Kenapa Peti Ratu Elizabeth II Ditarik Pasukan Pelaut Bukan Kuda?

Peti Ratu Elizabeth II tidak ditarik sekumpulan kuda melainkan pasukan berbusana pelaut

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Sep 2022, 14:00 WIB
State Gun Carriage membawa peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Westminster Hall untuk dimakamkan di Westminster Abbey, London, Inggris, Senin (19/9/2022). Ratu Elizabeth II dikabarkan akan dimakamkan di brankas kerajaan yang disebut Kapel Memorial Raja George VI di Kastil Windsor. (Stefan Rousseau/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II yang merupakan pemimpin Kerjaan Inggris terlama meninggal di usia 96 pada Kamis 8 September 2022 di Balmoral, Skotlandia.

Dalam prosesi pemakaman, peti Ratu Elizabeth II sempat dibawa dengan kereta meriam berusia 123 tahun. Ini merupakan bagian proses yang dipimpin oleh keluarga kerajaan, penjaga Istana, dan 138 pelaut atau anggota Angkatan Laut Kerajaan.

Mereka dikenal sebagai Sovereign's Guard dan bertugas menarik kereta meriam dengan tali putih. Sebanyak 98 petugas menarik kereta meriam dengan tali, diikuti oleh 40 lainnya di belakang untuk bertindak sebagai rem.

Melansir Independent, sampai pemakaman Ratu Victoria pada 4 Februari 1901, layanan ini biasanya dilakukan oleh kuda. Tetapi cuaca yang terlalu dingin pada hari itu membuat hewan-hewan itu terlihat tidak dalam kondisi nyaman.

Menyaksikan peti mati Ratu Victoria yang hampir jatuh, Kapten Pangeran Louis dari Battenberg –-- penguasa laut pertama Angkatan Laut Kerajaan –-- mendekati Edward VII, raja periode 1901-1910, dan menyarankan agar anak buahnya turun tangan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Dari kejadian ini sebuah tradisi lahir, para pelaut menjadi penarik kereta meriam dan bukan lagi kuda yang melakukannya. Kereta meriam ini dikabarkan memiliki berat 2,5 ton.

Tradisi ini berlanjut dan diterapkan pula pada pemakaman kenegaraan untuk Edward, George V, George VI, Sir Winston Churchill dan Lord Louis Mountbatten, untuk menghormati ayahnya, yang dengan gagah berani mengajukan gagasan tersebut.


Dirawat dengan Baik

Peti mati Ratu Elizabeth II. Para warga yang menanti bisa melihat dari sisi jalan. Dok: BBC

Kereta yang membawa Ratu Elizabeth II pertama kali dibangun di Royal Arsenal di Woolwich pada tahun 1890-an. Kereta ini disimpan di bawah pengontrolan rutin dengan suhu ruang yang disesuaikan untuk memastikannya tetap terpelihara.

Setelah proses ini selesai, peti mati Yang Mulia diangkut dari biara, melewati Istana Buckingham dan ke Wellington Arch di ujung Green Park.

Big Ben akan berdentang pada interval satu menit saat prosesi berlanjut, sementara salam senjata terdengar dari Hyde Park.

Saat peti jenazah menuju Hyde Park Corner, tembakan salut senjata ditembakkan setiap menit, sementara orang-orang menyaksikan dari area menonton yang telah ditentukan di sepanjang rute.

Mobil jenazah negara bagian kemudian bergabung dengan konvoi menuju barat yang membawa Ratu ke tempat peristirahatan terakhirnya di Kapel St George di Kastil Windsor, rumah bagi keluarga kerajaan dan kediaman Elizabeth II selama Perang Dunia Kedua.

Ini adalah pemakaman kenegaraan pertama sejak Sir Winston Churchill pada tahun 1965 dan disebut merupakan acara seremonial terbesar sejak Perang Dunia Kedua.


Kenangan tentang Ratu

Doc: Youtube.com/BBC

Kepergian Ratu Elizabeth II menyisakan duka mendalam bagi banyak orang. Sebagai tanda belasungkawa, masyarakat meletakan bunga di taman hijau dekat Istana Buckingham.

Tak hanya bunga, banyak pula masyarakat yang meletakan boneka karakter Paddington Bear dan roti selai jeruk di taman tersebut.

Bukan tanpa alasan, kedua hal tersebut memang memiliki kenangan erat dengan Ratu terlama yang memimpin Kerajaan Inggris.

Hubungan Ratu Elizabeth II dengan Paddington Bear sempat difilmkan dalam sebuah drama komedi pada 2022. Film ini dibuat guna menyambut Platinum Party di Istana dalam perayaan Platinum Jubilee.

Dalam film singkat tersebut sang Ratu seolah menjamu Paddington Bear dalam versi CGI yang suaranya diisi oleh aktor Inggris Ben Whishaw.

Film diawali dengan seorang pelayan menyajikan teh kepada Ratu dan Paddington yang tengah duduk berhadapan di ruangan istana. Ratu pun mempersilakan karakter beruang bertopi merah itu untuk meminum teh.

Paddington sontak mengambil teko teh dan meminumnya tanpa menuang ke gelas dan tak sengaja menghancurkan makanan di piring. Hal ini menghadirkan suasana humor yang menggelitik.


Roti Selai Jeruk

Paddington Bear

Lantaran makanan tersebut sudah tak bisa dimakan, Paddington pun mengeluarkan roti selai jeruk atau sandwich marmalade dari topi merahnya. Ia selalu menyimpan roti itu untuk situasi darurat jika merasa lapar.

Tak kalah dari beruang coklat itu, Ratu Elizabeth II pun mengeluarkan roti selai jeruk dari tas tangannya. Ia menyimpan roti itu di tas sebagai bekal untuk persediaan, sama halnya dengan Paddington.

Film pendek ini mendapat respons baik dari masyarakat dan menjadi viral. Setelah Ratu wafat, roti selai jeruk dan Paddington Bear pun kembali dikaitkan dengan sosok Ratu.   

Melansir News Week, Paddington Bear adalah karakter yang diciptakan oleh penulis Michael Bond. Dia pertama kali muncul dalam buku anak-anak tahun 1958, A Bear Called Paddington.

Bond tiga bulan lebih tua dari Ratu dan meninggal pada 2017 di usia 91. Dalam beberapa tahun terakhir, karakter Bond telah mencapai tingkat popularitas baru dengan merilis film Paddington (2014) dan Paddington 2 (2017).

Infografis Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya