Rentetan Kisah Mistis Pasar Bubrah Gunung Merapi, Tempatnya Makhluk Gaib Bertransaksi

Pasar Bubrah merupakan pusatnya para makhluk gaib saling bertransaksi jual-beli, layaknya pasar manusia pada umumnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Sep 2022, 02:00 WIB
Pasar Bubrah, Satu-satunya Lokasi Camping di Gunung Merapi

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi menjadi salah satu gunung yang menjadi favorit para pencinta alam. Berlokasi di tengah Pulau Jawa, Gunung Merapi menjadi gunung api teraktif di Indonesia.

Gunung yang memiliki ketinggian puncak 2.930 Mdpl pasca erupsi di tahun 2010 ini, juga menyimpan cerita mistis. Pasar Bubrah merupakan salah satu hal mistis yang dipercaya benar-benar terjadi di Gunung Merapi.

Pasar Bubrah merupakan pusatnya para makhluk gaib saling bertransaksi jual-beli, layaknya pasar manusia pada umumnya. Tak jarang, ada pendaki yang bisa melihat atau bahkan mendengar keriuhan saat Pasar Bubrah mulai beraktivitas.

Saat siang hari, lokasi ini memang terlihat biasa saja. Bahkan, cenderung menjadi tempat favorit para pendaki untuk melepas lelah setelah mendaki.

Pasar Bubrah memiliki kontur tanah yang datar, layaknya tanah lapang. Lokasi tersebut sangat cocok dijadikan spot beristirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki.

Namun, suasana tersebut akan berubah drastis setelah memasuki waktu malam. Selain suara-suara dari alam, tak sedikit pendaki yang juga mendengar suara hiruk pikuk di lokasi tersebut.

Suara tersebut terdengar seperti manusia yang berlalu lalang, manusia yang melakukan transaksi di pasar, dan lainnya. Konon, tempat tersebut diyakini terdapat banyak warung-warung serta penjual yang berasal dari bangsa jin dan makhluk penghuni asli Gunung Merapi.

Tak akan jadi masalah jika memang transaksinya hanya dilakukan oleh sesama mahluk gaib. Namun, tak jarang ada juga manusia yang diajak bertransaksi oleh salah satu pedagang yang tak bisa dilihat itu.

Mitos lain menyebutkan, jika seseorang atau pendaki mendengar suara seperti penawaran barang dan semacamnya, konon ia wajib melemparkan barang berharga yang dimilikinya. Barang berharga bisa berupa apa saja, misalnya uang atau apa pun yang dianggap sebanding dengan pertukaran transaksi tersebut.

Jika orang tersebut tak merespon apalagi mempermainkan sumber suara Pasar Bubrah, konon ia akan diculik ke alam gaib. Ia dianggap sudah menyerahkan ruhnya sebagai alat transaksi.

Dari cerita mistis dan mitos inilah banyak orang yang mengaitkan kasus orang-orang yang tersesat atau bahkan hilang di Gunung Merapai dengan Pasar Bubrah. Entah benar atau tidak, ketika sedang mendaki sebaiknya tetap melakukan hal yang tidak melanggar aturan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya