Liputan6.com, Bandung - Kabar duka datang dari PT Multipolar Tbk. Chief Executive mereka, Rudy Ramawy dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (22/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kabar tersebut diketahui melalui unggahan Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir. Ia membagikan informasi tersebut melalui akun Instagram pribadinya.
"Rest n Peace @rudyramawy May God bless your soul! A kind soul," kata Pandu dalam akun Instagram pribadinya.
Rudy Ramawy sendiri dikenal tidak hanya sebagai Chief Executive Office di PT Multipolar Tbk, namun juga sebagai mantan Country Director Google Indonesia.
Adapun Rudy Ramawy meninggal di rumah sakit MRCCC Siloam Jakarta Selatan, pada saat menjalani tindakan medis.
Pria kelahiran 1971 tersebut merupakan lulusan dari University of California di Berkeley USA dengan gelar Teknik Kimia. Rudy adalah seorang Deputy Chief Executive Officer yang aktif menjabat sejak 2018 sampai saat ini.
Kariernya juga sempat menjadi Managing Partner dari Maret 2015. Tak hanya itu, ia juga sempat bekerja sebagai Board Member di PT Visionet Internasional atau OVO pada 2017 sampai 2021.
Rudy juga sempat mempunyai jabatan penting di Sony Music Entertainment yaitu menjadi Marketing dan Sales Director pada 1997-1999. Kemudian ia juga pernah menjabat menjadi Managing Director di perusahaan Warner Music Group.
Adapun pada 2003 sampai 2005, dia menjadi Presiden Direktur untuk perusahaan Sony Music Entertainment.
Punya Banyak Pengalaman
Rudy juga sempat menjadi Direktur untuk stasiun televisi RCTI dari 2008 sampai 2011. Ia juga sempat menjadi Board Member di Sociolla pada tahun 2015 sampai 2015.
Pada 2005 sampai 2008, Rudy juga sempat menjadi Chief Marketing Officer di perusahaan PT AXIS Telekom Indonesia. Jenjang kariernya yang terus meningkat dan berkembang membawanya Menjabat menjadi Country Director Google Indonesia dari 2012 sampai 2015.
Rudy menjadi Country Director di Google Indonesia bertepatan pada dengan kantor resmi mereka di Google pada saat itu, yaitu di Gedung Sentral Senayan II. Google sendiri pertama kali meresmikan kantor representatifnya pada 2012.
Dilansir dari akun LinkedIn Rudy Ramawy, ia mempunyai banyak sekali pengalaman mulai dari Brand Marketing di Procter & Gamber (1994-1997), Marketing & Sales Director di Sony Music Entertainment (1997-1999), Managing Director di Warner Music Group (1999-2003), dan masih banyak lagi.
Advertisement
Meninggal Usai Resusitasi
Berdasarkan sebuah pesan singkat yang beredar, mendiang Rudy Ramawy meninggal usai melakukan resusitasi selama setengah jam di MRCCC Siloam Hospital, Semanggi, Jakarta.
"Bagi Anda yang mengenal Rudy Ramawy, dokter kami baru saja menyatakan dia meninggal setelah resusitasi selama setengah jam di MRCCC. Dia adalah mantan kepala Google Indonesia dan bagian dari grup Lippo. Yang terpenting, pria hebat. Ini adalah berita sangat menyedihkan," tulis pesan tersebut.
Lalu, apa sebenarnya resusitasi seperti yang dilakukan pada mendiang Rudy Ramawy sebelum meninggal dunia? Berikut penjelasannya.
Mengutip laman Klikdokter pada Jumat (23/9/2022), resusitasi merupakan upaya yang dilakukan jika pasien mengalami henti jantung mendadak. Resusitasi sendiri menjadi pertolongan pertama yang harus dilakukan secepatnya.
Resusitasi jantung paru dilakukan dengan menekan dada pasien secara ritmik sebagai usaha untuk memompa jantung. Hal ini dilakukan agar darah tetap dapat mengalir ke seluruh organ di dalam tubuh.
Tindakan resusitasi juga bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah terlatih, tak harus selalu dilakukan oleh dokter. Terutama pada momen-momen darurat seperti saat pasien henti jantung mendadak di tempat umum.
Penulis: Natasa K