BI-Fast Sudah Layani 242 Juta Transfer Antarbank

Layanan BI-Fast saat ini memang masih terbatas dalam mekanisme individual credit transfer. Namun, BI berjanji layanan BI-Fast terus aka dikembangkan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Sep 2022, 12:30 WIB
Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Layanan BI-Fast Payment bakal menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang selama ini dipakai untuk mewadahi transaksi antarbank. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengabarkan, layanan BI-Fast kini sudah memfasilitasi hampir sekitar 242 juta transaksi transfer antarbank.

Namun, ia tidak menyebut secara rinci laporan tersebut didapat dari data layanan yang diambil per tanggal berapa, beserta nominal transaksi yang sudah dilayani oleh BI-Fast.

"Yang cukup menggembirakan, transaksinya sudah hampir 242 juta transaksi. Bahkan even satu bulan saja sudah 62 juta transaksi. Itu adalah suatu perkembangan yang sangat luar biasa," ujar Doni dalam sesi sosialisasi BI Fast bersama Bank Indonesia Sumut, Jumat (23/9/2022).

Doni mengutarakan, Bank Indonesia melalui terobosan BI-Fast siap memfasilitasi sistem transfer antarbank secara digital secara nonstop, selama 24 jam 7 hari.

"Even Sabtu-Minggu kalau dulu UMKM transaksi Jumat baru dapat uangnya hari Senin. Ini lah yang mau kita sosialisasikan, bahwa ini sangat penting buat kita semua, karena ini adalah suatu terobosan," paparnya.

Adapun layanan BI-Fast saat ini memang masih terbatas dalam mekanisme individual credit transfer. Namun, ia berjanji jajaran bank sentral siap untuk terus mengembangkan pelayanannya.

"Tentunya nanti akan ada direct debit, bulk credit, request for payment, bisa juga virtual account. Jadi nanti perusahaan-perusahaan kan biasanya pakai bulk credit, nanti tunggu aja. Nanti kalau orang bayar gaji biasanya pakai bulk. Kalau pakai BI-Fast kan enggak bisa," bebernya.

Ke depan, bank sentral berkomitmen terus mengembangkan layanan keuangan digital ini. Doni pun menjamin sebanyak 77 bank yang sudah jadi peserta BI Fast tidak perlu repot lagi menerapkan investasi teknologi.

"Jadi bank tidak perlu men-develop sistem, karena kalau transaksinya kecil ndak perlu dulu, karena tidak efisien," ungkap dia.

 

 


Peserta BI-Fast Jadi 77 Bank dan Lembaga Keuangan

Nasabah usai melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jumlah peserta BI-Fast bertambah 25 bank yang masuk sebagai peserta gelombang keempat (batch 4), mulai Senin 29 Agustus 2022. Dengan tambahan ini maka total peserta BI-Fast menjadi 77 peserta.

"Jumlah ini mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional," Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).

Dengan BI-Fast, transfer online antarbank dengan tarif Rp 2.500. Pengiriman uang hingga Rp 250 juta lewat BI-Fast cukup dalam waktu 25 detik.

Ke depan, layanan BI-Fast akan diperluas mencakup layanan bulk credit​, direct debit, serta request for payment, dan ke depan cross border retail payment.

Bulk Credit adalah perintah pemindahan dana dari satu nasabah pengirim ke beberapa nasabah penerima dalam satu instruksi (one to many), contohnya pembayaran gaji.

Direct Debit adalah layanan penagihan secara berkala atau rutin berdasarkan mandat pendebitan rekening (standing instruction) yang telah disetujui oleh nasabah yang akan didebit rekeningnya, contohnya pembayaran tagihan listrik berkala.

Request for Payment adalah layanan yang meneruskan informasi permintaan transfer dana dari nasabah penerima kepada nasabah pengirim dan memproses transaksi transfer dana berdasarkan persetujuan nasabah pengirim atas informasi permintaan transfer dana dimaksud.

Erwin mengatakan, BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-Fast yang akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan.

BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-Fast dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) Nasional.

Dengan adanya BI-Fast, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-Fast yang berorientasi konsumen untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan keuangan serta mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi.

 


Daftar Peserta Gelombang 4

Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

- Bank BTPN

- Bank Capital Indonesia

- Bank CTBC

- Bank ICBC Indonesia

- Bank index Selindo

- Bank Jago UUS

- Bank Jasa Jakarta

- Bank Mayapada

- Bank Mayora

- Bank Muamalat

- Bank Nagari UUS

- Bank Neo Commerce

- Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta

- Bank Pembangunan Daerah istimewa Yogyakarta UUS

- Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat

- Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat UUS

- Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan

- Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan UUS

- Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat

- Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung

- Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan bangka Belitung UUS

- Bank Seabank

- Maybank ndonesia

- Maybank Indonesia UUS

- MNC Bank.


Daftar Peserta Gelombang 3

Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

- Bank Artha Graha Internasional

- Bank Bumi Arta

- Bank DKi

- Bank DKI UUS

- Bank Jago

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah

- Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri

- Bank Raya Indonesia.

  


Daftar Peserta Gelombang 2

Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Layanan BI-Fast Payment bakal menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang selama ini dipakai untuk mewadahi transaksi antarbank. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

- Allo Bank Indonesia

- Bank Digital BCA

- Bank Ganesha

- Bank HSBC Indonesia

- Bank Ina Perdana

- Bank KEB Hana Indonesia

- Bank Mandiri TAspen

- Bank Maspion Indonesia

- Bank Mestika Dharma

- Bank Multi Arta Sentosa

- Bank Nationalnobu

- Bank Pos Indonesia

- Bank Pembangunan Daerah Bali

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah USS

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

- Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur UUS

- Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur

- Bank Pembangunan Daerah Papua

- Bank Sahabat Sampoerna

- Bank Sinarmas UUS

- Kustodian Sentral Efek Indonesia.


Daftar Peserta Gelombang 1

Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Layanan BI-Fast Payment bakal menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang selama ini dipakai untuk mewadahi transaksi antarbank. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

- Bank BCA Syariah

- Bank Central Asia

- Bank CIMB Niaga

- Bank CIMB Niaga UUS

- Bank Citibank NA

- Bank Danamon Indonesia

- Bank Danamon Indonesia UUS

- Bank DBS Indonesia

- Bank Mandiri

- Bank Mega

- Bank Negara Indonesia

- Bank OCBC NISP

- Bank Permata

- Bank Permata UUS

- Bank Rakyat Indonesia

- Bank Sinarmas

- Bank Syariah Indonesia

- Bank Tabungan Negara

- Bank Tabungan Negara UUS

- Bank UOB Indonesia

- Bank Woori Saudara Indonesia 1906

  

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya