Liputan6.com, Jakarta Demi mendukung kelancaran penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 - 16 November 2022 di Bali, sebanyak 7 RS Rujukan disiagakan. Upaya ini termasuk bagian persiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Sunarto mengatakan, persiapan fasyankes untuk KTT G20 nanti bukan hanya terfokus di hotel utama, Apurva Kempinski Bali, melainkan di seluruh hotel tempat para delegasi menginap selama penyelenggaraan.
Advertisement
“Sudah dipilih beberapa rumah sakit. Pemilihannya juga telah menghitung jarak dari main venue (lokasi utama tempat berlangsungnya acara), yaitu Apurva Kempinski ke RS Rujukan,” kata Sunarto saat konferensi pers Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penunjang Jelang KTT G20 pada Kamis, 22 September 2022.
Ketujuh RS internasional dan daerah yang akan menjadi rujukan saat KTT G20 di antaranya, RSUP IGN Ngurah, RSUD Bali Mandara, RS Universitas Udayana, RS Siloam dan RS BIMC Nusa Dua. Kemudian, RS Bhayangkara dan RS Tk II Udayana.
Persiapan layanan kesehatan untuk KTT G20 Bali, Kemenkes bekerja sama dan berkoordinasi dengan Sekretariat Negara, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Meski pandemi COVID-19 di dunia dan Indonesia secara khusus telah mampu dikendalikan, Sunarto mengungkapkan, protokol kesehatan masih menjadi masih tetap diterapkan saat KTT G20 nanti. Para delegasi sebelum berangkat telah diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan dengan aplikasi PeduliLindungi.
Penanganan Khusus Pimpinan Negara dan VVIP
Kementerian Kesehatan dalam menunjuk RS Rujukan ditentukan dari perhitungan waktu yang telah dilakukan. Ketika ada kejadian yang membutuhkan layanan kesehatan, jarak tempuh yang dibutuhkan ke RS paling jauh adalah 48 menit.
Untuk jarak paling dekat, yaitu 13 menit. Meski begitu, di main venue, juga akan disediakan klinik kesehatan dan Mini-ICU.
“Jadi, kami telah menghitung. Namun begitu, bukan ada apa-apa, jika misalnya, ada person (orang) dibawa langsung dengan ambulans. Tapi ini adalah standar penanganan emergensinya," lanjut Sunarto, sembari menambahkan bahwa khusus pimpinan negara atau VVIP, penanganannya akan dilakukan Sekretariat Negara," tambah Sunarto dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Tetap ya di Apurva Kempinski juga ada klinik dan Mini-ICU.”
Ketujuh RS Internasional dan daerah yang akan menjadi rujukan saat KTT G20 beserta perhitungan jarak, antara lain:
- RSUP IGN Ngurah (jarak ke Apurva Kempinksi sejauh 21 kilometer dengan waktu tempuh 39 menit)
- RSUD Bali Mandara (jarak ke Apurva Kempinksi 20 kilometer dan waktu 32 menit)
- RS Universitas Udayana (jarak ke Apurva Kempinksi 11 kilometer dan waktu 24 menit)
- RS Siloam (jarak ke Apurva Kempinksi 17 kilometer dan waktu 28 menit)
- RS BIMC Nusa Dua (jarak ke Apurva Kempinksi 4.5 kilometer dan waktu 13 menit)
- RS Bhayangkara (jarak ke Apurva Kempinksi 25 kilometer dan waktu 48 menit)
- RS Tk II Udayana (jarak ke Apurva Kempinksi 22 kilometer dan waktu 40 menit)
Advertisement
Sekjen PBB Bakal Hadiri KTT G20
Dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, ia memastikan bahwa dirinya akan hadir di puncak pertemuan KTT G20 pada November mendatang.
Retno juga menjelaskan mengenai persiapan KTT G20 di Bali 15-16 November 2022.
Sebagaimana penyataan tertulis dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Retno Marsudi menyampaikan apresiasi atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB di KTT G20 nanti. Lantas, ia mengungkap pentingnya KTT G20 dapat menghasilkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia.
Selain itu, Retno juga melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan Myanmar. Retno dan Antonio memiliki keprihatinan dan kekecewaan yang sama terhadap Junta Militer Myanmar yang tidak menunjukkan komitmen untuk 5 Point of Consensus (5PC) yang telah dimandatkan oleh Pemimpin ASEAN, April 2021.
Sekjen PBB sampaikan kembali dukungannya terhadap 5PC ASEAN. Komunikasi dan koordinasi Indonesia dengan PBB akan semakin intensif terlebih Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Mengundang Negara Kecil
Presidensi G20 Indonesia tidak hanya mengundang negara-negara besar, namun juga negara-negara kepulauan dan negara kecil.
"Saya boleh sampaikan dengan bangga bahwa baru kali ini Presidensi G20 mengundang negara-negara kepulauan kecil," ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu Tri Tharyat saat media briefing Kemenlu di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (12/9/2022).
"Jadi, kalau kita lihat di dalam daftar undangan itu kita lihat ada Fiji mewakili forum Pacific Island Forum, lalu ada perwakilan dari Suriname selaku ketua Caribbea Community."
Tharyat melanjutkan, bahwa negara kecil belum pernah diundang sebelumnya karena secara tradisional, Ketua G20 sebelumnya mengundang Ketua Uni Afrika, Ketua NEPAD African Union Development Agency yang saat ini dipegang oleh Rwanda.
"Ketua African Union-nya adalah Senegal, itu tetap menjadi undangan yang tetap, lalu undangan tetap lainnya adalah Spanyol dan Singapura dan dalam konteks kesatuan kita ini juga tambah dengan Ketua ASEAN diwakili oleh Kamboja, kemudian kita undang Belanda dan Uni Emirates Arab," lanjutnya.
Baca Juga
Advertisement