Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang percontohan sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar di sepanjang jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
PJU pintar atau smart street lighting system sudah merupakan lifestyle dari kota-kota besar di negara lain seperti Roma, Milan, Oslo dan banyak lagi.
"Penggunaan sistem ini di Jalan Kebon Sirih merupakan yang pertama di Indonesia," Kepala Balitbang ESDM FX Sutijastoto saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (8/1/2013).
Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, sistem PJU pintar memberikan kendali penuh terhadap lampu-lampu jalan mulai dari memonitoring kondisi lampu jalan secara real time hingga mengendalikan pemakaian dayanya. Sistem akan memberikan notifikasi secara otomatis kepada petugas lapangan melalui short message service (SMS) saat terjadi kerusakan pada lampu jalan.
Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya dibandingkan skema saat ini yaitu mewajibkan petugas lapangan keliling melihat kondisi lampu setiap harinya ataupun menunggu laporan warga. Saat kondisi jalan sepi dan jumlah kendaraan yang melintas berkurang, sistem mampu meredupkan tingkat cahaya lampu sehingga pemakaian daya listrik akan berkurang.
"Kalau ada sinar lampu mati, kalau redup dia nyala," tuturnya.
Bagi pemerintah, sistem ini akan merupakan solusi yang paling baik untuk konservasi energi di PJU. Secara rata-rata di setiap Provinsi, PJU berkontribusi terhadap 4,95% beban puncak dan 2,85% konsumsi listrik.
Sistem PJU Pintar yang dipasang oleh Balitbang ESDM akan meredupkan lampu jalan pada 23.00–04.30 WIB sehingga pemakaian daya berkurang hingga 30%. (Ndw)
PJU pintar atau smart street lighting system sudah merupakan lifestyle dari kota-kota besar di negara lain seperti Roma, Milan, Oslo dan banyak lagi.
"Penggunaan sistem ini di Jalan Kebon Sirih merupakan yang pertama di Indonesia," Kepala Balitbang ESDM FX Sutijastoto saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (8/1/2013).
Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, sistem PJU pintar memberikan kendali penuh terhadap lampu-lampu jalan mulai dari memonitoring kondisi lampu jalan secara real time hingga mengendalikan pemakaian dayanya. Sistem akan memberikan notifikasi secara otomatis kepada petugas lapangan melalui short message service (SMS) saat terjadi kerusakan pada lampu jalan.
Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya dibandingkan skema saat ini yaitu mewajibkan petugas lapangan keliling melihat kondisi lampu setiap harinya ataupun menunggu laporan warga. Saat kondisi jalan sepi dan jumlah kendaraan yang melintas berkurang, sistem mampu meredupkan tingkat cahaya lampu sehingga pemakaian daya listrik akan berkurang.
"Kalau ada sinar lampu mati, kalau redup dia nyala," tuturnya.
Bagi pemerintah, sistem ini akan merupakan solusi yang paling baik untuk konservasi energi di PJU. Secara rata-rata di setiap Provinsi, PJU berkontribusi terhadap 4,95% beban puncak dan 2,85% konsumsi listrik.
Sistem PJU Pintar yang dipasang oleh Balitbang ESDM akan meredupkan lampu jalan pada 23.00–04.30 WIB sehingga pemakaian daya berkurang hingga 30%. (Ndw)