9 Siswa SMP-LB di Probolinggo Antusias Ikuti ANBK 2022

Sebanyak 9 siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) di Kabupaten Probolinggo mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2022 di SLB Dharma Asih Kraksaan,

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Sep 2022, 12:06 WIB
Para Siswa SMPLB di Probolinggo ikuti ANBK 2022. (Istimewa)

Liputan6.com, Probolinggo - Sebanyak 9 siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP-LB) di Probolinggo mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Asih Kraksaan,

Kesembilan siswa ini berasal dari SLB Dharma Asih Kraksaan sebanyak 5 siswa tunarungu, SLB Negeri Gending sebanyak 3 siswa tunadaksa dan SLB Raudlatul Jannah sebanyak 1 siswa bakat istimewa.

Staf Seksi Sarana Prasarana Bidang PK-PLK Dinas Pendidikan Jawa Timur M Rizqi Hasan mengatakan, ANBK di SLB Dharma Asih Kraksaan berjalan lancar.

"Alhamdulillah, dari hasil monitoring ANBK bagi siswa SMP-LB di SLB Dharma Asih Kraksaan berjalan lancar dan sudah bagus. Siswanya terlihat sangat semangat sekali,” ungkapnya, Jumat (23/9/2022).

Sementara Kepala SLB Dharma Asih Kraksaan Isa Abib Yakub mengungkapkan persiapan ANBK bagi siswa SMP-LB sudah sangat bagus dan berjalan lancar. Sebagai antisipasi, sudah disediakan genset dan WiFi.

“Kendalanya soal terlalu panjang dan rumit untuk kalangan anak ABK/SLB. ANBK ini dijadikan satu lokasi karena untuk mempermudah pelaksanaan. Kalau sendiri-sendiri biayanya lebih banyak dan kita masih belum pengalaman. Sebab baru dua kali pelaksanaan tahun kemarin dan sekarang,” ujarnya.

Ketua MKKS PK-PLK Kabupaten Probolinggo Wulandoko menyampaikan, ANBK 2022 bagi siswa dan siswi SMP-LB ini sama seperti sekolah reguler dengan menggunakan komputer.  Hanya saja karena anak-anak penyandang disabilitas, maka perlu pendampingan dan pengawas untuk menterjemahkan.

“Seminggu sebelumnya, sudah ada simulasi ANBK yang intinya tata cara mengisinya,” katanya.

 


Bukan Syarat Utama Kelulusan

Menurut Wulandoko, ANBK siswa SMP-LB di SLB Dharma Asih Kraksaan ini bukan syarat utama kelulusan, tetapi untuk mengetahui potensi di sekolah itu terhadap kemampuan literasi, numerasi dan karakter.

"Dari hasil ANBK ini nantinya masuk ke raport pendidikan dengan nilai warna merah, kuning dan hijau. Nantinya di rata-rata maka akan ada nilai angka dan karakter,” jelasnya.

Wulandoko mengharapkan peserta didik SLB bisa ANBK dengan baik dan lancar.

“Bisa memenuhi kompetensi dari literasi, numerasi dan karakter tersebut dengan baik. Karena itu bentuk rapot pendidikan pada satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya.

 

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya