Liputan6.com, Jakarta Secara sederhana, cara membaca resistor adalah dengan membaca kode-kode warna terdapat pada komponennya. Penggunaan kode warna pada gelang-gelang resistor agar lebih mudah untuk menilai besaran hambatan pada suatu resistor.
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang memberikan hambatan listrik. Nilai hambatan resistor diukur dalam satuan ohm. Cara membaca resistor dapat diketahui dari kode warna yang terdapat pada gelang-gelang yang melingkar.
Baca Juga
Advertisement
Pada satu resistor, biasanya terdapat empat gelang dengan warna-warna yang mewakili nilai, termasuk faktor pengali dan toleransi resistor. Dengan kata lain, untuk mengetahui cara membaca resistor, kita harus mengetahui makna urutan gelang dan nilai dari setiap warna.
Selain setiap warna memiliki nilai yang berbeda beda, gelang berwarna pada resistor di urutan tertentu juga memiliki fungsi yang berbeda. Untuk memahami lebih dalam mengenai cara membaca resistor, penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam mengenai komponen elektronika yang satu ini.
Berikut adalah pengertian resistor, rumus menghitung resistor, dan cara membaca resistor, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/9/2022).
Apa itu resistor?
Resistor adalah komponen listrik pasif yang menciptakan hambatan dalam aliran arus listrik. Di hampir semua jaringan listrik dan sirkuit elektronik terdapat resistor.
Besaran hambatan dalam resistor dalam satuan ohm (Ω). Ohm adalah besaran resistansi yang terjadi ketika arus satu ampere (A) melewati resistor dengan penurunan satu volt (V) di terminalnya. Rasio ini diwakili oleh hukum Ohm, sebagai berikut:
R=V/I
R: resistor (ohm/Ω)V: tegangan listrik (Volt)I: arus listrik (Ampere)
Resistor digunakan untuk berbagai tujuan. Fungsi resistor antara lain seperti membatasi arus listrik, pembagian tegangan, pembangkitan panas, sirkuit pencocokan dan pemuatan, kontrol penguatan, dan konstanta waktu pengaturan.
Sebagai bagian dari suatu rangkaian elektronik, resistor dapat dibeli secara bebas di toko-toko penyedia komponen elektronika, sebagai pengganti komponen resistor yang rusak dalam suatu perangkat elektronik. Sebelum membeli resistor, penting bagi kita untuk mengetahui nilai resistor yang kita butuhkan.
Nilai resistor atau besaran resistansi pada sebuah resistor dapat diketahui dari kode yang terdapat pada gelangnya yang berwarna warni. Masing-masing warna dan urutan gelang ini memiliki maksud yang berbeda-beda. Mengetahui maksud dari kode warna ini akan memudahkan kita untuk mengetahui cara membaca resistor.
Selain mengetahui cara membaca resistor, penting pula untuk memahami jenis resistor seperti apa yang kita butuhkan untuk menggantikan komponen elektronika yang rusak.
Advertisement
Jenis-Jenis Resistor
Seperti dikutip dari EE Power, resistor dapat dibagi berdasarkan fungsi dan bahannya. Berdasarkan fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi dua, yakni resistor tetap dan resistor variabel.
Resistor tetap adalah resistor yang nilainya tidak dapat berubah atau diatur. Misal nilai resistor tetap adalah 1.000 ohm, maka selamanya nilainya akan tetap seperti itu.
Sedangkan resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansinya bisa diubah atau diatur. Contoh resistor variabel adala trimpot dan potensio. Resistor variabel memungkinkan nilai resistansinya diubah atau diatur. Misalnya dalam perangkat radio, untuk mengatur besarnya volume suara diperlukan resistor variabel. Resistor yang digunakan untuk mengatur volume suara radio adalah potensio.
Selain dua jenis resistor tersebut, ada pula resistor yang nilai resistansinya tergantung pada kuantitas fisik. Contoh:
a. Termistor (NTC dan PTC) - resistansi adalah fungsi suhu
b. Resistor foto - resistansi adalah fungsi dari tingkat cahaya
c. Varistor - resistansi adalah fungsi dari tegangan
d. Resistor magneto - resistansi adalah fungsi dari medan magnet
e. Pengukur regangan - resistansi adalah fungsi dari beban mekanis
berdasarkan bahan yang digunakan membuatnya, resistor memiliki jenis-jenis antara lain Film karbon, film logam, Film oksida logam, Gulungan kawat, dan foil.
Setiap jenis resistor memiliki simbol standar masing-masing yang menunjukkan nilai resistansinya. Kebanyakan simbol yang menunjukkan nilai resistansi cukup ditulis dengan angka sesuai nilai resistansinya. Namun khusus untuk resistor tetap, nilai resistansi ditunjukkan dengan simbol gelang berwarna. Sehingga cara membaca resistor tetap ini agak sedikit berbeda dengan cara membaca nilai resistor jenis lain.
Penggunaan kode simbol berwarna pada resistor tetap ini mungkin agak sedikit menyulitkan untuk mengetahui nilai resistansinya. Apalagi, cara membaca resistor tetap tidak bisa sembarangan dan harus mengetahui maksud dari kode gelang berwarna.
Penggunaan kode gelang berwarna ini justru untuk memudahkan dalam mengenali nilai resistansi dari resistor tetap. Sebab, resistor tetap memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak memungkinkan untuk menunjukkan nilai resistansinya dengan angka. Dengan begitu, diperlukan kode gelang berwarna untuk menunjukkan resistansinya.
Cara Membaca Resistor
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, untuk mengetahui cara membaca resistor, penting untuk mengetahui cara kerja kode warna pada gelang-gelang resistor. Pengkodean didefinisikan dalam standar internasional IEC 60062. Standar ini menjelaskan kode penandaan untuk resistor dan kapasitor.
Jumlah gelang pada satu resistor bervariasi tergantung produsen. Namun menurut RR Power, jumlah gelang berwarna mulai dari tiga hingga enam. Namun yang jelas, urutan gelang resistor ini mengindikasikan nilai tertentu.
Berikut adalah makna dari urutan gelang pada resistor:
a. Dua gelang pertama mewakili digit paling signifikan dari nilai resistansi. Misalnya saja resistor memiliki kode warna hitam. Cara membaca dua gelang pertama ini contohnya sebagai berikut. Jika dua gelang pertama resistor berwarna cokelat dan merah, maka dua digit pertama dari nilai resistansi sebuah resistor adalah 12. Dua belas hanya dua digit pertama dari nilai resistansi.
b. Gelang ketiga menunjukkan faktor pengali, di mana dua digit pertama yang telah didapatkan dari cara membaca resistor pada dua gelang pertama. Sebagai contoh, jika gelang ketiga berwarna merah, maka dua digit yang didapatkan sebelumnya harus dikalikan dengan 10 pangkat 2, yang artinya 100. Cara membaca resistor sampai tahap ini sudah dapat diketahui, yakni 1.200 ohm.
c. Gelang berikutnya menunjukkan toleransi dari nilai resistor. Misalnya saja resistor tetap dengan warna cokelat, merah, merah, dan emas. Gelang berwarna emas ini menunjukkan toleransi nilai resistor sebesar 5%.
Dengan kata lain, resistor dengan kode warna cokelat, merah, merah, emas, nilainya tidak benar-benar 1.200 ohm, melainkan bisa memiliki kelebihan atau kekurangan sebanyak 5%. Sederhananya, dengan resistor dengan kode warna tersebut memiliki nilai resistansi antara 1.140 sampai dengan 1.260 ohm.
Itu adalah cara membaca resistor dengan kode empat gelang. Beberapa resistor mungkin terdiri dari lima sampai enam gelang. Jumlah gelang yang berbeda tentu perlu menerapkan cara membaca resistor yang berbeda pula.
Menurut Hobby Hour, kode lima gelang digunakan untuk menandai resistor presisi berkualitas tinggi dengan toleransi 2%, 1% atau lebih rendah. Cara membaca resistor yang digunakan mirip dengan sistem sebelumnya. Perbedaan Satu-satunya perbedaan dalam cara membaca resistor lima gelang adalah digit ketiga. Tiga gerlang pertama akan mewakili tiga digit pertama nilai resistansi, gelang ke-4 akan menjadi pengali dan gelang ke-5 menunjukkan toleransi.
Beberapa resistor memiliki pita tambahan yang menunjukkan keandalan atau koefisien suhu. Pita keandalan menentukan tingkat kegagalan per 1000 jam, dengan asumsi bahwa watt penuh diterapkan ke resistor. Garis ini ditemukan terutama pada resistor 4-band yang dibuat untuk aplikasi militer dan jarang digunakan dalam elektronik komersial.
Koefisien suhu lebih sering ditandai, terutama pada resistor 5-band berkualitas, karena mulai menjadi faktor penting untuk komponen presisi.
Advertisement