Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan untuk tidak tergesa-gesa menyatakan bebas pandemi COVID-19. Hal ini merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mengatakan pandemi COVID-19 telah berakhir di Amerika.
Pertimbangan menyatakan pandemi berakhir atau bebas pandemi COVID-19, menurut Wiku harus berdasarkan data dari berbagai negara di dunia, bukan hanya dari satu negara saja. Perkembangan kondisi COVID-19 global
Advertisement
"Indonesia masih mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan," terangya saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 22 September 2022.
"Jangan sampai kita tergesa-gesa menyampaikan bebas pandemi, tanpa mengacu pada data dan kondisi COVID-19 terkini dari berbagai negara di dunia."
Masyarakat juga perlu memahami bahwa pencabutan status pandemi COVID-19 dipegang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam hal ini, keputusan 'pandemi COVID-19 berakhir' di tangan WHO.
"Kewenangan untuk mengakhiri status pandemi merupakan keputusan dari WHO," ucap Wiku menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.
Menilik perkembangan situasi COVID-19 global, jumlah kasus mingguan baru tetap stabil selama minggu 12 hingga 18 September 2022 dibandingkan dengan pekan sebelumnya dengan lebih dari 3,2 juta kasus baru dilaporkan.
Jumlah kematian mingguan baru turun 17 persen dibandingkan pekan sebelumnya, dengan lebih dari 9.800 kematian dilaporkan, sesuai data WHO: Weekly epidemiological update on COVID-19 - 21 September 2022 yang terbit pada 21 September 2022.
Pada 18 September 2022, WHO juga mencatat, lebih dari 609 juta kasus dikonfirmasi dan lebih dari 6,5 juta kematian akibat COVID-19 telah dilaporkan secara global.
Tetap Waspada, Tak Harus Tergesa-gesa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun tak mau terburu-buru menyatakan pandemi COVID-19 berakhir, seperti yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Menurutnya, hanya WHO yang bisa menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 selesai.
"Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia dan yang bisa memberikan statement (pernyataan) menyatakan 'pandemi selesai' itu adalah WHO," kata Jokowi kepada wartawan di Gerbang Jalan Tol Gabus Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Selasa (20/9/2022).
Indonesia tetap mewaspadai potensi penyebaran virus Corona. Terlebih, ada beberapa negara yang kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.
"Kalau untuk Indonesia, saya kira kita harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak harus tergesa-gesa, tidak usah segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai," jelas Jokowi.
"Saya kira hati-hati ada di satu dua negara yang COVID-19-nya juga mulai bangkit naik hati-hati, kehati-hatiaan yang harus diterapkan."
Advertisement
Belum Ada Bocoran RI Bebas Pandemi
Pada Rabu (21/9/2022), Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Widyawati menyebut, sejauh ini belum ada bocoran terkait kapan Indonesia akan bebas dari pandemi COVID-19.
“Belum ada bocoran, intinya kalau pemerintah sudah sounding (menyuarakan) pandemi berakhir. Tentunya, kita akan memberitahukan kepada masyarakat. Saat ini kebijakan itu belum keluar jadi kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” katanya dalam workshop virtual bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Danone.
Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker juga harus tetap dilakukan. Upaya ini tak hanya melindungi diri dari paparan virus Corona, tetapi meminimalisasi paparan debu saat melakukan perjalanan.
“Banyak sebetulnya manfaat memakai masker, Maskermu melindungiku, Maskerku melindungimu. Jadi budaya boleh juga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan makan makanan sehat, hidup bersih sehat, olahraga, itu bagus lho diterusin,” ucap Wiwid, sapaan akrabnya.
Pandemi COVID-19 di Amerika Berakhir
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan, pandemi COVID-19 telah berakhir. Pernyataan ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (18/9/2022).
Walau begitu, Biden mengakui dunia masih memiliki masalah dengan COVID-19 terlebih ketika AS terus bergulat dengan infeksi virus Corona yang membunuh ratusan orang tiap hari.
Kepada CBS, Biden bilang, “Kami masih memiliki masalah dengan COVID-19. Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu. Tapi pandemi sudah berakhir. Jika Anda perhatikan, tidak ada yang memakai masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir itu berubah."
Di AS, jumlah korban pandemi COVID-19 telah berkurang secara signifikan sejak awal masa jabatan Biden ketika lebih dari 3.000 orang Amerika tiap hari sekarat. Seiring wakttu, pelayanan kesehatan ditingkatkan, obat-obatan, dan vaksinasi menjadi lebih banyak tersedia.
Akan tetapi, hampir 400 orang per hari terus meninggal akibat COVID-19 di AS, menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS.
Advertisement