Liputan6.com, Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyatakan, pihaknya telah menyiapkan skema pengalihan arus, menyusul rencana pembongkaran Jembatan Bandar Ngalim Kediri.
Proses penutupan jalur ke Jembatan Bandar Ngalim Kediri itu akan dilakukan pada 25 September 2022 di mana pengendara akan dialihkan ke jalur lainnya.
Advertisement
"Perbaikan Jembatan Bandar Ngalim ini menggunakan anggaran APBN. Lebar jembatan yang tadinya 7 meter akan menjadi 13 meter dan memiliki empat lajur. Kami akan lakukan pengalihan arus lalu lintas selama jembatan ini diperbaiki," katanya di Kediri, Kamis (22/9/2022), dikutip Antara.
Abdullah menjelaskan proses perbaikan Jembatan Bandar Ngalim Kediri ini membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Ini merupakan jalur nasional. Tidak hanya dilalui kendaraan pribadi namun juga kendaraan umum.
Pemerintah Kota Kediri juga sudah koordinasi dengan Satlantas Polres Kediri Kota Kediri dengan membuat rute pengalihan lalu lintas. Dengan itu, ke depan diharapkan tidak terjadi kemacetan akibat dari perbaikan Jembatan Bandar Ngalim Kediri ini.
"Kami akan berikan rambu-rambu sehingga tidak membingungkan pengguna jalan. Kami pikirkan mana yang terbaik agar penguraian lalu lintas berjalan lancar. Harapan saya kurang dari satu tahun jembatan ini sudah bisa digunakan lagi," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, untuk mengurai kemacetan kendaraan, beberapa alternatif digunakan, misalnya dengan memfungsikan jembatan lama. Namun, khusus dilalui kendaraan roda dua, roda tiga serta pejalan kaki.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Didik Catur mengungkapkan ada beberapa upaya yang akan dilakukan untuk mengurai kemacetan. Pertama memaksimalkan fungsi ATCS di Simpang Brawijaya dan ruang pusat pengendali lalu lintas secara berkala pada pukul 06.00 WIB - 22.00 WIB.
Kedua, dengan melakukan penertiban dan penataan parkir pada ruas Jalan Brawijaya, Jalan Wachid Hasyim, dan Jalan KDP Slamet untuk memperlancar akses menuju dan keluar Jembatan Brawijaya.
Pasang Rambu
Ketiga, menempatkan personel di titik-titik rawan kepadatan. Nantinya akan ada sekitar 80 personel dari Dinas Perhubungan dan Satlantas Kota Kediri yang akan bertugas.
Keempat, secara rutin melakukan imbauan melalui pengeras suara yang ada di setiap persimpangan alat pemberi isyarat lalu lintas di seluruh Wilayah Kota Kediri.
Keenam, memasang rambu pendahulu petunjuk jurusan alternatif sebanyak 26 titik.
"Kita juga sudah atur rute pengalihan arus lalulintasnya. Kami akan sosialisasikan terus," kata dia.
Advertisement