Kimia Farma Optimistis Capai Target Kinerja 2022

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menuturkan, pihaknya fokus memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Sep 2022, 18:51 WIB
Penandatanganan MoU sinergi layanan klinik kesehatan antara PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis akan mencapai target kinerja hingga akhir tahun ini. Kimia Farma menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 11 persen pada 2022.

Hal tersebut, salah satunya didukung oleh kerjasama Kimia Farma dengan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dalam sinergi layanan klinik kesehatan.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menuturkan, pihaknya fokus memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

"Kalau besok kira-kira semua pegawai BUMN kirimnya ke Klinik Kimia Farma dengan IHC ke labnya Kimia Farma, 11 persen bisa meledak nggak. 11 persen meledak, the issue not 11 persen, the issue adalah how can we quickly restore how service delivery. Itu yang menjadi fokus kami hari ini,” kata David kepada awak media, Rabu (21/9/2022).

Sementara itu, pertumbuhan kinerja Kimia Farma optimistis untuk tahun ini.

“Saya tidak pernah takut growth. Kenapa? Penyakit ini tidak melihat season. Orang yang sakit itu tidak bisa masuk Indonesia, oh saya tidak bisa di Jakarta. Oh tidak ada resesi itu yang namanya kesehatan. Jadi kita harus selalu siap untuk melayani. Pertumbuhannya kalian tidak usah takut, will be more and expected,” ujar David.

Tak hanya itu, Plt Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menambahkan, pertumbuhan tersebut bisa diraih melalui sinergi.

“Kalau tadi kita bicara growth, itu betul sekali besar sekali dan harus ada sinergi. Maka dari itu, KF dengan kami IHC bersinergi juga tujuannya adalah menjadi lebih komprehensif lagi melayani rakyat, bangsa ini dalam kebutuhan layanan kesehatan. Bangsa itu macam-macam ada di daerah, nah itu yang belum terjangkau. Kami sebetulnya sudah ada kerja sama rujuk merujuk,” kata Mira.

 

 


Kimia Farma Gandeng Victoria Care untuk Genjot Bisnis Kosmetik

(foto: Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) bekerja sama dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) untuk mengembangkan bisnis kosmetik dan personal care. Kerja sama ini diharapkan membawa pengaruh positif untuk masyarakat Indonesia.

Penandatanganan kerjasama PT Kimia Farma Apotek (KFA) dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dilakukan oleh Muhardiman selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek dan Sumardi Widjaja selaku Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk. Kegiatan penandatanganan kerjasama berlangsung di Apotek Kimia Farma Premier Radio Dalam, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.

Melalui kerjasama ini akan ada sekitar 140 outlet Kimia Farma di daerah Jawa sampai Bali yang menyediakan display khusus produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk, seperti Herborist, Secret Clean, Nuface, hingga Miranda, serta menghadirkan produk-produk lain yang didistribusikan oleh PT Victoria Care Indonesia Tbk seperti Bali Boat, Bali Dancer, hingga Secret Garden.

Secara total, ada sekitar 600 outlet Kimia Farma yang menyediakan produk PT Victoria Care Indonesia Tbk.

"Melalui kerjasama ini, diharapkan ke depannya dapat meningkatkan kolaborasi hebat yang sesuai dengan tagline KFA, “Sinergi Tanpa Batas”, sehingga Oemah Herborist berada di Kimia Farma Apotek,” tutur Muhardiman dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/9/2022).

Ia menambahkan, kini, Kimia Farma Apotek sebagai bagian dari Kimia Farma Group terus berkomitmen untuk memberikan layanan healthcare nasional secara profesional dan berkualitas terutama di bidang perawatan kulit dan kecantikan.


Perluas Produksi Distribusi VICI

Direktur PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) Tene Michael Alexander, Direktur Henny Soetanto, Komisaris Utama Luhur Dino Herlambang, Direktur Utama Billy Hartono Salim, Direktur Sumardi Widjaja dan Direktur Rosid Sujono berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (11/5/2022). Perseroan mengalami peningkatan penjualan sebesar 10,2% menjadi Rp1,15 triliun dari raihan periode yang sama di tahun 2020 yakni Rp1,05 triliun. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sementara itu, Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk Sumardi Widjaja mengapresiasi kerjasama dengan Kimia Farma untuk memperluas distribusi produk VICI yang dipasarkan melalui jaringan Apotek Kimia Farma.

"Kami mengapresiasi Kimia Farma atas kerjasama ini sehingga masyarakat bisa mendapatkan produkproduk PT Victoria Care Indonesia Tbk dengan mudah. Kami berharap, kerjasama ini juga mampu meningkatkan pencapaian yang lebih besar untuk kedua belah pihak," tutur dia.

Sumardi juga menambahkan, kerjasama ini juga diharapkan bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Seluruh produk PT Victoria Care Indonesia Tbk merupakan hasil karya anak bangsa untuk kebanggaan Indonesia,” kata Sumardi.


Gandeng IHC

Penandatanganan MoU sinergi layanan klinik kesehatan antara PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bersinergi dengan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) melalui penandatanganan nota kesepahaman untuk  sinergi layanan klinik kesehatan yang dimiliki kedua perusahaan. Hal ini sebagai upaya mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.

Penandatanganan tersebut dilakukan pada Rabu, 21 September 2022, di Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk,  Jakarta Pusat. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT Kimia  Farma Tbk, David Utama beserta jajaran, Plt Direktur Utama IHC,  Mira Dyah  Wahyuni,  Direksi PT Kimia Farma Diagnostika.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menuturkan, melalui sinergi ini, peran BUMN sebagai agen pembangunan dapat terwujud  sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan  komprehensif.

"Harapan saya tentunya IHC rumah sakitnya sudah boleh dibilang bertransformasi dan standarnya sangat baik. Kimia Farma punya jaringan yang bisa diadopsi, akan memperkuat sistem yang ada di Indonesia,” kata David dalam konferensi pers, Rabu (21/9/2022).

Kolaborasi klinik pratama Kimia Farma dan IHC akan memperluas layanan open  provider fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan membuka akses rujukan  prioritas dari Klinik Kimia Farma ke Rumah Sakit jaringan IHC. 

 


Selanjutnya

PT Kimia Farma Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang sudah didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak 1817.

Adanya klinik utama  KFD dan IHC sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKTL), yang  bekerjasama dengan BPJS, akan menjadi feeder klinik utama. Serta, kerja sama  antara Rumah Sakit IHC dan Laboratorium KFD dalam program rujuk merujuk  pemeriksaan laboratorium.  

Layanan lain dari sinergi kluster BUMN sektor Kesehatan ini adalah IHC Telemed,  dimana Tenaga Medis pada klinik KF yang tidak memiliki spesialis atau sub-spesialis  dapat melakukan telekonsul dengan spesialis atau sub-spesialis di jaringan Rumah Sakit  IHC melalui aplikasi IHC Telemed.  

Plt Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni mengungkapkan, upaya sinergi  BUMN ini merupakan tindak lanjut pencapaian visi BUMN untuk menciptakan  ekosistem kesehatan di Indonesia, dalam klaster BUMN Kesehatan.  

"Hal ini sejalan dengan peran IHC sebagai Holding Rumah Sakit dan membangun  layanan kesehatan yang berkelanjutan, melalui kerjasama ini IHC dapat semakin  menjangkau seluruh masyarakat," kata dia. 

Dia juga mengatakan, pihaknya memiliki cita-cita besar untuk ketahanan kesehatan nasional.

“Saat ini punya cita-cita besar untuk ketahanan nasional, ini bisa menjadi kolaborasi agar visi misi kami tercapai,” imbuhnya. 

Kimia Farma memiliki 410 klinik kesehatan dan IHC memiliki 75  rumah sakit serta 143 klinik kesehatan di seluruh Indonesia, sehingga sinergi  diharapkan mempermudah akses layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya