuk pertama kalinya akan tampil di Indonesia, menampilkan kreasi terbaru mereka "BALLOON!". Sebuah pertunjukan tari balet dua bagian.
Mereka akan unjuk bakat di Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar.
Advertisement
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta, bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Denpasar dan Museum Puri Lukisan Ratna Wartha.
"Pertunjukan ini pertama kalinya tampil setelah 2 tahun akibat pandemi, dan kami menampilkannya di Indonesia yaitu di Jakarta, Yogyakarta, Denpasar. Bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia Denpasar." ujar Maria Battaglia selaku Direktur Institut Budaya Italia di Ciputra Artpreneur, Rabu (21/9/2022).
Sebuah pertunjukan tari balet dengan dua bagian itu bertajuk "A new world" dan "Time score". Di mana setiap bagian merupakan kreasi dari koreografer yang berbeda yaitu, Giada Primiano dan Fausto Paparozzi, serta musik yang dibuat khusus untuk pertunjukan ini oleh Marco Schiavoni.
"Yang sudah saya lakukan adalah bertanya kepada koreografer muda untuk pertunjukan ini, pertunjukan ini sangat menarik karena dibuat oleh koreografer kami, tidak hanya koregrafinya tetapi ceritanya juga dibuat oleh para koreografer".
Mereka akan tampil dengan kreasi terbarunya di Jakarta pada tanggal 22 September 2022 di Ciputra Artpreneur.
Astra Roma Ballet, yang didirikan pada tahun 1985 oleh Diana Ferrara, Prima Ballerina Etoile dari Opera Theatre di Roma, dibentuk oleh tim penari muda yang mampu tampil dalam gaya koreografi yang berbeda.
Keterbukaan dan kelincahan tim memungkinkan penyebaran tarian secara luas ke publik di Italia maupun di luar negeri, agar dapat diakses oleh pertunjukan balet secara langsung, dari penggabungan gaya klasik, neo-klasik dan kontemporer.
Bertema Robot
Pertunjukan tari balet dengan dua bagian bertajuk "A new world" dan "Time score", dengan Robot Super Hero sebagai protagonis, yang dapat menangani semuanya dengan keterampilan dan ketangkasan yang hebat; dia akan memukau semua teman-temannya yang akan mencoba dengan segala cara untuk melibatkan dia dalam hasrat dan dorongan hati mereka.
Koreografer Giada Primiano dan Fausto Paparozzi berhasil menggabungkan citra komik, signage robot dan tarian, menceritakan kisah robot.
Tema saat ini yang direpresentasikan di atas panggung melalui perangkat novel menari yang menyenangkan berdasarkan plastik dan/atau kartun animasi, Balon didaktik dan onomatopoeik.
Karya baru, yang mengalami campuran bahasa dan melalui tarian ciptaannya, para koreografer ini ingin menyampaikan konten baru, mengambil risiko melalui bentuk-bentuk baru yang inovatif, untukmenyatukan khalayak yang semakin luas tanpa, tentu saja, mengabaikan seni tari, tradisi, teknik, dan ekspresi perasaan manusia.
Kolaborasi Bersama Kampus di Indonesia
Selain itu, Astra Roma Ballet juga akan memberikan beberapa workshop di beberapa kota dengan tujuan mengenal perbedaan budaya, seperti pertukaran seni di Indonesia dan Italia serta menambah pengetahuan para pemuda di Indonesia dan Italia.
Di Institut Seni Indonesia Yogyakarta akan diadakan workshop bersama dengan mahasiswa jurusan tari dan musik dan selama pertunjukan akan mengundang para seniman di Yogyakarta.
Sama halnya untuk Institut Seni Indonesia Denpasar juga akan mengundang civitas kampus, para budayawan serta praktisi untuk menyaksikan pertunjukan kolaborasi dengan Institut Budaya Italia.
Kolaborasi ini menjadi ajang penambah keterampilan dan pengetahuan untuk para mahasiswa, khususnya di Institut Seni Indonesia yogyakarta dan Institut Seni Indonesia Denpasar.
Advertisement
Cuaca Panas Saat Latihan
Pertunjukan itu adalah sebuah karya yang baru diciptakan pada bulan Juni 2022.
"Untuk konsepnya sendiri sudah dipikirkan sejak Januari 2022 lalu baru dieksekusikan pada Juni 2022 dan ini adalah pertunjukan pertama yang di pentaskan di luar Italia," ucap Diana Ferrara, pendiri Astra Roma Ballet.
"Sebelum datang ke Jakarta kami sudah melakukan pertunjukan sebanyak empat kali di Italia sejak bulan Juni hingga Agustus." tambahnya.
Pertunjukan tari dua bagian yang berjudul "BALON!" ini menceritakan tentang robot sebagai tokoh protagonis, yang dapat mengatasi segala sesuatu dengan keterampilan dan ketangkasannya yang luar biasa.
Para penari yang berjumlah enam orang, termasuk dua koreografer yang menjadi penari dalam pertunjukan tersebut, sudah melakukan latihan selama 2 bulan dengan waktu 5-7 jam latihan.
"Satu hal yg menarik adalah kita melakukan rehearsal selama 2 bulan sekitar 5-7 jam di saat musim panas dan musiknya dibuat khusus hanya untuk pertunjukan ini." kata Diana.
Kesulitan yang Dialami
Kesulitan yang dialami selama persiapan pentas ini adalah ekspresi diri (perasaan) dalam tarian.
"Karena dalam tarian ini ada tokoh robot yang tidak memiliki perasaan, jadi tokoh 'manusia' yang ada dalam pertunjukan ini harus mengekspresikan dirinya dengan sangat terbuka," ungkap Giada Primiano.
"Ini sebenarnya pertunjukan yang ironis namun menghibur serta memberikan ruang untuk para penonton merenung." lanjutnya.
Selain itu, kesulitan lainnya yaitu melakukan perpaduan koreografi klasik dan konteporer serta lantunan musik yang dibuat, kemampuan inilah yang menjadi komponen penting bagi penari.
"Walaupun para penari kami masih sangat muda, tetapi mereka memiliki talenta dan juga memiliki banyak pengalaman dalam menari dan pengekspesian dirinya." tutur Diana.
Dalam karya sebelumnya, Astra Roma Ballet biasa membawakan pertunjukan tentang tokoh besar atau cerita yang sudah terkenal.
"Untuk membuat sesuatu yang baru, yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Ini adalah hal yang belum pernah ditemui di manapun, di mana ada seorang robot yang merupakan inti dari pertunjukan dan saya rasa ini adalah alasan yang tepat untuk orang melihat pertunjukan ini," kata Diana
"Dalam karya sebelumnya kami menceritkan tokoh besar atau cerita yang sudah terkenal, namun kali ini yang kami bawakan adalah yang terbaru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya." lanjut Diana.
"Kami harap dalam pertunjukan ini para penonton bisa menunjukan dirinya sendiri." tambah Giada Primiano.
Advertisement