Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, metode hacker atau penjahat siber untuk melancarkan serangan terhadap para pengguna platform media sosial, seperti Facebook memang semakin beragam saja.
Salah satu metode yang paling sering digunakan oleh para pelaku adalah dengan berpura-pura menjadi pihak Facebook atau pakai cara phishing .
Advertisement
Dengan cara ini, mereka dapat memancing korban untuk dapat memberikan akses login dan password akun Facebook korban dengan alasan ada masalah.
Gerah dengan metode mengatasnamakan Facebook, Meta sebagai induk perusahaan media sosial tersebut menyematkan sebuah fitur untuk mengatasi phishing email ini.
Diketahui, perusahaan membuat sebuah daftar email rahasia dimana pengguna apakan surat elektronik yang mereka terima benar-benar dikirim oleh Facebook atau sebatas penjahat siber.
Daftar ini mencakup notifikasi email memberitahukan ke pemilik akun terkait apa yang sedang terjadi kepada akun mereka. Ini juga memuat email keamanan, dimana biasanya pemilik akun terima saat ingin mengubah kata sandi atau recovery code.
Mengutip The Sun, Jumat (23/9/2022), Facebook juga menyuertakan catatan email masuk berdasarkan waktu, tanggal, dan subjek serta alamat email tempat pesan tersebut dikirimkan.
Untuk mencari tahu jika akun Facebook sedang berada dalam bahaya kejahatan siber, pemilik akun bisa melihat daftar ini.
Nah, Facebook meminta agar pengguna yang menerima email mencurigakan dapat memperhatikan alamat pengirim email dan bandingkan dengan data daftar tersebut.
Jika alamat email tidak ada di dalam daftar, bisa jadi akun tersebut sedang ditargetkan peretas menjadi korban phishing.
Setelah mengetahui itu adalah email phishing, pengguna bisa menghindari jebakan dan mengabaikannya. Pastikan untuk tidak membuka isi email atau membuka link dari email tersebut.
Cara Menemukan Daftar Email Facebook
Daftar tersebut dapat ditemukan di dalam menu Settings pada Facebook. Jika sedang membuka Facebook melalui desktop, pengguna bisa pergi ke Settings and Privacy untuk menemukan menu tersebut.
Selanjutnya, pilih Security & Login lalu scroll ke bawah untuk menemukan See Recent Emails From Facebook. Klik opsi tersebut untuk menampilkan daftar email yang dikirimkan resmi dari Facebook.
Sementara itu, jika membuka Facebook melalui iPhone, Settings bisa ditemukan pada Settings & Privacy yang berada di dalam layanan Menu.
Saat menemukan Settings, akan muncul pilihan Password and Security. Scroll ke bawah dari daftar pilihan tersebut dan pilih opsi See Recent Emails From Facebook.
Pemilik akun bisa memeriksa daftar tersebut secara rutin untuk menghindari terjerumus bahaya phishing dan melindungi akun Facebook.
Advertisement
Facebook, Instagram, dan WhatsApp Mau Tawarkan Layanan Berbayar?
Platform media sosial telah tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir karena layanannya yang gratis. Kini untuk memonetisasi bisnis mereka, berbagai platform medsos mulai beralih ke versi berbayar.
Telegram misalnya, sudah merilis Telegram Platinum. Twitter pun menghadirkan layanan tertentu yang hanya bisa diakses oleh pelanggan berbayar.
Dengan menghadirkan layanan berlangganan, fungsi dan fitur dasar dari platform medsos bisa digunakan secara gratis tetapi jika pengguna menginginkan lebih, mereka harus membayarnya.
Terbaru, Meta dan produk-produknya termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp dikabarkan akan menghadirkan layanan berbayarnya.
Mengutip Gizchina, Sabtu (3/9/2022), berdasarkan laporan The Verge, Facebook, Instagram, dan WhatsApp mungkin akan memiliki beberapa fitur khusus yang akan dibuka hanya jika pengguna melakukan pembayaran.
Menurut sumber tersebut, Meta telah membentuk divisi baru bernama New Monetization Experiences. Divisi ini memiliki satu tujuan untuk mengembangkan fitur berbayar untuk aplikasi perusahaan.
Ada beberapa fitur yang kabarnya akan ditawarkan oleh Facebook dan Instagram, terutama untuk para kreator. Misalnya, ada fitur bernama Stars, acara berbayar dan berbagai produk langganan.
Belum Ada Petunjuk
Sayangnya, tidak ada petunjuk atau bocoran mengenai jenis fitur berbayar apa yang mungkin akan datang ke Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Kemungkinan hal ini terkait dengan fakta bahwa divisi tersebut tengah dalam tahap pembentukan dan belum ada tugas yang konkret untuk saat ini.
Sebelumnya, Twitter dan Snapchat juga baru meluncurkan langganan bulanannya. Setelah berlangganan dan melakukan pembayaran, pengguna akan mendapatkan fitur eksklusif dan fasilitas lain dalam aplikasi.
Setidaknya, ada satu alasan mengapa platform medsos mencoba menghadirkan fitur baru hanya untuk mereka yang berlangganan. Langganan dinilai sebagai sumber pendapatan baru yang tidak terkait dengan iklan.
Meski begitu tidak dimungkiri bahwa aplikasi dan jejaring sosial tersebut memiliki bisnis periklanan bernilai miliaran dolar.
Perlu juga diingat, perusahaan-perusahaan medsos tersebut mengalami berbagai perubahan dan keterbatasan. Misalnya, karena perubahan privasi iOS dan penurunan ekonomi, sehingga semuanya mengalami kerugian besar.
Advertisement